Setelah kejadian kemarin, dimana identitas Adrian sebagai seorang Mafia sudah terbongkar oleh Abel. Abel sudah bersepakat dengan Adrian jika dia tidak akan memberi tahu siapapun tentang rahasia identitas Adrian tersebut. Keduanya akan menjalani aktivitas mereka seperti biasanya.
" Abel," ucap Gabriel mengibas -ibaskan tangan nya di depan wajah Abel yang tengah melamun.
" Hah, Iya. Kenapa by?" Spontan Abel saat merasakan namanya di panggil.
" Lo kenapa sih. Lagi galau? Atau lagi marahan sama Adrian? "
" Ohh gue tau saldo ATM lo pasti habis ya?" Tebak Gabriel.
" Pantesan aja lo dateng kesini."
Abel mendelik ke arah Gabriel, " Enak aja, gue ngga sebucin lo ya sampai galau -galau segala. Dan juga saldo ATM gue ngga habis yakali sultan kayak gue saldo ATM-nya nol."
" Ya habis lo kayak orang ngga ada selera hidup aja. Sampai sini langsung bengong."
Abel menghembuskan nafasnya, " Gue lagi banyak pikiran by."
Gabriel melirik ke arah sahabat nya itu, memasukan satu potongan apel yang sudah di kupasnya ke dalam mulut nya lalu bangkit dari duduk nya.
" Yaudah kalau gitu, ayo."
Abel bingung dengan ajakan tiba - tiba Gabriel.
" Ayo? Ayo kemana?" Tanya Abel
" Ck, Iya ayo pergi ke mall, shoping, Manicure dan lain lain. Katanya lo lagi banyak pikiran kan?"
Abel mengerjapkan matanya mendengar ajakan yang tak terduga dari Gabriel. Namun tak lama dari itu Abel tersenyum sumringah kepada Gabriel.
" Gaby lo itu emang sahabat ter-"
" Tapi pakai uang lo, kan lo bilang ATM lo saldo nya masih banyak."
Semangat Abel yang tadinya sudah berkobar- kobar seketika langsung terjatuh ke bawah jurang yang paling dalam.
" Ah, lo mah ngga seru orang nya." Cemberut Abel
Gabriel terkekeh melihat wajah kusam Abel.
" Iya deh. Pakai duit gue juga. Tapi patungan ya." Nego Gabriel pada Abel.
" Okee deal." Ujar Abel akhirnya, demi membangkitkan kembali rasa bahagianya yang baru saja terjatuh.
-G-
" Gimana, udah baikan perasaan lo?" Tanya Gabriel.
Mereka kini tengah berada di salah satu tempat makan Sushi yang berada di tengah Mall tempat mereka ber-shoping. Mengisi energi mereka yang lelah setelah berkeliling ke segala penjuru di Mall yang besar ini. Perut mereka menjadi keroncong alias sudah lapar. Tas - tas belanja mereka yang hampir semua adalah merek branded di taruh di sebelah kursi yang mereka duduki.
" Banget. Makasih ya By"
" Sama -sama Abel. Kalau lo lagi punya masalah atau down gue bakalan yang paling semangat ajak lo pergi jalan-jalan terutama shopping," Ujar Gabriel dengan tangan nya yang dikepal seperti tanda semangat.
Abel menoyor pelan kening Gabriel " Eeuu. Lo giliran shopping aja, baru semangat empat lima. Mana minta diskonan lagi tadi, lo kira tu baju zara kw kayak yang di pasaran. Bikin malu aja lo by."
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE[ON GOING]
FanfictionGabriel Christa; Seorang gadis dengan paras cantik yang memiliki banyak keahlian termasuk memenangkan hati seorang Gavin Narendra. Laki-laki yang hampir memiliki kesempurnaan dalam dirinya siapa sangka dia juga memiliki masa lalu yang kelam dulunya...