14. Daddy's Girlfriend

1.6K 233 50
                                    

Vote & Comment 💬

.

.

.

Sepasang kaki jenjang melangkah keluar dari pintu bandara, sembari empunya menyeret satu buah koper putih serta sibuk menempelkan ponsel ke telinganya, menunggu jawaban panggilan dari seberang.

"Jadi dia benar-benar tidak datang?!"

Chaeyeong berdecak lidah, seraya menurunkan ponselnya sebal dengan raut berubah semakin datar. Ia kembali berjalan lurus, masuk begitu saja ke dalam taksi yang kebetulan sedang terparkir di lobby, menyerukan alamatnya pada sang pengemudi hingga kemudian gas mobil ditancapkan dengan laju sesuai permintaan gadis itu.

'Nanti saja. Aku sedang sibuk.'

Chaeyeong berdecih tawa kecil usai melihat pesan terakhir Chanyeol pada chatroom media sosialnya. Batinnya tak henti berucap kekesalan pada kekasihnya itu, mengingat beberapa bulan terakhir mereka tak lagi melakukan percakapan berarti semenjak ia menandatangani kontrak dengan perusahaan tekstil di Jepang. Semenjak Chaeyeong terpaksa merantau ke negeri sakura, tak ada balasan dari Chanyeol selain 'Hubungi aku nanti', 'Aku sibuk', 'Jangan telpon sekarang', juga segala macamnya setiap kali ia menghubungi pria itu lewat jejaring manapun.

Jangan bilang, hati Chanyeol sudah terikat dengan Kyungsoo?

Oh, tidak mungkin. Chaeyeong tak akan memercayai sugesti yang sempat mampir berkecamuk di pikirannya itu. Ia percaya Chanyeol akan kembali padanya dalam waktu cepat. Benang yang mengikat Chanyeol dan Kyungsoo akan kandas usai pernikahan mereka berusia lima tahun.

Perhatian Chaeyeong mengarah kembali pada layar ponsel, melenguh kecewa karena seseorang yang saat ini menelponnya bukanlah Chanyeol. Berat hati, ia menjawab panggilan itu ragu, mengeluarkan kecemasan cukup besar dalam pikirannya.

"Pastikan kau akan membicarakan pernikahanmu dengan Jaehyun setibanya kau di apartement nanti. Kalian harus mengonfirmasi pada kami secepatnya, Chaeyeong. Aku tak akan menerima perlawanan lagi."

Dengusan berat keluar. Suara dingin penuh penekanan dari sang ibu di ujung panggilan, membuat Chaeyeong tak mampu melontarkan protes, mengiyakan titahnya secara mau tak mau, lalu menutup panggilan.

Pemutusan kontrak kerja kurang dari setahun dan pulangnya ia dari Jepang bukanlah keputusan gamblang yang bisa diambilnya sesuka hati. Tamparan keras sang ibu saat mendatanginya di Jepang adalah alasan mengapa ia terpaksa harus kembali ke apartement Jaehyun di Korea. Orang tuanya yang tak sabaran mewujudkan ikatan perjodohan dengan keluarga Jeong, mulai mencurigai Chaeyeong dan akhirnya sang ibu mengetahui bahwa putri semata wayangnya itu diam-diam melarikan diri dari tunangannya.

Tetapi Chaeyeong menyadari betapa ia keras kepala. Tak peduli seegois apa dirinya, Chaeyeong harus menarik lengan Chanyeol kembali. Ia akan berpura-pura menuruti ucapan ibunya dan tetap tinggal bersama Jaehyun, namun akan tetap menjadikan Chanyeol miliknya secara utuh dan memutuskan tali pertunangan dengan Jaehyun.

Sebab ia mengerti, bahwa sebenarnya Jaehyun tak mencintainya lagi.

.

.

.

Chanyeol melepaskan sepatunya begitu memasuki rumah, melangkah menuju ruang tengah sambil menggendong Sooyeol yang terlelap pulas menyenderkan wajah di bahunya, kemudian meletakkan jas hitam formalnya di kepala sofa ruang tengah.

"Daddy..."

Sang putri menggeliat kecil, namun masih dengan mata terpejam, mencari posisi nyaman dalam gendongan ayahnya. Chanyeol menepuk-nepuk pelan punggung putrinya yang pasti sudah sangat mengantuk, sembari kakinya menapak anak tangga.

The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang