37-Dua Kubu

1.4K 142 9
                                    

-•-•-•-

HAPPY READING

"Gue minta kalian awasin dia sedetail dan seketat mungkin. Jangan alihin pandangan kalian dari Adara. Kalo sampe kalian lalai, kalian tau kan apa yang bakal gue lakuin?" mereka mengangguk oleh perintah Bastian.

"Jangan sampe mereka tau identitas asli Adara. Ngerti?" mereka mengangguk lagi.

"Jangan cuma angguk-angguk doang!! jawab!!" Tiba-tiba suara berat itu muncul dari belakang bastian.

"Bang?"

Adelard menatap sorot mata bastian. Ia menyelami, mencari tau apa tujuan bastian melakukan ini "Kenapa lo suruh mereka buat awasin adik gue?"

Bastian menegang. "Gue lakuin ini demi keamanan adara." Katanya. Adelard mendekat ke bastian tapi tak melepaskan pandangannya.

"Bang!" Serunya. "Oke g-gue jujur..." Adelard tersenyum miring "Good Boy!"

"Akhir-akhir ini, geng motor Warlocks, buat keributan dan keonaran di wilayah sekolah adara bang, jadi gue pengen mereka semua ngawasin adara."

"Ngawasin atau ngejagain? mereka beda arti bastian."

"Maksud gue, dua-duanya bang. Sorry gue terlalu khawatir sama adik lo."

"Lo serius?" Bastian mengangguk dan bergumam "Gue gak akan mengatakan hal itu ra, gue gak mau lo dianggep bohong sama kakak lo sendiri. Gue mau lo berkata jujur, nantinya."

"Bas!"

"Iya bang"

"Tambah lagi personilnya, terutama di bagian penyerangan, dan ya kalau bisa kalian jangan terlalu menonjolkan diri atau pun terlalu dekat, kasih sedikit jarak. Dan jangan sampe adara tahu soal ini ngerti?!"

"De lo yakin mau lakuin itu? lo sendiri tau kalo adara gak suka kaya gini" Tanya ammar

"Gak ada cara lain, Pria Bajingan itu terlalu kotor buat sentuh Adik Gue." Ucapnya dengan penuh tekanan.

"Lindungi Kapten Divisi dan Fighter kalian!!! habisi orang-orang yang berusaha menyakiti maupun mengusik ketenangan dia. Paham?!"

"Siap, paham!!" Adelard keluar dari gedung itu, disusul ammar dan bastian.

"Inget tugas utama kalian, oke?" Mereka mengangguk paham.

**

Burjo.

"Den lo apaan?"

"Apanya?"

"Makan"

"Samain deh"

"Yakin?"

"Iye, terserah lo"

"Minumnya?"

"Samain juga"

"Oghey"

"Sen lo kalo kesini cuma mau tidur, di markas juga bisa" Sindir Rey.

ARSENIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang