26. You

2.1K 241 46
                                    

Vote & Comment 💬

.

.

.

Jarum jam dinding masih menunjukkan waktu pagi buta. Tak ada suara selain para petugas shift yang berlalu-lalang dan menimbulkan kebisingan dengan trolley yang mereka dorong dengan terburu-buru. Dan juga, jeritan anak kecil yang tak kunjung usai sejak satu jam yang lalu.

Semua orang di sana sibuk menenangkan si gadis kecil yang sejak tadi menyebut-nyebut ibu dan ayahnya dalam tangisan yang memekik keras. Terkecuali Baekhyun yang berdiri gelisah, menunggu kabar baik datang dari dalam pintu ruangan yang mereka tunggu.

Chanyeol yang pertama kalinya muncul ketika pintu berderit terbuka. Semua orang yang duduk gusar di sana otomatis mengalihkan perhatian pada pria itu dengan manik kekhawatiran.

"Chanyeol, bagaimana--"

"HUWAAAA! DAADDY!!!"

Chanyeol terlonjak ketika tangisan Sooyeol meledak sembari gadis kecil itu mengulurkan kedua tangan meminta sang ayah untuk membawanya. Dan dalam pelukan Chanyeol, Sooyeol tersedu dengan suara isakan yang mengecil, seketika saja membuat pria itu tertawa pelan.

"Sooie sudah besar. Jangan lebih cengeng dari adikmu, hm?"

Nyonya Park dengan wajah tak sabaran lantas berdiri menghampiri Chanyeol. "Bagaimana Kyungsoo dan bayinya? Semuanya lancar?"

Chanyeol tersenyum. "Kalian bisa menemui mereka besok pagi. Kyungsoo butuh istirahat."

Hembusan lega keluar mendengar perkataan pria itu, yang dari raut wajahnya pun terlihat jelas bahwa tak ada satupun masalah yang harus dicemaskan. Walaupun sejujurnya mereka diam-diam masih memiliki kekhawatiran tersendiri terhadap Kyungsoo yang sudah dilarikan ke rumah sakit sejak semalam, tepat setelah Chanyeol menemukan wanita itu tak sadarkan diri di kamarnya dengan napas tersengal. Tentu bukan kesalahan jika mereka semua memiliki ketakutan bahwa Kyungsoo akan berada dalam situasi yang sama seperti dulu.

Tetapi saat ini, masing-masing dari mereka telah mendengus tenang ketika perawat yang baru saja keluar dari ruangan, membantu menjelaskan tentang kondisi Kyungsoo yang baik-baik saja. Dan juga, anak laki-lakinya yang lahir dengan sangat sehat.

"Sooie, Daddy akan mengantarmu ke rumah nenek jika kau mengantuk."

Sooyeol masih saja menempel di dada ayahnya sejak Nyonya Park dan yang lainnya telah pulang sejak beberapa saat lalu. Gadis kecil itu menggeleng keras dengan isakannya yang berangsur berkurang, masih mencebik bibirnya dan enggan bicara.

"Bagaimana jika kita pergi membeli makanan?"

Sooyeol menggeleng kembali. Kali ini disertai gumaman penolakan yang kesal.

"Sooie ingin bertemu Mommy?"

Lalu gadis kecil itu tak memberi respon, entah itu gelengan ataupun gestur sebal lainnya, hanya diam di pelukan ayahnya.

Setidaknya tingkah itu membuat Chanyeol akhirnya mengerti apa yang putrinya itu inginkan. Sooyeol tak menginginkan apapun, hanya ibunya.

Para perawat masih sibuk pada tugas mereka begitu Chanyeol kembali ke dalam ruangan dengan Sooyeol yang menggantung di badannya bak anak koala. Sooyeol secara otomatis menegakkan bahunya melihat Kyungsoo yang lelap di atas tempat tidur dengan wajah pucat.

Dan gadis kecil itu nyaris saja menangis kencang kalau saja Chanyeol tak bergegas mengisyaratkan padanya untuk tidak membuat kebisingan.

"Mommy sedang tidur." bisik Chanyeol.

The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang