Keesokan harinya...
Hari ini Gabriel mendapatkan kelas pagi. Dirinya kini tengah menahan mati- matian rasa kantuk nya karena jam tidurnya yang kurang kemarin, akibat terjaga karena panas tubuh Gavin yang sempat naik. Membuat nya mau tak mau harus terjaga malam itu.
Suara dosen yang tengah menerangkan materi di depan sama sekali tidak ada satupun yang masuk ke dalam otak Gabriel. Setelah lama berpikir Gabriel akhirnya memutuskan untuk meminta ijin pada dosen nya untuk pergi ke toilet untuk sekedar membasuh wajah nya agar terasa lebih fresh.
Gabriel mengangkat tangan kanannya ke atas " Permisi pak," Seketika tatapan semua mahasiswa yang berada di kelas tersebut beralih melirik ke arahnyya. Ini yang Gabriel tidak sukai menjadi objek tatapan oleh orang lain.
" Maaf sudah menjeda penjelasan anda. Saya ijin ingin pergi ke toilet sebentar." Sambung Gabriel dengan sekali helaan nafas.
" Oh iya silahkan." Jawab dosen tua tersebut.
Gabriel segera keluar dari kelas tersebut setelah mendapatkan ijin dari dosen nya.
Gabriel kini melangkah kan kaki nya pelan menuju toilet kampus yang berada di lantai bawah kelas nya saat ini. Namun saat di pertengahan jalan dia melihat sosok Windy di depan nya yang tengah berjalan ke arah nya bersama dayang- dayangnya
Oh ayolah- saat ini Gabriel sedang tidak ingin di ganggu. Dirinya sudah cukup lelah sekarang, apalagi jika di tambah harus meladeni Windy dengan antek-antek nya itu, ia pasti bisa di jamin akan memiliki riwayat darah tinggi setelah itu.
Langkah Windy semakin dekat dengan Gabriel, namun tepat di pertigaan tangga menuju lantai bawah, Windy dkk hanya melewati nya begitu saja, tanpa berkata apapun apalagi menoleh ke arahnya pun tidak ada.
Aneh, itu cukup membuat Gabriel kebingungan. Tumben sekali Windy tidak ada niatan untuk menganggunya. Biasanya Windy jika sudah melihat Gabriel di hadapan nya pasti perempuan itu paling tidak akan menyinyir kan Gabriel.
Tapi Gabriel tidak terlalu menghiraukan itu. Baguslah jika Windy sudah sadar dengan perbuatan nya selama ini. Gabriel menuruni tangga melanjutkan perjalanan nya untuk pergi ke toilet.
Saat Gabriel sudah selesai membasuh wajah nya ia keluar dari toilet hendak untuk kembali ke kelas nya. Tapi saat berjalan di koridor dia merasakan jika seluruh siswa/i yang berimpasan dengan nya seperti tengah membisik -bisikan nama nya yang Gabriel tidak dapat terlalau jelas dengarkan.
Dia hanya dapat mendengar hal yang dibicarakan oleh mahasiswa tersebut hanyalah seputar kata Selingkuh, Gavin, murahan hanya itu sajaKarena penasaran akam hal itu Gabriel menghentikan salah satu mahasiswi yang berimpasan dengannya.
" Sorry ya kalau ganggu kamu sebelum nya. Tapi kamu tau ngga kenapa semua mahasiswa ngelirik aneh ke aku?" Tanya Gabriel pada siswi tersebut.
" Oh, i itu kak ada foto kakak sama cowok aku ngga tau namanya, ada di papan informasi kampus. Kakak bisa lihat sendiri aja disana." Ujar siswi tersebut.
" Ouh oke, Thanks ya kalau gitu."
" Iya kak, sama- sama." Siswa tersebut langsung pergi menjauh dari hadapan Gabriel
Gabriel mengernyitkan kening nya, Apa maksud nya foto dirinya dengan seoarang cowok?
Tanpa berfikir panjang Gabriel segera berlari ke arah papan informasi seperti yang sudah dikatakan oleh mahasiswi tadi . Dari kejauhan Gabriel sudah dapat melihat gerombolan mahasiswa/i yang tengah berkerumunan di depan papan informasi, seperti tengah membicarakan suatu hal. Firasat Gabriel sudah tidak enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE[ON GOING]
FanficGabriel Christa; Seorang gadis dengan paras cantik yang memiliki banyak keahlian termasuk memenangkan hati seorang Gavin Narendra. Laki-laki yang hampir memiliki kesempurnaan dalam dirinya siapa sangka dia juga memiliki masa lalu yang kelam dulunya...