5 부

1.5K 224 19
                                    

Enjoy your reading

"I'M NOT A GOBLIN"

Siang harinya, Jaemin, Haechan dan renjun berdiam diri di rumah Jeno, sementara Jeno mark taeyong dan Jaehyun sedang berada di kebun mungkin Sampai nanti sore, Sungchan dan beomgyu bersekolah.
"Sekarang kita ngapain?" Tanya Renjun saat Jaemin memainkan telekenisnya ke barang-barang yang ada didepannya.

"Gk tau aku bosan" ujar Jaemin dengan nada bosannya.
"Bagaimana kalau kita susul aja mereka ke kebun?" Usul Renjun.
"Ide bagus, tdi Jeno ngasih liat dimana kebun keluarganya" semangat Jaemin yang langsung ingin berlari keluar rumah.

"Na tunggu sun creamnya dlu" ujar Haechan membuat Jaemin berhenti.
"Topi kamu juga, ganti baju pakai lengan panjang" timpal Renjun, membuat Jaemin merenggut kesal kemudian melaksanakan perintah kedua sahabatnya itu.

Setelah siap, mereka bergegas keluar rumah.
Para tetangga memerhatikan Mereka karna tadi pagi belum Banyak yang melihat mereka.
"Nak kalian siapanya keluarga Jung yah?" Tanya salah satu tetangga yang menghampiri mereka.
"Kami teman anaknya ajhuma"jawab Haechan dengan sopan.
"Wah benarkah, anak berandalan seperti Jeno dan Mark punya teman manis kayak kalian" ujar ajhuma-ajhuma itu.

"Jeno sama Mark Hyung tidak berandalan yah, jgn memfitnah Mereka" kesal Jaemin kemudian langsung pergi begitu saja.
"Maaf ajhuma dia memang seperti itu, kalau begitu kami permisi yah" ujar Renjun dengan sopan dan mengejar Jaemin.
"Kidz jaman jigem"

Selama perjalanan Jaemin terus menggerutu bahkan menyumpah serapahi orang tadi.
"Apasih dia, iri aja sama Jeno" Haechan dan renjun hanya bisa menghela nafas mendengar sahabatnya mengomel.

Tak lama mereka sampai di kebun yang diisi oleh buah dan sayuran.
"Jeno dimana yah" Jaemin memperhatikan sekelilingnya itu mencari Jeno.
"Itu Jeno Na lagi nyabutin rumput" tunjuk Haechan.

"JENOO" teriak Jaemin, membuat yang dipanggil langsung berbalik.
"Astaga na tidak usah berteriak seperti itu, lihat semua orang melihat kita" ucap Haechan, memang disekitar kebun keluarga Jung ada kebun lain juga.
"Aku gk peduli, bye bye aku mau ke Jeno" ujar Jaemin kemudian berlari kecil kearah Jeno yang sudah berdiri, sampai didepan Jeno Jaemin langsung menempel padanya.

"Apa tidak salah kita ajak dia kesini?" Ujar Haechan sambil memperhatikan Jaemin menempeli Jeno seperti prangko.
"Semoga aja gk, kasian si sama kak Jeno ditempelin makhluk kayak Jaemin" ujar Renjun.

"Loh kalian" ujar Mark yang datang dari belakang Haechan dengan semangka besar ditangannya.
"Kenapa kesini? Disini panas loh?"ucap Mark lagi.
"Jaemin bosan dirumah jadi kami mengajaknya kesini, gpp panas kami udh biasa kalau nemenin Jaemin panas Panasan gini" jawab Haechan.
"Ouh begitu, yasudh ayo ikut aku ke mama daripada kalian disini kyk orang orangan sawah" usul Mark.
"Oke let's go kita berkebun jgn bergulat sama berkas-berkas Mulu" ujar Renjun dengan semangat begitupun Haechan.

Nomin side

"No gk capek?" Tanya Jaemin yang berjongkok disamping jeno yang sedang membersihkan rumput rumput penganggu.
"Tidak na, dlu saat SMP aku sering bantuin mama dikebun" jawab Jeno sambil terus mencabut rumputnya agar tidak menganggu pertumbuhan sayur dan buah-buahan disana.

Tangan Jaemin terulur untuk membantu jeno mencabut rumput, jeno yang melihat tangan cantik itu memegang rumput sontak menahan tangan Jaemin.
"Nanti tangan kamu luka na" ujar Jeno.
"Gpp no, Nana juga dulu pas kecil suka ikut bunda buat bantu bantu kerja di kebun orang"ucapan Jaemin membuat Jeno sedikit terkejut,ia kira Jaemin lahir dari keluarga kaya.

"Emang dulu Nana tinggal dimana?" Tanya Jeno.
"Didesa yang ada di Busan tapi sekarang desanya udh gk ada" ucap Jaemin sambil menarik rumput rumputnya.
"Dulu Nana tinggal di gubuk Kecil yang sering rubuh, tapi karna anugerah yang Tuhan kasih ke Nana, Nana bisa buat keluarga Nana kayak Sekarang" jelas Jaemin sambil tersenyum.

Jeno juga ikut tersenyum dan juga salut pada Jaemin karna di usia muda sudh bisa mengangkat derajat keluarganya, tapi disisi lain Jeno bingung maksud anugerah yang Jaemin dapat.
"No tau gak, tadi ada yang bicara buruk tentang kamu ke Nana sama yang lain" ujar Jaemin sambil mengembungkan pipinya, kalau begini kerjaan Jeno gk bakal kelar.

"Ouh yah dia bilang apa?" Tanya Jeno sambil terkekeh melihat wajah Jaemin.
"Dia bilang kalau Jeno itu berandalan padahal Jeno anak baik, dasar orang iri"Jaemin bercerita dengan wajah kesalnya yang membuat Jeno gemas.

"Gpp na, aku udh biasa dikatain gitu" ucap Jeno membuat Jaemin menoleh.
"Jeno gk marah ? Kalau Nana udh Nana ajak berantem" ucap Jaemin.
"Buat apa marah sama perkataan yang gk benar na, semakin kita marah semakin mereka mengatakan hal buruk itu" jelas Jeno sambil berdiri.
"Ayo disini udh selesai, kita cari buah yang matang kamu mau coba buah lngsung dari pohonnya?" Ajak Jeno, Jaemin langsung berdiri dan memeluk lengan Jeno.
"Nana mau, asal bukan stroberi" ujar Jaemin.
"Kenapa gk suka stroberi?" Tanya Jeno sambil melangkah bersama Jaemin.

"Gk tau juga, tapi kalau udh jadi jus atau apalah Nana masih maksn walaupun gk terlalu suka ehehehe" ini yang membuat Jeno senang berada didekat Jaemin, Jaemin itu ceria, lucu, seru,baik, ramah, polos kayak anak kecil kalau lagi cerita, pokoknya positif Vibes bagi Jeno.

Jeno mengajak Jaemin ke area pohon jeruk, sebelum itu mereka cuci tangan dulu sebelum Jeno mengambilkan buah jeruk dan mengupas kulit jeruk itu untuk Jaemin.
"Ini" Jeno memberikan jeruk itu, tapi Jaemin malam membuka mulutnya seakan minta disuapi.
Jeno hanya terkekeh melihat Jaemin kemudian menyuapkan satu jeruk ke mulut Jaemin.
"Gimana?"

"Ini manis, Nono harus coba" ucap Jaemin mengambil satu jeruk dan menyodorkan ke Jeno, Jeno dengan senang hati menerima suapan Jaemin.

Dari tempat yang tidak terlalu jauh, taeyong dan Jaehyun sedari tadi melihat kearah keduanya.
"Kayaknya Jaemin suka sekali dekat dengan Jeno je" ujar Taeyong.
"Iya, padahal mereka baru kenal seminggu lebih" jawab Jaehyun membuat taeyong terkejut.
"Jinja? Baru seminggu tapi sudah sedekat itu" ucap taeyong.
"Jaemin orangnya ramah, tapi tidak gampang akrab paling akrab sama orang tertentu yang menurutnya baik, Jaemin itu anak spesial Yongie, dia memiliki anugrah dari Tuhan yang orang lain tidak punya" jelas Jaehyun.
"Nanti malam ceritakan tentang Jaemin yh, aku sangat menyukai anak itu" pintah taeyong dengan mengeluarkan puppy eyes nya bagaimana Jaehyun bisa menolak?.

Disisi lain.
Renhyuck dan Mark jugs memerhatikan dua makhluk yang sedang suap-suapan dengan mesra sambil tertawa.
"Kayaknya kak Jeno emang pintar buat Jaemin dalam mood yang baik" ucap Renjun.
"Iya, syukurlah kita bertemu kak Jeno dan Mark Hyung"timpal Haechan.
"Setidaknya dimusim panas ini tidak ada hujan yang membuat orang-orang bingung lagi seperti tahun sebelumnya" ucap Renjun.
"Tuhan memang baik memberikan anugrah itu ke anak baik seperti Jaemin" ucap Haechan lagi.

Mark yang mendengar itu hanya diam, karna dia bingung maksud Haechan dan renjun.
"Hujan lebat tahun lalu pas bulan Juli ada hubungannya sama Jaemin?" Tanya Mark yang tak tahan untuk tidak bertanya.
"Hm ada, Hyung pasti bingung dulu kami juga seperti Hyung bingung dengan Jaemin, tapi seiring berjalannya waktu Kami mengerti tentang Jaemin, anugrah rahasianya" jelas Haechan dan Mark mengangguk saja dan kembali memerhatikan dua sejoli itu.

Jangan lupa untuk vote dan komen yah biar bisa makin semangat upnya

TBC.

I'm Not a goblin(Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang