30 부 (spesial nomin)

1.2K 132 3
                                    

Enjoy your reading

Setelah mengunjungi kediaman bang Chan, Jaemin dan Jeno kembali ke rumah, tepatnya di kamar Jaemin, mereka tengah cuddle diatas kasur.
"Selama 7 tahun kamu ngapain aja di sana?"tanya Jeno.
Jaemin mendongakkan kepalanya dan menatap Jeno, "aku? Aku berkebun, mengajari Sungchan dan beomgyu, bersih bersih rumah, sorenya main sama Ryan" jelas Jaemin.
"Ryan? Dia siapa?"

"Anjing waktu itu no, malamnya aku ke gunung untuk melepaskan kekuatan yang aku tahan saat siang hari" Jaemin mengeratkan pelukannya kepada kekasihnya, "kalau kamu ngapain aja? Gk selingkuh kan?"

"Gak dong sayang, bisa di penggal aku sama uncle Sehun, selama 7 tahun aku kerja di restoran Renjun, aku juga kuliah ditempat berbeda, setiap hari aku juga nungguin kamu" ucap Jeno sambil mencium kening Jaemin.
"Keputusan aku buat nitipin kamu sama uncle Sehun ternyata benar"

"Kamu kira aku apa di titipin" Jeno mencubit pelan pinggang Jaemin.
"Kamu itu orang langkah jadi harus di jagain dengan ketat, aku gk mau calon suami aku diambil orang"

"Hm aku juga gk mau ninggalin calon istri aku yang manis ini" Jaemin melepaskan pelukannya kemudian menatap Jeno.
"Jen aku mau nanya deh, kalau tua nanti kamu mau ngapain?" Tanya Jaemin.

Jeno Tampak berfikir, padahal sebenarnya dia sudah tau akan melakukan apa saat tua nanti.
"Aku akan ikut kamu Kemana pun, nemenin kamu sampai maut yang misahin kita, kalau Nana mau ngapain?" Tanya Jeno.
"Aku mau kita tinggal di desa yang jauh dari perkotaan, tinggal berdua menikmati masa tua kita, hanya Nono dan Nana" jawab Jaemin sambil tersenyum manis.
"Kalau anak kita nanti mau kamu taruh dimana sayang?" Gemas Jeno, ia mengacak-acak rambut Jaemin.
"Ya mereka dikota, kalau kangen sama kita bisa ke desa" jawab Jaemin.

Ia kembali memeluk tubuh jeno, dan memainkan jari jari tunangannya itu.
"Nono mau punya anak cewek apa cowok?" Tanya Jaemin.
"Nono mau punya anak cowok dlu baru punya anak cewek"jawab Jeno.
"Kenapa gk cewek duluan?" Jaemin kembali bertanya.
"Karna kalau cowok dlu, nanti dia bisa jaga adeknya, ouh iya Na aku udh ada nama loh buat anak anak kita nanti" ucap Jeno.

Jaemin berhenti memainkan tangann Jeno dan mendongakkan kepalanya.
"Nama? Siapa namanya?" Tanya Jaemin dengan antusias.
"Untuk anak cowok Jung Jisung, kalau cewek Jung ji Ah, gimana kamu suka?"

Jaemin mengangguk tapi tiba-tiba wajahnya berubah jadi murung.
"Tapi gimana kalau aku gk bisa kasih kamu anak, kamu pasti bakal ninggalin aku" ucap Jaemin.
Jeno melepaskan pelukannya kemudian menangkup pipi Jaemin.
"Dengerin aku, aku gk peduli kamu bisa kasih aku anak atau gak, intinya aku cuma sayang dan cinta sama kamu, kalau aku disuruh milih antara mencari orang yang bisa ngasih aku keturunan atau kamu, aku bakal tetap pilih kamu na" jawab Jeno.
"Kenapa tetap milih aku no?"
"Karna na Jaemin adalah Jung Jeno, kita dua Raga dengan satu hati, yang ditakdirkan oleh tuhan untuk bersama apapun yang terjadi" jelas Jeno, ia mendaratkan ciuman singkat di bibir Jaemin dan mencium kening Jaemin. Jeno menyatukan kening mereka.

"Saranghae Na Jaemin" bisik Jeno.
"Nado Saranghae Jung Jeno" balas Jaemin, ia menyatukan kedua bibir mereka dan memberikan lumatan lembut.

Jeno tersenyum kemudian kembali memeluk Jaemin.
"Udh sore, kamu mandi dlu sana" ucap Jeno.
"Mandi bareng, gendong aku ke kamar mandi" sahut Jaemin yang sudah memejamkan matanya didalam pelukan Jeno.

###

Malamnya.
Nomin memutuskan untuk makan malam di luar, saat ingin berangkat, keduanya melihat Changbin yang tengah menggenggam tangan Felix namun ditepis oleh Felix.
"Belum ada perubahan?" Tanya Jeno.
"Iya, kita ke mereka dulu yah baru berangkat" sahut Jaemin.

Keduanya mendekati changlix, dapat Jaemin dengar Felix memberikan penolakan lagi kepada Changbin.
"Udahlah kak, kakak bisa cari yang lebih baik dari aku" ucap Felix.
"Susah untuk mencari seseorang yang baru untuk menggantikan pemilik hati" sahut Jaemin.

Felix dan Changbin menoleh kearah nomin yang berdiri tak jauh dari mereka, keduanya melangkah mendekati changlix.
"Apa lagi yang kamu ragukan lix? Changbin sudah membuktikan kesetiannya selama 7 tahun, kata orang jangka waktu mencintai itu hanya 4 bulan, jika melebihi itu artinya cinta itu tulus" lanjut Jaemin.
"Cinta itu rumit, tapi jika mengikuti kata hati kecil mu maka itu tidak akan serumit yang ada di pikiranmu" tambah Jeno.

"Lix" Jaemin meraih tangan Felix dan menggenggamnya, "berikan Changbin Hyung kesempatan, aku tak masalah jika kau ingin memiliki hubungan ini hidupmu jngan terlalu mementingkan pekerjaanmu, kau sudah sangat setia dengan keluarga ku, bukan kah harusnya kau bahagia dengan orang yang mencintai mu? Aku mau kamu dan Changbin Hyung sudah ada perubahan saat pernikahan ku nanti" jelas Jaemin panjang lebar.
"Changbin Hyung masih mau kan?" Tanya jeno, Changbin mengangguk.
"Nah, kalian bisa mulai berkencan besok, kamu harus mau lix jangan menolak" ujar Jaemin sambil tersenyum.

"Huft iya Na, aku akan mencoba memberikan kak abin kesempatan, thx sarannya" ucap Felix.
"Semangat pdkt nya, aku sama Jeno berangkat dulu yah" Jaemin memeluk lengan Jeno sambil tersenyum.
"Mau diantar?" Tawar Felix.

"Aniya, kamu temenin Changbin Hyung aja, aku sama Jeno berdua aja kita juga mau mampir ke apartemen eheheh" tolak Jaemin.
"Yasudah hati-hati"

Setelah itu keduanya berangkat menuju salah satu restoran milik Renjun untuk makan malam berdua.

Di mobil
"Kenapa yah, banyak orang yang tidak menyadari perasaannya sendiri?" Bingung Jeno, Jeno tengah menyetir dengan satu tangan dan tangan yang satunya menggenggam tangan Jaemin.
"Karna mereka takut tersakiti, jadi memilih tidak tau" jawab Jaemin.

"Jatuh cinta memang rumit, tapi tidak ada salahnya jika kamu menyederhanakannya, kadang ketika seseorang mengekspresikan cintanya, kita sering kali tidak bisa memahaminya" ujar Jaemin, Jeno diam mendengarkan perkataan Jaemin.

"Menurut ku Ada 5 jenis cinta dalam kehidupan, pertama, cinta karna ketertarikan, kedua cinta karna kemewahan, ketiga cinta karna nafsu, keempat cinta yang egois dan terakhir cinta karna tuhan" lanjut Jaemin.
"Kalau cinta kamu, jenis yang mana?" Tanya jeno sedikit melirik ke Jaemin.
"Terakhir, sebab cintanya Nana ke nono karna tuhan"

"Terus kenapa dulu Nana mau sama Nono yang gk punya apa apa?" Tanya jeno lagi.
"Karna Nana tulus smaa Nono, bukan karna Nono orang kaya karna hati, sifatnya, gimana Nono perhatian sama Nana" jawab Jaemin.

Selama perjalanan mereka berbincang-bincang untuk mengisi waktunya.

Sekian terima Jisung.

Jangan lupa untuk vote dan komen yah.

TBC

I'm Not a goblin(Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang