26-Perhatian Kecil?

3.7K 362 39
                                    

-•-•-•-

HAPPY READING

"Ya udah mending lo lanjutin pestanya."

"Tapi ada--"

"Biar adara jadi urusan gue." Lanjut pria itu memotong perkataan. Ia tahu betapa khawatirnya seseorang ketika sahabatnya sedang tidak sadarkan diri saat ini.

Meta diam mematung, ia merasa bersalah, karnanya ini semua terjadi. Ah ayolah Meta, ini sama sekali bukan kesalahanmu.

"Dia bakal sedih dan merasa bersalah kalau lo gak lanjutin acara pestanya." Sambungnya lagi. "Yang di bilang Arsen bener met, lanjutin acaranya yuk, demi Adara" Kata Nanda

"Sen, gue titip adara ya." Lirih Meta diangguki oleh Arsen. Mereka semua keluar, dan tinggal menyisakan Arsen dan Adara di Kamar itu.

Arsen mendekati ranjang dan menatap gadis itu lama "Gue minta maaf. Lo kayak gini untuk yang kedua kalinya, dan itu semua karna gue" Lirihnya yang berniat ingin menyentuh punggung tangan Adara.

"Ashh..."

Arsen yang mendengar rintihan itu terkejut, dan langsung menjauhkan tangannya. Niat ingin menyentuh pun terkurung.

"A-ir... air..." Dengan segera arsen mengambil segelas air yang berada di sampingnya lalu duduk di pinggiran tempat untuk membantu Adara bangun "hmm, minum" Kata arsen sembari meminumkan air itu ke adara.

Adara yang masih belum sadar sepenuhnya hanya menuruti dan meminum air yang diberikan Arsen.

Grep

"Hiks..."

Arsen terkejut bukan main, tiba-tiba Adara memeluknya. "Maafin gue ya Meta, gue sama sekali gak ada niat buat merusak acara lo..."

Arsen tak berkutik. "Lo boleh kok marah sama gue, tapi please tolong maafin gue..."

"Lo baik-baik aja kan? kenapa detak jantung lo kenceng banget?" Tanya Adara membuat Arsen menelan saliva dengan susah.

"Meta..?" Lirih Adara yang kini perlahan membuka mata, ia merasa ada yang aneh dengan Orang yang dipeluknya, ia berpikir 'Bagaimana bisa, Meta yang bertumbuh ramping nan kecil itu sekarang menjadi Kekar nan Besar'

"Aneh, kok gue rasa badan lo agak beda ya" Katanya sambil meraba punggung dan perut itu.

Ah betapa terkejutnya Adara saat mengetahui apa yang ia raba!

Keras, dan Berbentuk.

Kalian tahu apa itu?

Yap Benar, Roti Sobek alias Six-Pack.

"Mampus gue!!!" Gerutunya dalam hati "Uhuk...uhuk...uhuk..." percayalah ia sangat malu sekarang. "So-sorry, gue kira lo temen gue, Meta"

"Makanya, kalo mau peluk itu di liat orangnya."

Deg.

Suara berat itu? Adara yang langsung peka dengan cepat mendongakkan kepala dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang Arsenio berada di sini, di kamar bersamanya "LO..?!"

Arsen meletakkan gelas dan hanya meliriknya. "Lo ngapain di sini hah?! Lo...lo gak ngapa-ngapain gue kan?! jujur?!"
Arsen tetap dengan wajah dinginnya, ia tak ingin berdebat sekarang.

ARSENIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang