Pasar Thailand itu Sehun masuki bersama Sian dan ayah mertuanya. Lisa dan ibunya tidak ikut karena acara sendiri untuk seorang ayah. Sepanjang jalan, orang-orang disekitar mereka terdengar saling bertanya-tanya akan sosok kehadiran Sehun dan Marco beserta para kameramen.
Seperti sebelumnya, Sehun membawa Sian dalam gendongan didepan tubuhnya. "Masakan apa yang akan kita buat?"
"Apa mereka akan memasak? Atau jangan-jangan Ayah Lisa akan mengajari Sehun masak? Mengingat jika beliau adalah seorang chef legendaris," Cerocos narator.
"Aku tidak ingin jahat pada menantuku sendiri jadi aku akan mengajarimu makanan yang mudah-mudah saja. Seperti, bagaimana caranya mengeringkan ini?" Marco bergurai sambil mengambil satu jajanan pada pedagang disebelahnya. Ia sendiri mengambil jenis makanan yang dikeringkan.
Sehun dan kameramen tertawa. "Padahal aku sudah serius."
Marco tertawa, lalu memberikan jajan yang diambil nya tadi kepada Sian. "Makan ini nak."
"Jangan! Sian belum tumbuh gigi."
"Ini bukan batu, walau dikeringkan, tapi sebenarnya ini jelly. Sian akan sangat menyukainya, aku yakin itu."
Percaya dengan Marco, Sehun pun membiarkan sang ayah mertua untuk memberikan dan membantu Sian dalam memegangi jelly kering yang diberikannya. Yang tentu langsung bayi itu makan saat itu juga, walau pada akhirnya ia hanya merasakan rasanya saja dibanding menggigit dan menguyah. Marco lalu membeli dan membayar jajanan jelly dipedagang tadi untuk melengkapinya.
"Apa kau menyukai makanan Thailand?"
"Ya, aku menyukainya."
"Lisa sering memasakkanmu makanan Thailand?"
"Tidak sering, orang tuaku kadang meminta lauk ketika anak-anak dari kakakku menghabiskan lauk mereka. Dan Lisa khawatir jika orang tuaku tidak menyukai masakan Thailand jadi dia jarang memasaknya , kecuali jika aku minta."
"Kau memintanya?" Sehun mengangguk. "Makanan Thailand apa yang sering kau minta pada Lisa?"
"Karena aku menyukai daging, jadi aku sangat menyukai TomYam."
"Tom Yam daging?"
"Ya ... Tomyam udang juga, ayam juga."
Marco manggut-manggut. "Kalau begitu... mari kita beli daging."
"Serius?" Sehun nampak terkejut.
Marco tertawa. "Tentu saja."
"Bukankah daging itu mahal?"
"Untuk menantu sendiri kenapa tidak, sekalian membuat steak."
"Steak daging?"
"Hm."
"Bukankah itu sangat mudah? Kita hanya harus memasak daging saja."
Marco tertawa . "Tentu tidak, untuk cita rasa itu harus ada."
Tadinya, ia sangat menikmati perjalanan yang sedang terjadi namun kudapan ditangan sudah mengecil dan terjatuh ketanah, membuat Sian terus menunduk untuk mencari kemana hilang nya kudapan yang disukainya tadi. Sedangkan ayah dan kakeknya terus bercerita sendiri, membuat Sian prustasi karena tidak ada yang memperhatikan nya, ia kemudian memilih menangis kencang.
Sehun dan Marco lantas terkejut dengan hal itu, mengingat jika tadinya mereka tenang-tenang saja. "Ada apa?" Tanya Sehun melihat Sian.
Namun Sian belum dapat bicara, membuatnya memilih menggunakan bahasa tubuh dengan memperlihatkan tangannya keatas, kewajah ayahnya sambil mendongak. "Eung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RETURN OF SUPERMAN (Sehun Lisa - Lisa Sehun)
HumorPernah melihat atau menonton The Return Of Superman? Sebuah acara varietas realitas Korea TV yang menanyangkan kegiatan seorang Ayah dalam mendidik dan mengurus anaknya. Mengurus anak biasanya dilakukan oleh seorang ibu tapi khusus di acara ini, sem...