07.20 amSesuai niat nya kemarin, Gabriel datang pagi ke kampus untuk mengembalikan buku yang dia pinjam kemarin ke perpustakaan.
Saat dia berjalan di koridor untuk menuju ke perpustakaan tak sedikit adik angkatan nya atau orang yang dia kenali yang berimpasan dengannya menyapa ramah kepadanya, dan Gabriel tak keberatan untuk menyapa balik mereka juga.
"Pagi kak Gabriel!" Sapa seorang perempuan berambut pendek, yang Gabriel tahu adalah adik angkatannya.
Gabriel menganggukan sedikit kepala nya dan tersenyum, sambil menjawab sapaan adik angkatannya itu.
"Hi, pagi juga!" balas Gabriel ramah.
Tak heran banyak orang yang mengenali Gabriel, karena Gabriel dikenal dengan keramahan nya dan kecantikannya di kampusnya. Selain itu Gabriel juga dikenal sebagai kekasih seorang CEO ( Chief Executive Officer) muda, di salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Tapi itu tidak membuat nya menyombongkan diri, dia akan tetap menjadi seorang Gabriel yang dikenal karena keramahannya bukan karena statusnya.
Tapi tak sedikit juga orang yang membencinya karena dengan embel-embel alasan kalau Gabriel adalah orang suka tebar pesona sehingga banyak orang yang menyukainya.
-G-Saat sudah berada di dalam perpustakaan. Hening. Kata itulah yang dapat mendeskripsikan keadaan di perpustakaan yang cukup sepi sekarang ini, mungkin karena ini masih pagi jadi belum terlalu banyak orang yang datang ke perspustakaan. Dia bergegas meletakkan buku yang dia pinjam ke rak buku masing masing.
Gabriel adalah seorang mahasiswa jurusan fashion design semester 6. Wajar saja jika dia super sibuk saat ini, karena semester 6 adalah semester yang sudah memasuki tingkat paling melelahkan bagi para mahasiswa.
"Terima kasih ya!" ujar Gabriel kepada penjaga perpustakaan setelah selesai mengembalikan buku.
Dilihatnya jam yang menempel di pergelangan tangannya, masih ada waktu 25 menit lagi sebelum jam mata kuliah 1 nya dimulai.
Gabriel berinisiatif mengirimkan pesan kepada sahabat nya Abel untuk menanyakan keberadaan sahabatnya yang satu itu, Gabriel yakin pasti Abel masih terlelap anteng di kasurnya saat ini.
Abel adalah sahabat Gabriel dari bangku SMP, yang sekarang juga berada di satu universitas dengannya namun beda fakultas, Abel memilih untuk mengambil jurusan psikologi. Dia juga salah satu orang yang paling mengenal baik diri seorang Gabriel.
Dia bisa kenal dengan Abel karena Abel juga ternyata salah satu diantara anggota ice skate di tempatnya berlatih. Namun pada saat itu level skill skate Abel masih di bawah darinya makanya Gabriel jarang melihat gadis itu di tempat latihannya. Dan kebetulan juga mereka di pertemukan di sekolah yang sama pada waktu itu, dan itulah membuat mereka semakin akrab satu sama lain, hingga menjadi seorang sahabat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRREPLACEABLE[ON GOING]
Fiksi PenggemarGabriel Christa; Seorang gadis dengan paras cantik yang memiliki banyak keahlian termasuk memenangkan hati seorang Gavin Narendra. Laki-laki yang hampir memiliki kesempurnaan dalam dirinya siapa sangka dia juga memiliki masa lalu yang kelam dulunya...