13. My Sweetest Daughter

1.7K 238 59
                                    

Vote & Comment 💬

.

.

.

"Maaf, maaf. Bisa menunggu sebentar? Aku mengantar anakku dulu."

Sang istri sibuk mengeluarkan ungkapan bersalah pada rekan di seberang telepon sembari membuntuti sang suami yang saat ini berjalan terburu-buru dengan putri kecil dalam gendongan. Di ujung sana, seorang wanita cantik menunggu di depan pintu masuk, menarik ulasan senyuman Chanyeol yang entah mengapa tiba-tiba menjadi sumringah melihat paras cantik guru muda yang sedang menunggunya itu.

"Sooyeol-a!" Panggil Chanyeol pada gadis kecil di gendongannya.

"Ya, Daddy?"

"Jika Bu Mina bertanya pekerjaan Daddy, jawablah kalau Daddy adalah arsitek!"

"Arsitek itu apa, Daddy?"

Dahi Chanyeol membentuk kernyitan, bingung bagaimana caranya menjelaskan pada si polos yang bicaranya masih belum begitu lancar itu. "Arsitek itu orang yang membuat bangunan besar!"

Sooyeol mengangguk paham, membuat Chanyeol tersenyum lebar penuh kebanggaan, tanpa tahu bahwa anak kecil itu sebenarnya tak mengerti sama sekali apa maksud perkataannya barusan. Sementara di belakangnya, Kyungsoo nampak acuh, lebih tepatnya terlalu terfokus dengan ocehan-ocehan orang yang sedang berada dalam panggilan teleponnya sehingga ia tak begitu mengindahkan percakapan tak mutu antara suami dan anaknya itu.

"Selamat pagi, Park Sooyeol~" Guru muda bernama Mina itu membungkukkan badannya ke arah Sooyeol yang sudah diturunkan Chanyeol dari gendongan, mengusak rambut gadis kecil itu dengan lembut tanpa merusak tatanannya.

"Pagi, seonsaengnim..." Sooyeol menjawab dengan senyum cerah.

"Ini hari pertama Sooyeol sekolah, benar?" Tanya Mina, yang disusul oleh anggukan semangat Sooyeol. Setelahnya, ia melirik sekilas ke arah Chanyeol yang berada di tepat di belakang Sooyeol. "Sooyeol kesini dengan Appa ya?"

Sooyeol mengangguk mantap. "Kesini dengan Daddy. Mommy juga!"

"Ah, begitu." Mina mengangguk paham, kemudian membungkuk kecil kepada Chanyeol. "Selamat pagi, pak." Sapanya ramah.

Sementara itu, jangan tanya mengapa Mina tak menyapa Kyungsoo. Pasalnya, Kyungsoo yang saat ini berada agak jauh di belakang Chanyeol, sibuk mengurusi panggilan telepon yang isi percakapannya lumayan kacau. Dan tentu saja, Mina jelas segan mengusik kegiatan Kyungsoo yang sepertinya memang sangat tak bisa diganggu.

"Mommy dan Daddy tidak bisa menemani Sooyeol di sekolah ya?" Tanya Mina, yang ingat bahwa kapan hari ketika Sooyeol didaftarkan playgroup, Kyungsoo meminta secara khusus kepadanya untuk menjaga Sooyeol selama di sekolah karena Kyungsoo dan Chanyeol harus bekerja.

"Iya. Mommy habis kerja nanti jemput Sooyeol."

"Kenapa bukan Daddy yang jemput?"

"Daddy pulangnya malam jadi tidak bisa jemput Sooyeol."

"Hmm, begitu? Memangnya Daddy kerja apa?"

Inilah waktu yang Chanyeol tunggu-tunggu, saat-saat dimana sang anak membanggakannya kepada guru muda yang cantik itu. Chanyeol menanti-nanti penuh harap, tak sabar mendengar anaknya berkata dengan lantang bahwa ayahnya adalah perancang bangunan besar.

Sooyeol, katakan bahwa Daddy adalah arsitek hebat!

"Daddy adalah tukang bangunan."

Chanyeol syok dadakan, melirik Mina yang kini terperanjat kebingungan. Mina heran bukan main, sejak kapan ayah muda setampan dan serapi itu berprofesi sebagai kuli? Atau memang Sooyeol saja yang keliru memberi informasi?

The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang