28. Propose [M]

2.3K 246 28
                                    

Vote & Comment 💬

.

.

.

"Mommy, Daddy! Besok jangan lupa beri Sooyeol kejutan!"

Kyungsoo terkekeh geli. Bagaimana mungkin ia dan Chanyeol bisa memberi kejutan ulang tahun sedangkan gadis kecil itu sendiri yang meminta. Tak hanya itu, Sooyeol bahkan memaksa memilih hadiahnya sendiri secara selektif.

Beruntung keinginan Sooyeol di hari ulang tahunnya terbilang normal dibandingkan tahun lalu, dimana ia selama berhari-hari merengek ingin bertemu paman santa dan meminta ayahnya membelikan kuda poni seperti dalam film kartun kesukaannya. Walau cukup nakal, gadis manis itu semakin pintar semakin bertambahnya usia.

Chanyeol penasaran, bagaimana putri kebanggaannya tumbuh nanti? Akan secantik apa dia? Akan sepopuler apa dia di lingkungannya?

Sooyeol adalah anaknya yang lahir sebagai pengacau dan penyelamat, dalam satu paket, dan Chanyeol bersyukur Kyungsoo pernah berjuang untuk kehadirannya di dunia.

"Sooyeol, tadi kakek menitipkan satu box roti custard untukmu."

Sooyeol menjerit bahagia melihat kotak kemasan menggemaskan yang diletakkan sang ayah di atas meja, dengan semangat bangun dari sofa untuk membuka kotak besar itu lalu berbinar haru setelahnya. "Yang ini isi apa, Daddy??" Sooyeol mengambil salah satu roti.

"Itu rasa kopi."

"Kalau yang ini??"

"Tiramisu."

"Yang ini apa??"

"Mulberry."

Sooyeol kebingungan. Ia suka semua rasa dalam kotak itu. Jadi mana yang harus ia makan terlebih dahulu??

Dan sudah diputuskan, ia akan mencicipi semuanya satu per satu.

"Chanyeol, kau tak sedang mencoba membuatnya menjadi gemuk, kan? Sooyeol makan terlalu banyak akhir-akhir ini."

"Kenapa kau khawatir? Sooyeol memang harus makan banyak agar dia tinggi sepertiku. Dan agar tidak menjadi kurus seperti ibunya."

"Jadi menurutmu aku masih kurus?! Tapi berat badanku sudah bertambah banyak."

"Nyatanya kau masih ringan saat aku menggendongmu."

"Memang aku harus segemuk apa agar kau puas?"

"Aku tidak memaksa. Dan hey, kenapa kita jadi berdebat soal berat badan?"

"Kau yang memancing."

"Astaga, kau marah?" Chanyeol menghalangi pandangan datar Kyungsoo dengan wajahnya. Tawa kecilnya terlepas melihat betapa sebal ekspresi wanita itu. Lantas kemudian Chanyeol berbaring di pangkuan Kyungsoo, menahan senyum kecil. Tangannya terulur, menggapai bibir Kyungsoo yang masih nampak merengut. "Jangan cemberut begitu. Ayo senyum."

Kyungsoo semakin mencebikkan bibirnya kesal dan melirik sekilas tanpa berminat.

"Kyungsoo."

Kyungsoo masih bungkam, teguh pada rajukannya.

"Kyungsoo. Dengar aku."

"Apa?!"

"Aku menyukai apapun tentangmu."

Kyungsoo memutar bola matanya malas. "Aku sudah bosan mendengar itu."

"Hey, aku belum selesai bicara." protes Chanyeol. "Kau tahu sendiri aku mencintaimu. Tapi sepertinya akan lebih bagus jika kau menambah lagi berat badanmu sedikit."

The Sweetest Disaster - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang