SAUDARA

1.9K 261 20
                                    

Satu minggu berlalu semenjak konten di Thailand.

Sekarang, Sehun dan Sian sudah kembali syuting normal dirumah.

Hari ini menjadi pertama kalinya bagi Sehun mengurus Sian seorang diri tanpa kehadiran Lisa. Menjadi seorang pemula, tentu itu tidak mudah, beberapa barang menjadi kemana-mana karena dirinya yang terlihat kesusahan sambil memakaikan Sian baju setelah memandikan anak itu.

"Maafkan ayah." Sehun minta maaf sambil memakaikan Sian baju. "Ayah benar-benar ayah yang buruk, tapi tenang saja, karena setelah ini, ayah akan belajar dengan seorang ayah yang dikenal sangat handal dalam mengurus anak-anak nya."

"Woah... Apa setelah belajar memasak dari ayah mertuanya Sehun juga akan belajar mengurus anak dari orang lain?" Tanya narator. "Tapi siapa?"

Sian kini sudah berada digendongan Sehun dari depan, satu lengan sang ayah dipenuhi tas besar khas bayi. Sekarang pemandangan Sehun sudah seperti ibu-ibu yang akan ikut posyandu.

Pria itu membuka pintu rumah, kemudian menghela nafas panjang. "Ternyata rasanya menjadi ibumu itu seperti ini." Katanya berlalu keluar dari sana dan berakhir mengunci pintu rumah. Sebelum akhirnya pergi dari sana sambil membawa Sian pada tubuhnya.

"Aku merasa kesusahan ketika meminta bantuan pada Lisa, dia tidak pernah serius dalam menanggapi hal seperti ini ketika denganku." Sehun terus berjalan entah kemana dengan Sian yang sudah diberikan dot. "Dia seperti menganggapku... --sudahlah, kau tidak akan bisa, biar aku saja. Padahal kan, sangat menguntungkan jika aku bisa mengerjakan hal-hal yang biasa dia lakukan. Aku kadang kasihan ketika melihat Lisa yang baru bisa tidur dipagi hari karena sibuk mengurusi Sian yang akhir-akhir ini sangat susah sekali tidur. Aku ingin membantunya dalam mengurus Sian juga... Tapi dia malah seperti itu."

Berkat aduan Sehun, staf pun mewawancarai Lisa yang malah terlihat tersenyum kecut. "Aku hanya tidak ingin menyulitkan nya... Maksud ku, biar aku saja yang mengurus rumah, dia cukup bekerja saja, itu benar-benar sudah cukup. Aku tidak mau dia lelah secara berlebihan. Dia sudah lelah dimasa mudanya, jadi menurut ku ... sudah seharusnya, di umurnya yang sudah seperti sekarang ini, dia mulai bersantai karena sudah memiliki seorang istri." Ia menjeda sejenak untuk menggigit bibir. "Aku ingin berguna untuk nya."

Sebuah taksi berhenti tepat didepan Sehun, membuat pria itu langsung masuk kedalam dan pergi ke tempat lain. Video perjalanan sendiri rupanya banyak cut--bahkan tidak diperlihatkan, mungkin tidak ada apapun disana sehingga menurut editor akan sangat membosankan jika ditayangkan. Sehingga video pun loncat menjadi bagian Sehun yang sudah kembali jalan di komplek perumahan lain.

"Sedikit lagi akan sampai." Sehun nampak kelelahan , kemudian mengarahkan tas besarnya kebelakang punggung. Wajahnya melongok, mengecek keadaan Sian yang ternyata masih tenang. Itu melegakan. "Pintu rumahnya sudah terlihat."

Langkah kaki Sehun mendekati sebuah rumah modern berlantai 2 yang terlihat seperti balok namun megah. Ia bernafas lega, kemudian memencet bel. "Tunggu sebentar lagi, nak," Gumamnya melirik halaman sekitar rumah didepannya itu--disusul pintu yang mulai terbuka dari dalam dan mengeluarkan seorang pria gendut berwajah turis.

"Sian!"

Sehun tersentak kaget, begitupun dengan Sian.

"Sam? Sam Hambington?" Kagum narator. "Bagaimana mungkin? I-ini kolaborasian yang tak terduga."

Sam tertawa renyah ketika sadar jika ayah dan anak didepannya itu kaget secara bersamaan. "Dia benar-benar anakmu rupanya, pantas reaksi kalian sama."

Sehun menetralkan pernafasan nya, kemudian tersenyum kecil sebelum memberikan salam pada Sam, yang tentu langsung pria Australia itu tanggapi juga dengan sopan.

THE RETURN OF SUPERMAN (Sehun Lisa - Lisa Sehun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang