-•-•-•-
SPAM COMENT KALIAN KALO PENGEN ARSENIO CEPET UP! JANGAN LUPA VOTE JUGA YA🥳
HAPPY READING
"Ren, tadi itu bener-bener bahaya, kalau aja gue gak cepet nangkap dia mungkin situasi gak akan sebaik sekarang." Katanya tak direspon."Lo dengerin gue gak sih?"
"Hmm" Jawabnya singkat
Karna kesal, sebab ia tak merespon ucapannya, laki-laki bertubuh tegap itu pun berdiri tepat di depan orang tersebut. "Minggir, lo menghalangi pandangan gue" Katanya
Alih-alih minggir, bergerak pun laki-laki itu tidak.
"Shhhh" Ia menarik napas kesal "Apaan sih hah? lo kenapa?!" Serunya
"Gue bilang, yang lo lakuin tadi itu bahaya!"
"Ya! gue tau itu bahaya. Tapi itu yang gue mau, paham lo?" Mereka terdiam "Minggir!" Disaat orang itu beranjak pergi, beberapa kata kembali keluar dari mulut laki-laki itu.
"Jangan karna keegoisan lo, nyawa orang lagi jadi taruhan." Langkah orang itu terhenti. Matanya memerah dan sedikit berair "Gue akan singkirin semua orang yang berusaha menghentikan dan menyingkirkan gue, dan gue akan merebut kembali semua yang dulu pernah jadi milik gue."
Laki-laki itu membisu, ia merasakan sakit yang teramat di dalam hatinya.
**
Dedicated Basketball Room
"Kantin, siapa ikut?" Tawar Aiden kepada yang lainnya, tapi tak ada yang menyahut
"Gak ada nih? Yaudah bye!" Ia pergi, tak selang lama munculah Rey yang tiba-tiba mencari Arsen "Eh pada liat Arsen kagak?" Tanya Rey kepada mereka semua yang ada di ruangan, "Di Balkon deh kayaknya bang," Jawab salah satu anggota mereka,
Arsen duduk terdiam di Balkon kesayangannya itu, Arsen ingat bagaimana Meta memanggil Adara dengan sebutan 'Ara' ia kesal kenapa setelah sekian lama ia lupa akan nama itu, tiba-tiba tanpa diundang pun nama itu datang dan hadir kembali membuat Perasaan Arsen hancur berantakan.
"Hayooo!!!"
"Ngelamun mulu dari tadi, noh di cari Bu Agustine" Kata Haidar, "Ngapain?" Susul Arsen bertanya"Lah kan lu tadi kagak masuk kelasnya bego" Arsen yang tersinggung langsung menatapnya tajam, Haidar yang peka hanya menyengir saja
"Yaudah deh, lu buruan ganti baju terus ke ruang guru, gue mau kantin"
"Dar ambilin hoodie gue di laci" Perintah Arsen tanpa senyuman. Tapi saat ia ingin beranjak dari Zona Nyamannya, ia sekilas melihat sesuatu dari kejauhan.
Kantin
"Lo yang mondar-mandir, tapi gue yang pusing"
"Dar lo mending duduk gih, pusing gue liat lo gitu mulu dari tadi ishh" Protes Nanda lagi"Gak akan bisa tenang kalo udah urusan sama si malaikat maut," Bisik Fely kepada Nanda. Adara yang dengar langsung memotongnya "Eitsss!! ini bukan karna gue takut sama dia ya." Belanya
"Kalo gak takut ya udah gak usah bingung gitu dong" Kata Fely lagi.
"Semoga aja gak ada mata-mata Bang Ade di sekolah ini" Batin Adara dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO (ON GOING)
أدب المراهقين[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] Arsenio Orlando Xavier, siiapa yang tidak mengenalnya? Laki-laki yang mempunyai wajah bak Dewa Yunani, memiliki tubuh tegap, rahang yang tegas, mata yang tajam, serta bibir tipis yang menambah ketampananya semakin men...