Part 18. Mual

14.1K 1.5K 32
                                    

Taeyong bergerak rusuh di ranjangnya, perutnya terasa sangat mual dan ingin memuntahkan isinya. Ia berusaha melepaskan pelukan suami - suaminya yang mendekap erat dari sisi kanan dan kiri. Kenapa juga dua suaminya ini senang membuat Taeyong sebagai guling ketika tidur?

Tubuh berbalut kemeja putih kebesaran itu segera lari ke kamar mandi ketika lepas dari dekapan kembar Jung, ia duduk dilantai kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya pada kloset duduk. Badannya bergetar dan mukanya memerah, rasa mual itu tetap ada meskipun yang keluar dari mulut Taeyong hanya berupa cairan bening. 

"Uhuuk! Hiks, pahit."

Pintu kamar mandi dibuka lebar menampilkan dua suami Taeyong yang hanay di balut celana boxer pendek dengan tubuh bagian atas tidak ditutupi kain apapun, kebiasaan tidur mereka memang selalu sama.

"Yang, mual?"

"Babe... "

Bibir tipis Taeyong melengkung kebawah dan membuat mimik wajah yang menyedihkan, mata yang biasanya berbinar terang kini berkaca - kaca siap menumpahkan air mata yang dibendung.

"Jeffie, Je~ mulut aku pahiiiiiit."

Jaehyun dengan sigap mengangkat tubuh Taeyong ketika si mungil merentangkan tangannya minta di gendong. Mereka berdua keluar dari kamar mandi dan berbaring kembali di ranjang engan Taeyong yang lagi - lagi berada di tengah dua tubuh titan itu. angkat tubuh itu agar tidak duduk di lantai kamar mandi yang dingin.

"Mual aja, Yang? Dadanya enggak sesakkan? Pahit tidak mulutnya? Kamu enggak demam kok."

Taeyong menggeleng untuk menjawab pertanyaan Jaehyun, Jaehyun buka kemeja Taeyong agar perut bagian bawah Taeyong terlihat. Jaehyun tekan perlahan bagian lambung Taeyong.

"Sakit?"

"No~"

Jaehyun arahkan tangannya untuk menekan perut bagian bawah Taeyong, dekat dengan bekas luka operasi caesar Taeyong beberapa bulan lalu.

"Jaehyun, sakit ih!"

Jaehyun menaikkan sebelah alisnya dan mengelus perut bagian bawah yang agak kencang itu dengan sayang.

"Kamu baru mual hari ini, Yang?"

"Hu'um."

"Nanti kalau matahari sudah terbit, ke rumah sakit yuk? Ke Mingyu untuk cek rahim kamu. Takutnya kenapa - kenapa."

Jeffery mengangkat tangan kanannya dan mengikuti jejak Jaehyun mengelus - elus perut Taeyong hingga Taeyong rileks dan memejamkan matanya kembali. Hari masih sangat pagi untuk memulai aktifitas.

"Kamu hamil, ya, Babe?"

Jeffery mengeluarkan jeritan kecil ketika telinganya di tarik pelan oleh tangan Taeyong, kemudian menarik kedua kepala suaminya agar tidur kembali. Namun, mata bulat itu terbuka kembali dan dahinya berkerut karena tiba - tiba menginginkan sesuatu.

"Jeffie, Je?"

Panggilan lirih itu hanya dibalas dehaman berat oleh kedua suaminya, Taeyong tahu kedua suaminya sedang lelah, tapi entah kenapa raganya justru menginginkan sesuatu sepagi ini.

"Kalau aku bilang pengen ikan bakar di jam segini, kalian mau cariin enggak?"

Kedua suaminya langsung bangkit dari tidur dan duduk menghadap Taeyong. Sedangkan yang di pandang sudah mau menangis mengira suami - suaminya akan marah.

"Enggak mau, ya? Hiks, kalau enggak mau enggak papa. n-nanti aku pergi cari sendiri k- kok."

Taeyong kembali menangis dan menutup mukanya menggunakan tangan, Jaehyun dan Jeffery secara bersamaan menggenggam tangan Taeyong dan mengusap pipi si mungil yang basah. Satu kecupan masing - masing di pipi kanan dan kiri membuat Taeyong kembali mengembangkan senyumnya. Mood Taeyong layaknya permainan roller coaster yang naik turun dengan cepat.

Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang