Enjoy your reading
"I'M NOT A GOBLIN"
Keesokan harinya.
Jaemin sudah selesai sarapan dan bersiap untuk berangkat sekolah tapi dia ragu saat disuruh menyetir sendiri ke sekolah.
"Gimana yah, nanti kalau nabrak kan bahaya" ujar Jaemin menatap mobil mewah yang dibelikan oleh ayahnya saat ulang tahunnya yang ke 17.
Saat sedang bingung, Jeno dan Mark yang akan berangkat sekolah melihat Jaemin didepan rumah, mereka lewat samping rumah Jaemin untuk kedepan karna kan rumah yang mereka tempati di halamn belakang rumah Jaemin.
"Hyung kita ke Jaemin dulu yah" ucap Jeno.
"Ayo, kayaknya dia lagi bingung" jawab Mark.
Keduanya menghampiri Jaemin.
"Na kamu kenapa?" Tanya Jeno, Jaemin yang mendengar suara Jeno langsung menoleh.
"Ini aku masih takut buat bawa mobil sendiri, kan paman Jaehyun udh gk jadi supir aku, ada sih supir yang lain tapi aku maunya diantar sama paman Jaehyun" ujar Jaemin sambil memanyunkan bibirnya.
Jeno tersenyum gemas melihat tingkah Jaemin.
"Hyung bisa naik bis sendiri kan" ujar jeno.
"Yoi Jen kamu antar Jaemin aja" Jawab Mark.
"Mark Hyung gk usah pakai bis, ada motor di garasi paman bawa satu motor saya kesini yah kasih ke Mark Hyung" perintah Jaemin.
"Bisa bawa kan Hyung?" Tanya Jaemin dan Mark mengangguk.
Setelah motor yang Jaemin minta keluar, mereka langsung berangkat dengan Jeno yang menyetiri Jaemin.
###
Sesampainya disekolah, Jaemin mendapatkan pesan kalau Haechan dan renjun sudah di kelas.
"No maksih yah udh mau nyetirin Nana" ujar Jaemin sambil tersenyum.
"Iya Na, ini kuncinya" Jeno memberikan kunci mobil itu.
"Kamu pegang aja, ayo turun temenin aku ke kelas juga yah" ujar Jaemin sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
Jeno tidak bisa menolak, dia mengiyakan permintaan Jaemin.
Saat Jeno turun semua mata melihat kearahnya, mereka kaget karna yang mereka tau Jeno dan Mark itu anak kurang mampu.
"Kenapa mereka liatin aku?"tanya Jeno kepada Jaemin.
"Molla, tidak usah mikirin mereka ayo masuk" Jawab Jaemin sambil memeluk lengan Jeno.
Keduanya berjalan menyusuri koridor sekolah sambil berbicara bicara dengan Jaemin yang terus bergelayut manja di lengan Jeno.
"Wah ketua osis baru kita baru masuk sekolah lagi?" Ujar seorang namja tinggi yang menghadang mereka dengan dua temannya.
"Abis liburan Jin, seminggu lagi kayaknya mau dicabut beasiswa nya" ujar yang lebih pendek.
Mereka adalah Hyunjin, Changbin dan Lino.
"Tapi mana mampu dia liburan, paling manfaatin si manis itu" ujar Lino.
Jeno hanya diam, dia sudah biasa diganggu oleh 3 orang itu.
"Kalian ngomong apa sih, orang aku sendiri yang ngajak Jeno buat liburan" kesal Jaemin saat mendengar perkataan mereka.
"Udh na gpp, aku udh biasa kok" Jeno mengelus tangan Jaemin yang masih melingkar di lengannya.
"Manis mending sama aku, jangan sama cowok kere kayak dia" ujar Hyunjin sambil mencolek dagu Jaemin kemudian sedikit mengelus pipinya.
Melihat itu Jeno langsung menepis tangan Hyunjin dengan kasar saat merasakan genggaman Jaemin mengerat di lengannya.
"Jgn sentuh dia" ujar jeno dengan nada datarnya.
"Wah lihat dia udh mulai ngelawan" ujar Changbin.
"Udh na ayo aku antar ke kelas kamu" ujar jeno, saat ingin melangkah pergi, Hyunjin menarik bahu jeno dan
Bughh
Satu pukulan telak mengenai pipi Jeno hingga dia jatuh terduduk, melihat itu Jaemin langsung mendekati Jeno dan membantunya untuk berdiri. Jaemin menoleh kearah Hyunjin saat Jeno sudah berdiri kembali.
Tatapan Jaemin mendatar seketika, Secara diam diam dia menggerakkan tangannya secara acak tidak ada yang menyadari kecuali Jeno.
Saat tangan Jaemin bergerak acak, mereka mendengar Hyunjin berteriak kesakitan.
Itu karna tiba-tiba badannya terlempar Kedinding entah karna apa.
"Jen kita ke UKS dlu yah baru ke kelas aku" ujar Jaemin saat sudah kembali menatap Jeno.
"Nanti aku sendiri aja ke uksnya na" ucap Jeno masih bisa tersenyum walaupun sudut bibirnya berdarah.
"Gak gak, kamu harus nurut sama Nana kita ke UKS sekarang" Jaemin langsung menarik tangan Jeno menuju ke ruang uks.
###
Di uks
Jaemin mengambil kotak p3k dan menghampiri jeno yang duduk diatas kasur. Jaemin mulai membersihkan luka Jeno dan mengoleskan obat merah ke sudut bibir jeno.
"Shh na pelan pelan" Ringis Jeno saat obat itu mengenai lukanya.
"Sakit ya?" Jaemin mengoleskan kapas itu dengan pelan. Mata jeno terfokus pada wajah Jaemin yang sibuk mengobatinya, wajah Jaemin terlihat lebih indah dari dekat.
Setelah selesai, Jaemin menyimpan kotak p3knya kembali ketempat semula. Jaemin kembali duduk di depan Jeno sambil tersenyum.
"Kenapa? Apa ada memar?" Tanya Jeno.
Jaemin menggelengkan kepalanya, sebelum mencium bibir jeno sekilas.
"Biar gak perih Banget" bisa bisanya Jaemin nyengir dengan polosnya tanpa mengetahui kalau jantung Jeno sudah hampir lepas.
Tangan Jeno terulur menyentuh pipi Jaemin, ia mengelus pipi Jaemin sebelum menyelipkan tangannya ke telinga Jaemin, jeno mendekatkan wajahnya kemudian mencium bibir Jaemin, Jaemin langsung melotot kaget saat Jeno menciumnya dan memberikan lumatan di bibirnya, jujur Jeno lah first kiss Jaemin.
Jaemin memejamkan matanya menikmati setiap lumatan yang Jeno berikan pada bibirnya.
Setelah di rasa cukup Jeno melepaskan ciuman mereka, dan Kembali kesadarannya.
"Astaga na, maaf aku..."
"Gpp Jen, Nana suka kok Ciuman Jeno" ujar Jaemin memotong ucapan Jeno dengan malu malu.
"No bentar lagi bel, ayo ke kelas" ujar Jaemin saat melihat jam tangannya.
Mereka langsung bergegas keluar dari UKS, pertama Jeno mengantar Jaemin ke kelasnya dan dia kembali kekelasnya sendiri.
Di kelas Jaemin
Guru telat masuk, jadi dia memutuskan untuk mengobrol bersama Renjun dan Haechan.
"Na tdi kemana? Kenapa telat masuk?" Tanya Haechan.
"Tadi Jeno di pukul sama orang, jadi aku antar dlu ke UKS buat ngobatin sudut bibirnya Jeno yang luka" jelas Jaemin.
"Ngobatin atau berduaan sama Jeno? Na jgn lupa kita bisa baca pikiran kamu"ujar Renjun, pipi Jaemin mulai memerah saat mendengar perkataan Renjun.
Soal Haechan dan renjun yang bisa membaca pikiran itu, entah bagaimana bisa mereka bisa melakukan itu dari kecil.
"Hayoloh tadi kalian ekhm kan" ujar Haechan sambil memperagakan tangannya seperti orang ciuman.
"Echan mah ih, Nana malu tau" ujar Jaemin sambil menutup wajahnya karna malu.
Renjun dan Haechan tertawa terbahak-bahak melihat Jaemin yang malu malu.
###
Jam istirahat.
Jeno datang ke kelas Jaemin bersama Mark, dia berinisiatif untuk makan siang bersama Jaemin dan kedua sahabatnya.
"Na ayo kekantin" ujar Jeno saat masuk kedalam kelas Jaemin.
"Iya, Chan Jun ayo" ujar Jaemin kemudian pergi dan memeluk lengan Jeno, jeno hanya tersenyum kemudian mengelus rambut Jaemin sebentar.
"Nempel truss, udh ngalahin prangko yang lengketnya" ejek Haechan.
"Dih echan sirik aja, Mark Hyung tuh echannya di gandeng yah biar gk iri" ujar Jaemin dengan entengnya.
"Terus aku gimana na? Kak Alin ada di Taiwan" ujar Renjun.
"Itu sih Masalah mu njun bukan aku, no ayo ke kantin perut Nana udh laper" ujar Jaemin dengan suara imutnya.
"Iya ayo, ntar aku pesanin makanan"
Mereka berdua berlalu tanpa memperdulikan ke3 human yang menatapnya.
"Kok aku ngerasa jadi transparan yah" ujar Mark.
Haechan menyentuh pundak Mark sambil berkata.
"Nasib Hyung udh gini jadi terima aja"dengan nada dramatis nya.
"Dah yuk kekantin" Renjun merangkul Haechan dan mereka pergi ke kantin dengan Mark yang ikut bersama mereka.
Gajelas gk sih? Maap yah kalau gaje.
Jangan lupa untuk vote dan komen yah
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a goblin(Nomin)
Fantasía나는 고블린이 아니다 (complete) Bxb Nomin Mpreg Bermula dengan keinginannya untuk memiliki kekuatan seperti yang karakter dalam buku ceritanya. "Aku bukan goblin" Njm. "Itu anugrah untuknya, memiliki kemapuan Lebih seperti itu bukan berarti dia goblin"Jjn. ...
