07-Awal

7.3K 412 15
                                    

-•-•-•-

HAPPY READING

Saat ini adara beserta ketiga temannya sedang berada di kantin. Guru yang mengajarnya tidak masuk, otomatis jam pelajaran kosong. Dan mereka lebih memilih kantin untuk di singgahi.

"Eh sumpah ya dar, gue bener-bener gak nyangka tadi si Arsen gendong lo" Kata nanda sambil memijat-mijat pelipisnya

"Gue juga anjir, sumpah" Ujar meta sambil menunjukan V di jari tangannya

"Lo gimana fel?" Lanjut meta beralih ke fely

"Ya gue sih gak nyangka juga, tapi gak selebay kalian" Katanya sambil memangkukan tangan di dadanya.

"Emang pada kenapa sih, seb--"

"Lo tanya emang kenapa dar?! Lo waras gak sih" Sambung meta sambil melototkan matanya

"I-iya lah mas--" Lagi lagi perkataan adara terpotong

"Ya, maybe kena efek jatuh tadi makanya jadi gitu" Potong nanda santai sambil menyeruput pop icenya.

Meta yang masih menatap adara tak percaya, bagaimana bisa dia tidak tahu? Arsen? Seorang arsen most wanted boy dan ketua dari geng motor terkenal. Sungguh gila

"Harus gue kasih tau ni bocah" Lirih meta lagi, lalu adara mengerutkan dahi

"Dara, lo tau gak sih arsen itu siapa? Rumah lo mana emang? Masa sih lo gatau, dia seterkenal itu dara astaga dragon"

"Lo lupa? Dia pindahan dari LA, mana mungkin dia tau." Jawab fely membuat adara puas. Ya memang benar itu faktornya

"Oh iya njir, gue lupa" Ucap meta dan nanda bersamaan sambil menepuk jidat

"Gara gara kalian gue jadi kepo, So kalian harus kasih tau gue!" Pinta dara sambil menggebrak meja pelan

"Ya lu santai napa sih njir, santai oke. Gue bakal kasih tau lo dari awal sampe akhir, So tenang aja" Ucap meta membuat fely dan nanda mulai malas.

"Jadi Arsen itu---"

"Stop! Mending pulang sekolah kita ke rumah adara aja gimana? Sekalian main nih, dan kalo lu pengen tanya-tanya soal si manusia kutub biar bisa lebih bebas" Ajak fely membuat mereka menganggukkan kepala.

"Nahh sip bu bos, cakep emang" pintas nanda

anjir manusia kutub - adara

🌿🌿🌿

Sedari tadi arsen berada di tempat favoritnya. Ia memejamkan matanya, menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan damai dan tenang. Hembusan angin yang menenangkan jiwa, memberi ruang nafas untuknya, tempat yang selalu menjadi bagian utama untuk  pelampiasannya. Menyendiri, Amarah, Sedih, Kecewa, ataupun Lelah, kini sudah menjadi teman baginya.

Rooftop.

"Kan gue bilang apa" Tiba tiba suara serak muncul dari belakang arsen, sekejap arsen langsung membuka matanya perlahan dan memejamkan matanya lagi.

"Lo gue cari-cari, ternyata disini" Ucap rey lalu berada tepat disamping arsen

"Hm?" Tanya arsen dengan mengangkat alis kanannya

ARSENIO (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang