Vote & Comment 💬
.
.
.
"Daddy! Bayinya sudah lahir?!"
"Belum, Sooyeol. Mungkin beberapa hari lagi."
Setelahnya terdengar lenguhan kecewa, disusul tawa pelan sang ayah yang sedang disibukkan dengan beberapa kemasan makanan kucing. Chanyeol melepaskan handglove seraya berdiri sembari mengibaskan telapaknya, mendatangi Sooyeol yang masih berdiri di ambang pintu halaman belakang dengan melengkungkan bibirnya pundung.
Setiap pagi, entah itu sebelum atau setelah pulang dari sekolah, Sooyeol pasti akan berlari menghampiri ayahnya yang sedang mengurusi para kucing di halaman belakang. Bukan tanpa alasan. Gadis cilik itu begitu tak sabaran menyapa kucing-kucing baru sebab salah satu kucing betina miliknya hamil sejak dua bulan lalu, dan ayahnya berkata bahwa kemungkinan bayi-bayi kucing akan lahir dalam waktu dekat.
"Sooie! Ayo berangkat!"
Seruan Zitao dari dalam rumah lantang terdengar, sehingga Chanyeol yang kini berlutut merapikan pakaian Sooyeol pun berdiri dan menggandeng si gadis kecil masuk ke dalam.
"Sooie, kau melupakan bekalmu."
Ketika melintasi dapur, Kyungsoo nampak menghampiri dan memasukkan box sarapan ke dalam tas si kecil.
"Kau yang memasak?" tanya Chanyeol.
"Tentu saja."
Chanyeol kemudian berbisik kepada Sooyeol. "Telepon daddy jika nanti kau sakit perut." ujarnya, yang seketika mendapat cubitan keras dari Kyungsoo.
"Cepat. Bibimu sudah menunggu di depan."
Sooyeol mengangguk pada ibunya dengan senyum mengembang. "Aku pergi, Mommy! Aku mencintaimu!" usai memeluk sang ibu, gadis kecil itu berlari keluar--
"Tunggu, lalu bagaimana dengan Daddy?!"
--namun mengabaikan dan meninggalkan ayahnya begitu saja.
"Semua anak perempuan lebih menyayangi ayahnya, tapi sepertinya sekarang tidak berlaku untuk Sooyeol." Kyungsoo menyunggingkan senyum kecil seraya kembali menyibukkan diri pada pantry. Seketika Chanyeol mendengus remeh, bersandar di dekat wanita itu sembari menyedekap tangan, terus menujukan pandangan pada istrinya dengan lamat.
"Dia sekarang mungkin lebih menyayangimu karena tak sabar menunggu adik laki-laki. Ah, atau mungkin karena... kau semakin galak akhir-akhir ini."
Kyungsoo seolah-olah tak mendengar, merapikan barang dalam pantry tanpa acuh pada Chanyeol di dekatnya.
"Mengabaikanku, hum?"
"Jam berapa kau akan pergi bekerja?"
Chanyeol nampak berpikir sejenak, selanjutnya menatap Kyungsoo meminta belas kasihan. "Sepertinya aku tidak enak badan."
Sontak Kyungsoo mengerling sinis sekilas, meninggalkan pantry untuk memindahkan beberapa barang ke dalam refrigerator.
"Mengabaikanku lagi?"
Kyungsoo menutup pintu refrigerator dengan beberapa kontainer kosong di tangan, mengecup bibir Chanyeol sekilas dan mengibaskan debu pada dada pria itu sebelum melenggang kembali untuk membersihkan dapur. "Sekarang sudah sembuh. Ganti pakaianmu dan pergilah."
Chanyeol tertawa kecil, masih melekatkan pandangan pada Kyungsoo yang beberapa kali mondar-mandir di hadapannya. "Ketahuilah meeting itu membosankan. Pekerjaan tak begitu penting, kau tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]
Teen FictionBagi Chanyeol, menikahi Kyungsoo adalah bencana. Namun hadirnya seorang anak membuat pernikahan mereka menjadi sebuah bencana termanis! Original Story by @ohpurin Remake Chansoo ver. by sooshibby Start remake : 21 Mei 2021 End : 26 July 2021