21. mother birthday

4 0 0
                                    


" Kebo bangun lo," ucap Abel melempar bantal ke arah Gabriel yang masih tertidur lelap.

Gabriel mengerang merasakan tidurnya yang di ganggu.

" Apa sih bel?" racau Gabriel.

" Cowok lo udah dibawah nungguin, pacarnya masih ngebo disini."

Gabriel seketika langsung terduduk dari tidurnya. Dia melompat dari atas tempat tidur, berjalan sedikit sempoyongan menuju kamar mandi Abel.

Abel yang melihat itu hanya berdecak melihat kelakuan sahabatnya. Dia turun kebawah menghampiri keberadaan Gavin yang duduk di sofa ruang tengah nya.

" Pacar lo baru bangun tuh," Instrupsi Abel pada Gavin yang memainkan ponselnya membuat laki-laki itu menengokan kepalanya ke arah Abel.

" Emang lo ajak begadang anaknya tadi malam?"

" Heh enak aja lo, yang ada pacar lo tuh yang ngajakin gue begadang. Eh malah dianya yang lambat bangun."

Gavin tertawa pelan mendengar tuturan Abel.

Abel sedang membuatkan Gavin secangkir teh sembari lelaki itu menunggu pacarnya usai. Dengan diiringi pembicaraan singkat bersama laki-laki itu. Abel adalah orang yang sebisa mungkin akan mencari topik pembicaraan bersama orang lain agar bisa mencairkan suasana dan tidak terlalu canggung diantara mereka.

" ngomong-ngomong orang tua lo kemana?" tanya Gavin.

" Mereka lagi pergi ke bandung, katanya ada urusan."

" Ohh." jawab singkat Gavin

Gabriel meletakkan teh yang baru dibuatnya untuk diberikan oleh Gavin. Dia duduk di depan sofa yang di duduki oleh Gavin.

Abel terlihat gusar dalam duduknya, ingin menanyakan sesuatu kepada Gavin, namun gadis itu tampak sungkan untuk menanyakannya.

"Kenapa lo?" tanya Gavin melirik aneh gerak-gerik Abel.

Abel mendongakan kepalanya ke arah Gavin, namun masih ragu-ragu untuk menanyakan sesuatu yang ingin dia tanyakan.

" Emm itu.."

Gavin mengangkat alisnya menunggu ucapan Abel selanjutnya.

" Soal Adrian temen lo. Dia kapan balik ke Indonesia?" tanya Abel dengan suara pelan.

Gavin cukup terkejut oleh pertanyaan Abel tersebut," Gue juga kurang tau dia cuma bilang ke gue secepatnya kalau urusan dia udah selesai di korea." Gavin menjeda kalimatnya selang 3 detik.

"Kenapa lo nanyain ke gue? Kenapa ga ke orangnya aja langsung?"

Abel gelagapan saat ditanyai begitu oleh Gavin, " Hah? Oh itu gue ga berani nelfon dia takutnya nanti ngeganggu dianya."

Gavin menatap perempuan di depannya yang menundukan kepalanya, dia sedikit merasa kasian pada Abel.

" Lo boleh nelfon dia. Gue bisa jamin orangnya ga sesibuk yang lo bayangin." ucap Gavin mencoba membuat kembali suasana hati perempuan tersebut.

Abel mengangkat kepalanya tersenyum ke arah Gavin " Makasih vin."

Gavin inggin menyeruput teh nya yang sudah hangat, tapi tidak jadi karena sudah diambil alih terlebih dahulu oleh seorang perempuan yang baru saja datang dengan aroma wanginya yang khas sehabis mandi.

" Lagi ngegosipin apasih kayaknya serius banget?" ucap Gabriel dengan tampang tak berdosanya menyeruput teh Gavin yang dibuatkan oleh Abel.

" Heh kebo lo dateng-dateng main minun teh orang aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IRREPLACEABLE[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang