Note : Prolognya aku revisi lagi, ada yang ku ubah. Kalo masih kurang pas tolong kasih tau ya bestii.
Revisi : 17-02-2022
653 kata○○○○○
"Ra?" -Abigail
"Gue gak apa-apa." -Aretha
Sambil menampilkan senyum manisnya itu.••••••••••
'Apakah hari esok akan datang?
Tentu saja.
Apakah besok akan ada pangeran berkuda putih yang menyelamatkanku?
Seperti di cerita-cerita, sang pangeran yang menyelamatkan seorang putri dari siksaan orang jahat.
Apakah akan ada yang seperti itu untukku?'
Batin remaja perempuan itu. Dia takut. Bahkan sangat."Someday. Pasti ada kan hari dimana mereka menyayangi Ara, seperti mereka sayang Yuna dan kakak?"
Lirih Ara."Boleh marah gak sih?"
"Hmm, tapi mau marah ke siapa? Pada Papa, Mama, Yuna atau.... pada Tuhan?"
Ucapnya menatap kosong ke depan.••••••••••
"Udah susah payah Papa besarin kamu!! Kenapa malah nyusahin!!!"
"Mama bener-bener gak ngerti sama kamu, apa sih susahnya jadi kayak Yuna!!"
"Kalo kalian gak suka kenapa biarin Ara lahir!!!"
Teriak Aretha frustasi. Berasa tak ada gunanya sama sekali berada disini, hanya karena suatu alasan ia selalu disalahkan.••••••••••
"Pergi lo! Pergi lo dari sini! Lo boleh benci sama Yuna tapi gak seharusnya lo kayak gini Ra!"
Bentak laki-laki itu."Ara capek."
Ujar perempuan itu di tengah hujan yang sangat lebat."Kak, Ara ke tempat kakak boleh gak?"
Lanjutnya menahan tangis, karena merasa tak ada lagi yang menginginkannya."Gak boleh Ra, ada gue disini yang akan selalu berada di samping lo."
••••••••••
"Ra lo di mana sebenarnya?"
Tanya laki-laki itu frustasi ntah sama siapa ia bertanya."Gue udah cari lo ke mana pun, tapi..."
"Gue gak berhasil nemuin lo, bahkan tempat yang sering lo kunjungin dulu, gak ada lo di sana."
Lanjut laki-laki itu, terdengar suara isakan dari mulutnya.••••••••••
"Ra? Jangan pergi? Jangan tinggalin Mama ya?"
"Ra? Maafin Papa, Papa mohon jangan pergi."
"Ra, jangan tinggalin gue, maaf karena gue gak percaya sama lo dulu."
"Hahaha, kak denger gak? Mereka gak mau Ara pergi hahaha."
••••••••••
"Maaf kak"
°°°°°
"Kakak tau, penyesalan terbesar gue di hubungan persahabatan gue dan Aya adalah... sebuah pertemuan yang menyebabkan kami berdua bersama seperti sekarang."
"Seandainya waktu bisa diulang, gue lebih milih duduk di pojok belakang sendirian, dari pada harus satu bangku dengan orang baik seperti Ayana." Aretha menunduk, air matanya memaksa untuk keluar.
Bobby memandang datar perempuan yang ada dihadapannya ini, ia mengangkat tangannya dan menakupkan kedua pipi perempuan itu, membuat perempuan itu harus fokus menatap serius mata elang miliknya.
"Kalo gitu, mungkin gue gak bakal pernah kenal lo. Serta akan selalu menyesali seluruh kebodohan yang diciptakan oleh si sialan itu."
Bobby menarik napas dalam, mencoba mengisi paru-parunya yang terasa kosong. "Gue punya suatu fakta yang akan buat semua kebingungan lo, tentang gue dan Yuna, akan menjadi jelas."
"Fakta tentang gue dan bokap tiri lo, dan fakta tentang keluarga gue yang sebenarnya," mata Bobby terlihat berair, ini adalah satu-satunya pengakuan yang akan sangat menyakitkan dirinya sendiri dan juga membuat seluruh luka lamanya kembali terbuka.
°°°°°
"Kakak......!"
Teriak anak perempuan itu, sebuah tabrakan besar telah terjadi di depan matanya. Yang tak lain adalah tabrakan antara bus dan mobil sedan, pemilik mobil itu ialah kakaknya sendiri.°°°°°
Pip pip pip piiiiiiiiiip
Mendengar suara mesin Electrocardiogram yang seperti itu sontak semua orang di luar ruangan maupun di dalam ruangan terdiam.
Yang sedari tadi berdoa dalam hati hanya dapat memandang kosong ke arah pintu ruang operasi itu. Isak tangisan terdengar jelas di sana, air mata terus berderaian keluar dari mata orang-orang di sana.
•••••••••••••••
To be continued
Maaf mungkin ini membingungkan, aku ngebuat prolog karena aku disini paham betul story awal-awal buatan ku itu datar, gak ada bagus-bagusnya. Entah pikiran dari mana akhirnya aku ngebuat prolog ini, sempat bimbang buat publish atau tidak karena chapter yang sebenarnya saja sudah jauh, tapi dengan segala keberanian aku ngepublish ini. Prolognya jelek ya hehe😅
jangan lupa vote, komen, dan follow aku ya readers.
Setiap votmen kalian itu adalah penyemangat aku buat nulis cerita.Bye bye
See you next chapter
Aku sayang readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday [Selesai]✔
Teen FictionCerita udah tamat. Gak lanjut revisi lagi karena mau fokus cerita satunya. Part lengkap yaa^^ "Someday, all will surely feel happiness." . "Ra?" -Abigail "Gue gak apa-apa" -Aretha •••••••••• "Someday. Pasti adakan hari dimana mereka menyayangi Ara s...