18. offer.

0 0 0
                                    

Minggu pagi hari yang biasanya dikenal hari libur oleh kebanyakan orang, namun tidak untuk seorang Gavin dirinya masih disibukkan oleh pekerjaan nya. Dia menatap serius  layar komputer di hadapnnya. Gavin tengah mengevaluasi perencanaan finansial yang harus dia kerjakan sebagai tanggung jawab nya menjadi seorang CEO.

Sebenarnya dia bisa dibilang sedang lembur sekarang pasalnya hanya dirinya dan beberapa karyawan yang juga lembur sama seperti dirinya  yang berada di kantor hari ini.

Pintu ruangan terbuka yang menampilkan sekretarisnya yang masuk ke dalam ruangan nya dengan beberapa kertas yang di bawanya.

" Permisi pak, ini untuk laporan anggaran pengeluaran perusahaan bulan ini yang sudah saya kumpulkan," Ujar sekretaris Gavin menyodorkan dokumen tersebut pada Gavin.

Gavin menerimanya, lalu membaca nya dengan teliti.

" Baiklah kalau begitu, kamu bisa
pergi duluan. Saya masih memiliki pekerjaan yang harus diperiksa lagi sedikit." Ucap gavin ketika sudah selesai mengecek dokumen tersebut.

Sekretaris Gavin menatap Gavin dengan senyum bahagia nya, karena sudah diberikan ijin oleh bosnya untuk pergi pulang terlebih dahulu.

" Baik pak, terima kasih atas ijinnya." 

Gavin hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum ke arah sekretarisnya. 

Saat  sudah melihat sekretaris perempuan itu keluar dari ruangan nya Gavin melanjutkan kembali pekerjaan nya dengan lebih gesit karena dirinya memiliki janji pada Gabriel akan mengantar gadis tersebut ke apart Abel. Meskipun Gabriel sudah meyakinkan Gavin bahwa dirinya bisa pergi sendirian ke apart Abel tanpa antaran dari Gavin, namun pria tersebut bersikekeuh untuk mengantar Gabriel.

Tak selang berapa lama kemudian pekerjaan Gavin tersebut akhirnya selesai dilakukan oleh pria tersebut. Dia bergegas mematikan komputernya dan merampas kunci mobilnya lalu berjalan keluar dari ruangan kerjanya.

Gavin mengeluarkan ponselnya dari saku dalam jas nya hendak menghubungi Gabriel. Pas pada deringan ketiga suara sahutan dari seberang sana terdengar di ponsel Gavin.

" Halo!" 

" Aku udah selesai kerjanya, kamu udah siap?" Tanya to the point Gavin.

" Udah barusan, nanti gausah naik lagi ya, aku tunggu kamu di lobby aja."

" Iyaa." Sahut Gavin lalu mematikan sambungan telepon nya.

-G-

Gavin membukakan door lock mobilnya untuk mempersilakan Gabril masuk ke dalam mobilnya. Gabriel akhirnya berhasil masuk ke dalam mobil Gavin setelah cukup lama menunggu di bawah terik matahari.

" Gila, panas banget diluar yang," ujar Gabriel yang mengelap keringat nya menggunakan tissue di mobil Gavin.

" Lo kelamaan buka pintu nya sih!"
Omel Gabriel pada Gavin.

Gavin hanya terkekeh mendengar baddas mode on pacarnya.

" Ya maaf."

Gavin segera melajukan mobilnya keluar menuju jalan raya.

" Gavin ntar singah di minimarket bentar ya."

" Ngapain?"

" Mau beli tepung, aku mau buat kue ulang tahun sama Abel nanti."

Gavin mengernyitkan alisnya, " Buat siapa?"

" Buat mama. Besok ulang tahun mama aku mau kasih Surprise kecil-kecilan. Soalnya mama dari dulu pengen makan kue bolu buatan aku." Jelas Gabriel.

IRREPLACEABLE[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang