03. bunch.

11 2 0
                                    

07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07.00 p.m

Gabriel pov

   Aku memandang ke arah luar jendela apartemen ku. Hari ini cuaca mendung di luar, sepertinya akan turun hujan sebentar lagi. Padahal hari ini aku rencananya akan menghabiskan weekend ku di rumah mama, namun tidak bisa karena hujan. Sehingga aku memutuskan hanya berdiam diri di apartemen ku.

Pfitttttt!!

   Ah-karena asik melamun aku lupa kalau aku sedang membuat air panas. Aku mematikan kompor dan mengangkat teko yang berisikan air panas tersebut lalu menuangkan ke cangkir yang sudah berisikan laun teh hijau , karena dirinya tengah mengikuti program diet sekarang maka nya dia memeilih untuk membuat teh hijau ini.

   Mungkin kalian bingung kenapa aku membuat air panas dengan cara manual, kenapa tidak di dispenser saja? Pertanyaan yang bagus dispenser ku rusak tidak tau karena apa tapi pemanas nya tiba- tiba tidak berfungsi.

Ding dong!

Aku segera berlari kearah pintu apartemen, ketika mendengarkan bel apartemen ku dibunyikan. Aku segera memutar handle pintu untuk membukakan pintu orang yang berada di luar sana.

Cklekk. Seorang pria dengan kemeja kantor yang masih melekat di tubuhnya dan sekantong plastik hitam yang dia genggam , Gabriel sudah tau apa isinya. Dan hal yang membuat Gabriel seketika ingin marah. Ya rambutnya yang basah.

Pria itu hanya menyengir, dia tau kemana arah tujuan pandangan gadisnya itu. Sebelum Gabriel ingin mengomentari penampilan pria itu, pria itu sudah bicara duluan.

"Gaby kok aku ga disuruh masuk sih, aku kedinginan loh." tanya pria itu.

Gabriel memutar matanya, lalu membuka pintu lebih lebar, mempersilakan pria itu masuk ke apartemen nya.

-G-

Setelah mempersilakan pria itu masuk ke apartemen nya, Gabriel langsung menyerbu nya dengan berbagai pertanyaan yang ingin sekali dia lontarkan dari tadi.

"Gavin kamu tau gasih di luar itu sekarang hujan?"

"kamu kenapa ga pake payung? Masa seorang CEO kayak kamu ga punya payung satu pun,"

"Kalu kamu sakit gimana?" "Siapa yang bakal ngurusin kamu?" . Lihat lah apakah Gabriel sedang berlatih untuk menjadi seorang istri sekarang.

    Gavin terlihat tidak menghiraukan pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan Gabriel. Dia memilih berjalan kearah dapur island apartemen Gabriel untuk meletakkan kantongan belanja yang dia bawa sedari tadi lalu diletakan nya diatas meja. Gavin duduk di salah satu kursi pantry tersebut sambil menunggu gadis nya itu berhenti menyeloteh. Dilihatnya Gabriel berjalan kearahnya dengan wajah yang menunjukan ke- khawatiran ? ke-marahan? Entahlah Gavin tidak tau eksperi apa itu. Tapi itu terlihat lucu di mata Gavin, sehingga membuatnya terkekeh pelan.

IRREPLACEABLE[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang