Vote & Comment 💬
.
.
.
"Apa yang kau lamunkan?"
Entah darimana datangnya lelaki itu. Seingat Kyungsoo, Chanyeol mendapat panggilan untuk menghadiri event penting di sebuah hotel, yang besar kemungkinan baginya untuk pulang terlambat, sekiranya melewati larut malam karena jarak menuju hotel tidak ditempuh dalam waktu singkat.
Tetapi Chanyeol justru hadir membuyarkan pandangan kosongnya, yang sejak beberapa saat lalu hanya duduk termenung di ruang makan tanpa menghabiskan makan malamnya yang telah dingin. Chanyeol mengerti tatapan bingung yang sedang ditujukan padanya saat ini, lantas hanya mengulas tawa kecil serta menarik kursi untuk duduk di sebelah wanitanya itu.
"Kupikir kau tidak di rumah malam ini." kata Kyungsoo heran.
"Aku tak ada kegiatan untuk sekarang."
"Lalu telepon dari managermu tadi pagi?"
"Apa itu menjadi alasan untukku tidak tinggal di rumah dan meninggalkan istriku yang hamil?"
Kyungsoo tertawa kecil. "Ayolah. Usianya masih dini."
"Lantas? Aku harus tetap di sini sewaktu-waktu kau membutuhkanku."
"Chanyeol, aku bukannya akan melahirkan besok pagi. Kau berlebihan." Kyungsoo menggeleng pelan, mengalihkan perhatiannya kembali pada sumpit dan mulai menyantap sesuap ramen.
"Kau. Apa yang kau makan?" Chanyeol menarik piring Kyungsoo tiba-tiba, dengan kerutan tegas ia menggeleng keras sebagai sebuah peringatan. "Kau harus mulai memperhatikan komposisi makanan apa saja yang masuk ke dalam perutmu. Berhenti makan makanan seperti ini. Masih ada alternatif lain."
Kyungsoo mendengus dengan pandangan mengikuti perginya Chanyeol yang membawa lari ramennya menuju dapur. Awalnya tak menggubris dan bibirnya hanya mencebik tanpa bantahan. Sampai akhirnya mulutnya membeo tak percaya begitu memeriksa kantung belanja supermarket yang sebelumnya Chanyeol letakkan di atas meja makan.
"Apa ini? Kau sedang mencoba menyihirku menjadi vegetarian?"
"Bukankah kau memang vegetarian?"
"Aku suka sayuran tapi bukan berarti aku mengonsumsi semua jenis sayur dan punya adiksi dengan pola makan vegan."
"Lalu apa yang kau permasalahkan dengan kantung belanjaan itu?"
"Kau biasanya menyelipkan beberapa kudapan manis dan asin saat belanja."
"Daripada snack, aku akan membawamu ke kedai jika kau sedang ingin."
"Bagaimana jika aku menginginkannya sekarang?" Kyungsoo memberi tatapan memelas, sampai akhirnya terdengar suara api kompor yang menyala.
"Terlambat. Aku sudah merebus bayamnya."
Dengusan kesal terdengar untuk kesekian kalinya. Kyungsoo memalingkan tatapan datarnya, enggan bertatap muka dengan Chanyeol yang baru saja beranjak duduk di depannya. Berusaha mengabaikan Chanyeol yang menopang dagu sembari terus memandanginya dengan senyum tipis.
Oh ayolah. Kyungsoo sudah terlalu terbiasa dengan paras pria itu. Pandangan mematikan Chanyeol yang begitu tampan tak akan bisa mengecohnya lagi sekarang.
"Kau baru bisa cuti dari pekerjaan tiga bulan ke depan. Tapi aku sudah meminta kantor untuk mengurangi jam kerjamu mulai sekarang."
Kini kembalilah tatapan Kyungsoo tepat pada manik hangat di seberang, namun masih dalam bungkam sebelum akhirnya keluar helaan ringan. Pergi meninggalkan Chanyeol menuju dapur untuk menuangkan dan meminum air hangat, sejenak berdiri di sana dan melamunkan segala yang berkecamuk dalam pikiran, sementara di sana Chanyeol menegap bahu sambil terus menujukan pandangan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]
Teen FictionBagi Chanyeol, menikahi Kyungsoo adalah bencana. Namun hadirnya seorang anak membuat pernikahan mereka menjadi sebuah bencana termanis! Original Story by @ohpurin Remake Chansoo ver. by sooshibby Start remake : 21 Mei 2021 End : 26 July 2021