15. square.

6 0 0
                                    


Sore hari, di salah satu cafe kopi yang berada di tengah kota, dengan nuansa nya yang monokrom tidak terlalu banyak pengunjung yang datang. Terdapat dua orang insan yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Seorang laki-laki yang tengah sibuk menyesap sebatang rokok nya dan seorang perempuan yang sedari tadi menutup penciuman nya agar tidak menghirup asap rokok yang berasal dari pria di depan nya itu.

" Ngapain lo manggil gue kesini?" to the point laki-laki tersebut yang adalah Satria.

Mereka kini tengah berada di luar cafe tersebut, makanya pria itu diperbolehkan untuk merokok.

" Bisa ngga lo matiin dulu rokok lo? Baru gue mau bicara." titah perempuan di depan nya.

Satria yang mendengar titah dari windy di depan nya, terpaksa mematikan rokoknya dan membuang putung rokok nya ke asbak di atas meja.

Windy yang melihat Satria sudah mematikan rokoknya, perlahan membuka bekapan mulutnya.

" Lain kali lo kalau mau ketemu gue tu pakai masker." sindir Satria.

" lo bisa ngga sih serius dulu?"

" ck. Gue udah nanyain lo ya tadi. Lo ngapain manggil gue kesini? Bolot banget sih lo." ucap Satria.

Windy yang mendengar itu, menahan emosi nya agar tidak meledak sekarang.

" Gue mau bicara sama lo mengenai rencana yang waktu itu."

Satria mengernyitkan alis nya. " Rencana yang mana?"

Windy memutar bola matanya jengah. " Nyebarin foto lo sama Gabriel lagi pelukan. Udah inget lo?"

Satria tertawa akan penuturan Windy.

" Itu bukan nya cuma rencana lo doang? Gue udah nyuruh lo buat cari rencana yang lebih bagus lagi. Tapi liat kan akhirnya sekarang lo malah dipermalukan sebaliknya sama Gabriel,hah." sinis Satria.

Windy sudah geram sekarang dengan sikap Satria yang sok-sok an menyalahkan dirinya saat ini.

" Hello..terus apa dong rencana yang bagus. Gue udah mau buat si Gabriel kecelakaan lo nya yang ngga ngasih. Terus apa Satria?"

Satria memicingkan matanya ke arah Windy tajam, yang membuat nyali Windy seketika ciut.

" Gue udah peringatin lo jangan buat rencana yang bisa nyakitin Gabriel, inget itu." ucap Satria.

" Ya..ya terus gimana dong?"

Satria tampak berfikir untuk mencari cara agar Gabriel bisa menjauh dari pria yang bernama Gavin itu.

Satria memunculkan senyum smirk di wajah nya.

" Gini aja, lo jebak aja si Gavin, terserah lo mau bawa dia kemana. Habis itu lo buai dia biar tertarik sama lo. Kan lumayan juga lo jadinya bisa modusin Gavin secara ngga langsung, gimana?"

Windy menatap ke arah Satria, menimang - nimang tawaran pria di hadapan nya itu.

" Okee, gue bakal coba dulu buat jebak Gavin."

" sure, terserah lo." ucap Satria mengedikan kan bahunya.


-G-


Gabriel tengah dalam perjalanan menuju ke apartemen Gavin, ingin mengajak laki-laki tersebut untuk pergi keluar hanya untuk sekedar refreshing atau menikmati waktu weekend mereka.

Dia juga mengajak Rubby kali ini. Karena dia merasa kasihan pada anjingnya yang terus berdiam diri di apartemen nya, ia tidak mau jika anjingnya itu nanti merasa tertekan.

IRREPLACEABLE[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang