20. Morning Kiss

2.5K 268 58
                                    

Vote & Comment 💬

.

.

.

Sinar yang semakin terik itu menembus celah gorden jendela yang masih tertutup, mengakibatkan wanita yang terlelap pulas di kamar itu perlahan mengerjap berat.

Kyungsoo sedikit terlonjak mendapati seluruh kancing kemejanya tanggal, setelahnya mengeluarkan napas lega di kala kesadarannya pulih, sehingga ia baru dapat mengingat jelas semua kejadian malam itu. Malam yang membuat dirinya acak-acakan seperti saat ini.

Chanyeol tak ada di sebelahnya, dan hal itu membuat Kyungsoo sedikit kecewa, sampai akhirnya ia mendudukkan dirinya kaget ketika jarum jam di dinding menunjukkan waktu siang hari. Ia bangun sangat sangat terlambat.

Kyungsoo meringis seraya memegang keningnya yang sakit. Bergegas ia mengaitkan beberapa kancing kemeja, beranjak turun dari tempat tidur dan--

"Akk!"

--terjatuh.

Terasa seperti sesuatu yang tak asing. Kyungsoo lagi-lagi mengalami ini.

Oh, semua ini salah Chanyeol. Pria itu dengan tak ingat waktu terus menghajarnya hingga melewati pagi buta.

"Mommy~ Sooie pulang--"

"Ssh! Sooyeol-aa, Mommy masih tidur. Jangan diganggu. Ayo, turun saja ke bawah."

Lamat-lamat Kyungsoo mendengar suara ayah dan anak tepat di luar pintu kamar yang tertutup. Seketika wanita itu panik, bergegas berusaha berdiri sebelum Chanyeol membuka pintu. Karena sungguh, jangan sampai suaminya itu mengetahui hal memalukan ini, lagi.

Ah, terlambat.

Pintu dibuka, menampakkan sosok Chanyeol dengan kemeja putih dan celana hitam yang biasa ia kenakan. Kyungsoo mendengus kecil, menujukan tatapan memelas pada Chanyeol yang menemukannya terduduk memegangi nakas.

Chanyeol tertawa kecil menyadari apa masalah yang saat ini istrinya hadapi, melangkah menghampiri lalu seketika mengangkat Kyungsoo ke dalam gendongan bridalnya, persis seperti beberapa tahun lalu. Hanya saja kali ini wanita itu tak meronta, hanya mengatupkan bibirnya yang melengkung ke bawah, meluruskan tatapan merengut sepanjang Chanyeol melangkah ke kamar mandi.

"Aku bisa jalan sendiri."

"Oh, maaf." Chanyeol berhenti di ambang kamar mandi dan nyaris benar-benar menurunkan Kyungsoo di sana. Tetapi istrinya itu bertingkah sebaliknya, justru mengalungkan tangan di lehernya dan mengeratkan pegangan dengan tautan kesal.

"Turunkan di bak mandi!"

Rengutan itu membuat Chanyeol mengulas tawa gemas, kemudian mendekatkan wajah untuk menempelkan hidung mereka berdua. "Kau benar-benar ingin ku--"

"Cukup. Cepat turunkan aku di sana." Kyungsoo meletakkan telunjuknya di bibir Chanyeol dan mendorongnya sebelum pria itu menciumnya, menahan Chanyeol agar tak menerkam kembali karena sungguh, suaminya adalah penyebab utama sekujur tubuhnya sakit saat ini.

"Aku meloloskanmu kali ini."

Chanyeol menurunkan Kyungsoo di bathup, berjongkok di sebelahnya seraya membentuk senyum manis. "Apa lagi yang bisa kubantu, tuan putri?"

"Nanti letakkan handukku di gagang pintu."

"Kau tidak ingin aku temani di sini?"

Kyungsoo menatap Chanyeol penuh waspada, menyalang sengit dengan mata tajamnya yang sontak membuat suaminya itu tergelak kecil. "Kau lebih baik pergi dan masakkan aku sesuatu."

The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang