28-Terkejut

2.1K 192 2
                                    

-•-•-•-

HAPPY READING

"Eunghhh..." lenguhan adelard yang baru tersadar dari tidurnya.

"Bang ade? gimana ada yang sakit gak? atau pusing?" Tanya Bastian yang sedari tadi diberi tanggungjawab oleh Adara untuk menunggu Kakaknya.

Adelard menggeleng, selepas itu matanya menyusuri seisi kamar untuk mencari keberadaan seseorang.

"Bas" Bastian menoleh, "Adara... dia udah pulang? dia dimana?" Tanyanya yang kini berusaha untuk bangun dari posisi tidurnya.

"Udah, lo gak perlu khawatir. Dia udah pulang semalem. Mau gue panggilin?"

"Gak usah bas, jangan. Pasti dia masih marah sama gue..."

"gue gak mau bikin dia makin kesel sama gue." Lanjutnya di angguki Bastian. Mereka terdiam lama, percayalah Adelard bukan tipikal orang yang betah untuk tidak bergerak, ia malas jika hanya berbaring di kamar saja.

Bastian melihat Adelard yang berusaha untuk bangun dari tempat tidur segera menghampirinya. "Lo mau kemana sih? inget, kondisi lo masih lemah" Adelard memanas ketika bastian mengatakan hal semacam itu.

"Sekali lagi lo bilang kayak gitu ke gue, gue usir lo dari rumah."

"Yee dibilangin juga, ntar kalo lo kenapa-napa yang ada malah gue dimarahin sama adara"

"Gue bukan anak TK yang harus lo awasin, paham?"

"Arghh kepala gue..."

"Nah kan, gue bilang juga apa. Batu sih lo jadi orang"

Ceklek

Seseorang muncul setelah suara pintu itu terdengar, memakai seragam sekolah sambil membawa mangkuk berisi bubur dan segelas air beserta obatnya.

"Siapa yang suruh bangun, hm?" Tanyanya setelah meletakkan nampan itu di meja samping kasur

"Bas, lo—"

"Ini bukan salah bastian. Gue sendiri yang ngotot pengen keluar kamar"

"Ngapain? lo baru bangun, jadi gak usah banyak tingkah, oke?"

"Dar"

Adara menoleh, tanpa bersuara. "Masih marah ya sama gue?" Adara diam, ia hanya fokus pada semangkuk bubur yang ia pegang.

"Gue tau, gue salah karna gak jujur sama lo, gue juga salah karna sembunyiin sesuatu dari lo. Tapi sejujurnya gue takut mau bicarain masalah ini."

"Bang, lo itu kakak gue. Lo juga tau kalo gue gak suka sama hal kebohongan dalam bentuk apapun itu gue gak suka."

"Iya, gue salah, gue minta maaf adara. Gue gak mau bikin lo khawatir—"

"Lo pikir keadaan lo sekarang ini gak bikin gue khawatir bang? Lo berusaha buka luka lama dan lo bilang gak mau buat gue khawatir?"

Adelard menundukkan kepalanya menyesal, dan adara meraih tangannya sebagai kode bahwa ya udah, gapapa.

"Bang, adara sayang sama abang. Jangan gitu lagi ya, gue gak mau lo kenapa-napa" Katanya lalu dilanjut dengan memeluknya. Bastian pun yang tahu hanya tersenyum simpul akhirnya kakak beradik ini sudah rukun kembali.

ARSENIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang