Suara klakson dari kendaraan - kendaraan sekitar mobil Gabriel sangat memekikan gendang telinga. Matannya melihat kesekitar-an. Pengendara yang mulai tidak sabaran sudah mulai ingin melambung kendaraan yang berada di depannya.
" Ngga sabaran banget sih," dumel nya di dalam mobil.
Lampu lalu lintas berubah menjadi merah lagi setelah baru beberapa detik yang tadi sempat menunjukan warna hijau.
Gabriel menghelakan nafasnya. Benar saja dia tengah terjebak macet kota Jakarta sekarang. Jam sudah menunjukan pukul 06.30 sekarang. Sebenarnya hanya butuh waktu sepuluh menit saja untuk Gabriel sudah tiba di apartemen nya tapi melihat kemacetan di sekitar nya, mungkin dia akan memakan waktu lima belas menit lagi untuk sampai di apartemen nya.
Gabriel menengokkan kepalanya ke arah jok samping nya, yang terdapat Rubby disana.
"Rubby are you hungry?" tanya Gabriel pada Rubby yang anteng duduk di jok sebelah nya.
Rubby hanya membalas ucapan Gabriel dengan berputar sambil mengibas- ngibas kan ekornya.
"No? you're so strong. Are you lying now hmm?" Ucap Gabriel mengelus kepala Rubby menggunakan tangan sebelah kirinya yang bebas dari stir mobil.
Gabriel memegang perutnya, dia sangat lapar sekarang. Akhir-akhir ini rasa lapar nya sangat cepat datang saat dia tahu kalau dirinya memiliki gejala maag. Terakhir dia makan adalah saat makan siang tadi di rumah mamanya. Gabriel ingin rasanya segera cepat sampai di apartemen nya sekarang.
Gabriel mengambil handphone nya yang berada di dalam tas selempang nya. Dia ingin menghubungi Gavin hanya ingin sekedar menanyakan keberadaan pacarnya itu saat ini. Sambungan telepon berbunyi saat Gabriel menekan nama kontak Gavin.
"Nomor yang anda tuju.... "
Itu bukan suara Gavin, tapi melainkan suara khas dari operator. Gabriel mengerutkan keningnya. Tumben sekali Gavin tidak mengangkat telepon nya. Apakah Gavin masih sedang sibuk di kantor nya sekarang?
Gabriel hendak ingin menyimpan kembali handphone nya ke dalam tas sebelum bunyi handphone nya kembali bersuara membuat nya tidak jadi memasukan nya dan mengecek siapa yang menelpon dirinya.
"Abel," Setelah membaca nama yang tertera di layar hp nya. Gabriel langsung mengeser tombol hijau dan mendekatkan handphone nya ke telinga nya agar bisa lebih jelas mendengar suara di seberang sana.
" Hallo," ucap Gabriel.
"Hallo by, lo lagi dimana sekarang?" tanya Abel di seberang sana.
" Gue lagi di jalan On the way pulang ke apart. Kenapa emangnya?"
" Lo bisa ngga ke kantor Gavin dulu sekarang?...."
"Oke- oke gue kesana sekarang."
Tuut.
Sambungan di putus oleh Gabriel cepat, saat selesai mendengarkan penjelasan dari Abel barusan. Dia langsung membanting stir nya berputar balik ke arah yang berlawanan menuju apartemen nya. Dia sedang menuju ke kantor Gavin sekarang karena ada suatu hal yang terjadi yang membuatnya mau tak mau harus kesana.
-G-
Gabriel memakirkan mobil nya di basemant kantor Gavin. Dia bergegas berjalan ke arah lift untuk naik ke lantai 10 dimana adalah lantai ruangan Gavin berada. Sampainya di lantai 10 Gabriel langsung menuju ke arah ruangan Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE[ON GOING]
أدب الهواةGabriel Christa; Seorang gadis dengan paras cantik yang memiliki banyak keahlian termasuk memenangkan hati seorang Gavin Narendra. Laki-laki yang hampir memiliki kesempurnaan dalam dirinya siapa sangka dia juga memiliki masa lalu yang kelam dulunya...