Vote & Comment 💬
.
.
.
Andaikan Kyungsoo tidak menyadari bahwa suhu tubuh putrinya memanas, mungkin saat ini mereka masih menikmati suasana wisata selama dua hari kedepan sementara si gadis kecil semakin demam. Maka dua hari yang lalu mereka bergegas pulang usai merasakan termometer si kecil meningkat, lantas dirundung cemas walau putri mereka hanya menyunggingkan cengiran manis sembari dengan lugunya meminta permen apel.
Chanyeol merasakan denyutan pening setiap kali menemukan istrinya terduduk lesu di dapur melamunkan Sooyeol yang tak kunjung sembuh. Dan kepalanya sakit tak hanya akibat dihantam satu dua permasalahan tentang Kyungsoo dan Sooyeol hari ini, melainkan juga karena panggilan perusahaan yang membuat darahnya mendidih.
Ada begitu banyak pertimbangan yang membuat Chanyeol tidak dapat keluar dari perusahaan begitu saja. Selama tiga jam penuh ia telah merundingkan masalah itu dengan Jaehyun serta beberapa karyawan lainnya, dan tak menghasilkan akhir yang membuat otaknya tenang.
Tetapi Chanyeol harus mengesampingkan permasalahan pekerjaan untuk saat ini. Mengingat dua perempuan tersayangnya di rumah saat ini sedang dalam kondisi yang kurang baik.
"Bagaimana bisa kau membuatnya jatuh sakit? Kau benar-benar ibunya?"
Chanyeol mendengus berat.
Entah bagaimana ibunya mengetahui kabar Sooyeol yang demam tinggi. Sore ini Nyonya Park tiba-tiba saja datang sendirian tanpa pemberitahuan untuk menengok cucu semata wayangnya. Dan wanita paruh baya yang terlalu menyayangi Sooyeol itu tentu saja tak bisa tak menyentak marah mengetahui si kecil tercintanya terlelap dengan kening yang panas juga hidung yang memerah.
"Jika kau belum bisa membuatnya sembuh hari ini, bawa dia ke rumah sakit untuk dirawat inap. Biarkan Yifan mengurusnya." Nyonya Park meraih tas, pergi keluar usai menolak tawaran Chanyeol yang memintanya mengantar pulang.
Tampak Kyungsoo hanya diam di kursinya, berusaha tenang menghadapi cercaan yang dihujankan padanya dengan sesekali memejam lelah. Chanyeol sepertinya butuh untuk mendinginkan kepalanya, sebab mengetahui istrinya perlahan-lahan akan turut jatuh sakit juga akibat terlalu menghadapi tekanan.
Mereka baru saja pergi berlibur. Dan lagi-lagi ada suatu hal yang tak membiarkan mereka tenang kendatipun hanya sehari.
Kyungsoo menengadah ketika merasakan sepasang tangan memegang kepalanya. Ditatapnya Chanyeol dengan bungkam, hanya mengedip menunjukkan manik sayunya yang tampak penat. Lalu perlahan matanya menutup, merasakan ciuman di kening yang menenangkan dalam waktu cukup lama.
"Kau sudah makan saat aku pergi?"
Kyungsoo mengangguk.
"Aku akan memasakkanmu sesuatu. Apa yang ingin kau makan?"
Kyungsoo menggeleng. "Kubilang aku sudah."
"Apa yang sudah kau makan? Perkataan ibuku? Peralatan dapur bahkan tidak berubah posisi. Kau senang jika aku mengurusi dua orang sakit?"
Kyungsoo mencibir. "Aku tahu kau tidak makan di luar."
Kalimat itu ampuh membuat Chanyeol mengatup bungkam, terdiam beberapa saat, kemudian menarik pelan lengan Kyungsoo. "Kita makan malam bersama. Tanpa Sooyeol."
Setelahnya mereka berakhir di ruang makan. Piring-piring makanan diletakkan di hadapan Kyungsoo, dan wanita itu menatap seluruhnya tanpa ada rasa berminat. Tidak, tak ada yang salah dengan masakan Chanyeol hari ini. Semua aromanya menusuk indera seperti biasa. Namun lidah kelunya terasa hambar, tenggorokannya sulit untuk menelan. Kyungsoo baik-baik saja, hanya tak nafsu makan. Tetapi jelas itu mengkhawatirkan. Chanyeol tak senang melihatnya terus-menerus hening dalam lamunannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]
Teen FictionBagi Chanyeol, menikahi Kyungsoo adalah bencana. Namun hadirnya seorang anak membuat pernikahan mereka menjadi sebuah bencana termanis! Original Story by @ohpurin Remake Chansoo ver. by sooshibby Start remake : 21 Mei 2021 End : 26 July 2021