6 부

1.5K 230 47
                                    

Enjoy your reading

"I'M NOT A GOBLIN"

Sorenya mereka semua memutuskan untuk kembali ke rumah.
"Bagaimana kalian suka berkebun?" Tanya Jaehyun.
"Suka paman, apalagi tadi echan makan buah yang enak" ujar Haechan dengan antusias.
"Iya paman, bahkan si gembul ini hampir menghabiskan buah apel paman" ucap Renjun membuat Haechan cemberut.
"Apa sih Jun, daripada Nana mesra-mesraan sama kak Jeno terus tadi" mendengar namanya disebut Jaemin langsung berbalik.
"Kok aku dibawa bawa"ujar Jaemin yang jalan paling depan bersama Jeno dengan saling bergandengan tangan.
"Iya, lihat saja kalian udh kyk mau nyebrang gandengan Mulu" ucap Haechan.

"Dih si gembul iri, Jun genggam tuh tangannya" ujar Jaemin dan kembali menghadap depan.
"Ogah na, mending aku ke Taiwan ketemu sama kak Alin, Mark Hyung echan buat Hyung aja" ujar Renjun sukses mendapatkan tampolan sayang dari Haechan sedangkan Mark cuma tersenyum malu-malu. Jaeyong cuma mengelengkan kepalanya.

Sesampainya di rumah, ada beberapa tetangga yang berkumpul disekitar situ.
"Wah Yong anaknya udh balik yah, kirain gak bakal balik lagi" ujar salah satu orang itu.
"Bawa teman lagi, atau jangan jangan kalian balik karna ngehamilin mereka" timpal yang satunya.
"Kalian bertiga hati-hati nanti di apa Apain lgi sama anak mereka" ujar tetangga itu.

"Kalian apasih ngomong gk Baik tentang Jeno sama Mark Hyung, mereka baik yah gk kyk yg kalian omongin" kesal Jaemin, Jeno mengeratkan genggamannya agar Jaemin tidak usah mengurusi mereka.
Jaemin langsung menoleh.
"Jeno kenapa gak marah? Mereka keterlaluan tau" ucap Jaemin.
"Udh gpp na, gak usah di ladenin" ucap Jeno dengan lembut ke Jaemin.
"Jeno utang cerita sama Nana, nanti malam gk mau tau Jeno harus cerita" ucap Jaemin melepaskan genggamannya dan masuk duluan kedalam rumah.

"Kalian semua masuk duluan aja yah, beomgyu sama Sungchan mungkin udh didalam juga" ujar taeyong dan mereka mengangguk.
Setelah anak-anak masuk ke rumah.

"Saya tau kalian tidak suka dengan keluarga saya, tapi tolong jg mulut kalian didepan atasan suami saya, mereka bertiga itu atasan Jaehyun dan teman anak kami" ucap taeyong sambil menahan amarahnya.
Jaehyun mengelus punggung sang istri agar tidak kelepasan.
"Yongie udh, ayo masuk saja" ajak Jaehyun.
"Gk bisa je, kalau dulu aku masih bisa diemin Mereka tapi mereka sudah kelewatan terlebih mereka mau buat nama keluarga kita jadi gk baik di Jaemin sama yang lain" kesal taeyong.
"Udh Yong, percaya padaku Jaemin, Haechan dan renjun bukan orang yang termakan perkataan tanpa bukti" jelas Jaehyun dan menarik taeyong untuk masuk kedalam rumah.

Malamnya.
Setelah makan malam, Jeno mendatangi kamar Jaemin.
"Na" panggil Jeno sebelum membuka pintu.
Terlihat disana mereka tengah membantu si kembar belajar.
"Hyung" Sungchan yang menyadari kehadiran Jeno Jaemin juga ikut menoleh.
"Aku mau bicara berdua sama kamu soal tadi" ujar jeno.
"Kalian lanjut belajar yah, aku keluar dlu" ucap Jaemin.
"Hoodie mu jgn lupa" ucap Renjun.

Jeno mengajak Jaemin keluar, katanya ini tempat kesukaannya untuk berdiam diri saat ada Masalah. Ternyata tempat itu di pinggir danau.

"Soal yang mereka omongin tadi kamu percaya?"tanya Jeno saat sudah duduk disamping Jaemin yang duduk duluan.
"Tidak, aku hanya ingin tau kenapa mereka bisa sampai berbicara seperti itu tentang mu" ucap Jaemin sambil menoleh ke Jeno.
"Baiklah akan ku ceritakan" ucap Jeno, Jaemin tersenyum kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Jeno.
"Dulu pas kelas 3 SMP, ada anak dari kelas sebelah yang suka sama aku dan ngungkapin perasaannya, tapi aku tidak menyukainya makanya aku tolak dia" Jeno bercerita sambil merangkul Jaemin.
"Terus bagaimana lagi?" Tanya Jaemin.
"Mulai dari saat itu dia terus mendekatiku bahkan memaksa ku tapi aku tetap tidak bisa bersamanya, hingga malam itu dia menjebakku dan memfitnah ku kalau aku dan mark Hyung telah melecehkannya padahal saat malam dalam ceritanya itu aku dan Mark Hyung sedang berada di rumah paman taeil di busan. Mulai dari situ semua orang yang kasihan padanya mulai percaya dengan omongannya itu" jelas Jeno.
"Ish dasar orang jahat ngefitnah Jeno" kesal Jaemin.
"Siapa namanya?" Tanya Jaemin lagi.
"Kim Ara" jawab jeno yang terus mengelus rambut Jaemin.
"Oke mari kita mulai misi membersihkan nama Jeno sama Mark Hyung serahkan pada Nana echan sama Injun" ucap Jaemin dengan semangat.
Jeno hanya terkekeh mendengar perkataan Jaemin, tapi Jeno juga berharap bisa membersihkan nama keluarganya dengan cepat.

Mereka berada disana hampir dua Jam karna Jaemin yang betah, katanya disitu indah dan menenangkan.
Jeno menoleh saat tidak mendengar celotehan Jaemin, ternyata anak itu sudah tertidur. Dengan pelan Jeno menggendong Jaemin ala bridal style.

Saat perjalanan pulang ke rumahnya, seseorang menghadang Jeno.
"Jen akhirnya kamu kembali" ucap orang itu tepat saat Jeno berhenti didepannya.
"Ada apa lagi Ara, tidak cukup membuat nama keluarga ku jadi jelek?" Ucap Jeno dengan suara dinginnya.
"Maksud kamu apa Jen? Aku tidak pernah melakukan itu" elaknya.
"Dia siapa?" Tanya gadis bernama arah itu.

"Tidak kata mu? Terus tentang pelecehan itu? Bukan aku dan Mark Hyung  yang melakukannya tapi kau mengatakan itu kami, padahal malam itu kami berdua berada di Busan, dan dia?kau tak usah tau" ujar Jeno dengan menahan amarahnya.

"Eughh Jeno kok berisik" Gumam Jaemin saat merasa terusik dengan perdebatan mereka.
Jaemin membuka matanya dan menoleh ke depan.
"Dia siapa?" Tanya Jaemin.
"Orang yang tadi aku ceritakan padamu" jawab Jeno, mata Jaemin yang tadinya masih sedikit tertutup langsung terbuka lebar.
"Jeno turunkan aku" perintah Jaemin.

Jeno segera menurunkan Jaemin dengan hati-hati, Jaemin langsung berdiri didepan Jeno dan menatap gadis itu dari atas sampai bawah.
"Ku kira dia secantik apa sehingga berani mengfitnah Jeno, ternyata b aja" ujar Jaemin sambil bersedekap dada.

"Apa yang kau tau soal ku dan Jeno, tidak usah ikut campur" Ucap Ara sambil sedikit membentak Jaemin.
"Aku berhak ikut campur, karna ini menyangkut Jeno dasar wanita ular" kesal Jaemin yang rasanya ingin mencakar wajah songong orang yang berdiri didepannya.
"Apa hubungan mu dengan Jeno hingga mengatakan kau punya hak?"tanya Ara Dengan nada sedikit mengejek Jaemin.
Jaemin ikut tersenyum remeh memandang Ara.
Ia langsung berbalik dan berjinjit sedikit dan mengecup bibir Jeno.

"See? He is mine" ujar Jaemin sambil tersenyum kemenangan.
Jeno yang di cium terdiam beberapa saat Kemudian tersenyum saat mendengar perkataan Jaemin.
"Na udh yah, kita pulang aja kamu ngantuk kan?" Ujar Jeno sambil merangkul Jaemin.
"Gak No, Nana mau ngasih pelajaran dulu buat dia dan kamu secepatnya ngaku ke semua orang kalau bukan Jeno yang melakukan itu kalau tidak kau akan berurusan lebih jauh dengan tuan Na Jaemin, kau mengenal nama itu kan?" Ujar Jaemin.
"Tentu saja aku mengenalnya, dia pengusaha besar dan disegani saat ini, dan buat apa urusan ini sampai ke dia?"ujar Ara yang tidak mengenal wajah Jaemin,hanya namanya saja yang banyak dikenal orang tapi wajahnya tidak karna Jaemin selalu muncul didepan publik dengan masker.

"Tentu ada urusannya karna Dia berdiri didepan mu sekarang" ujar Jaemin membuat Ara terkejut.
"Tidak usah mengaku ngaku menjadi tuan Na Jaemin" ucap Ara.
"No nama aku siapa?" Tanya Jaemin Kepada Jaemin.
"Nakamoto Jaemin atau Na Jaemin dalam nama Korea" ujar Jeno dan membuat Ara terkejut.

"Udh na ayo balik" ucap Jeno kemudian kembali menggendong Jaemin.
"Hm iya, dan kamu? Urusan kita belum kelar" ujar Jaemin sebelum Jeno melangkah meninggalkan Ara yang masih shock.

Saat perjalanan pulang, Jaemin kembali tertidur digendong Jeno yang membuatnya nyaman.
"Gampang Sekali tertidurnya" ujar Jeno saat menyadari Jaemin kembali tertidur

Jangan lupa untuk vote dan komen yah biar bisa makin semangat upnya.

Ouh ya sedikit info, untuk Donghyuck or Haechan gk aku up setiap hari soalnya kalau nulis itu aku liat suasana dlu biar bisa nulis eheheh takut soalnya

TBC.

I'm Not a goblin(Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang