Part 22. Minhyung (flashback)

10.1K 1.1K 33
                                    

Minhyung dulunya hanya sesosok bayi mungil yang ditinggalkan di depan panti dengan plasenta yang masih menempel pada pusarnya. Minhyung diasuh penuh kasih sayang oleh pemilik panti sehingga ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berprestasi di bidang pendidikan.

Minhyung menjadi kakak yang tampan dan baik bagi adik - adiknya, ia tidak akan pelit tentang ilmu dan selalu membantu adik - adik di panti jika ada pelajaran yang kurang mereka mengerti. Minhyung terlihat kuat di depan pemilik panti maupun adik - adiknya, tapi nyatanya Minhyung hanya seorang anak sekolah dasar yang lemah. Ia sering mendapat bulian yang mengolok - olok jika ia adalah anak yatim piatu yang tidak diharapkan oleh orangtuanya.

Suatu hari ketika pembagian rapot, hanya Minhyung sendiri yang walinya tidak datang. Ia kembali diolok - olok karena tidak punya orang tua yang mengambilkan hasil belajarnya. Setelah itu, Minhyung termenung dan menangis sendirian di bawah pohon besar yang terletak di belakang sekolahnya, ia belum mau pulang ke panti jika suasana hatinya sedang tidak baik -0 baik saja. Ia tidak enak jika nanti pemilik panti merasa khawatir akan dirinya.

"Kamu kenapa menangis?"

Minhyung buru - buru mengusap air matanya yang jatuh, ia juga dengan cepat meraih untuk pergi dari tempat itu, tapi tangannya sudah lebih dulu ditarik dan dirinya di dudukan kembali di rerumputan. Lelaki yang duduk di depan Minhyung merogoh tas yang dipakainya dan mengeluarkan sekotak susu dan di berikan kepada Minhyung.

"Kalau ditanya itu, dijawab. Jangan pergi begitu saja, anak kecil. Diminum susunya, setelah itu cerita ya sama aku? Omong - omong nama kamu siapa?"

"Lee Minhyung."

"Aku Lee Taeyong! Jadi kenapa Minhyung menangis? Ada yang jahat sama Minhyung?"

Minhyung kembali menunduk dengan tangannya yang masih meremat kotak susu pemberian Taeyong. Karena ditatap terus menerus, akhirnya Minhyung mau membuka mulut untuk bercerita.

"Anak - anak itu selalu mengolok - olok aku yang tidak punya orangtua, bilang jika aku anak yang tidak diinginkan, anak haram, anak miskin yang hidup atas belas kasihan orang. Mereka bilang jika  Minhyung tidak pantas untuk bersekolah disini. Hiks. Minhyung cuma ingin sekolah dengan benar dan jika suatu saat ada yang mengadopsi Minhyung, Minhyung bisa dikenal sebagai anak yang cerdas. Hyung, apa menjadi anak panti seburuk itu?"

Minhyung kembali membenakan wajahnya pada tangannya yang ia lipat, punggungnya bergetar dengan hebat setelah mengungkapkan isi hatinya pada orang asing di depannya. Elusan lembut pada punggungnya memberikan rasa damai dan hangat yang selama ini MInhyung harapkan.

"Minhyung, jangan pernah menyimpan semua kesedihan kamu sendirian. Bercerita mungkin tidak menyelesaikan masalahmu tapi dengan bercerita itu bisa meringankan rasa berat dalam hati kamu. Kalau Minhyung tidak mau bercerita dengan pemilik panti, Minhyung bisa bercerita kepadaku. Tapi, aku enggak bisa janji akan selalu ada buat Minhyung. Minhyung, kamunbisa anggap aku sebagai orangtua pengganti kamu kok, nanti  kalau aku sudah dewasa, jadi anak aku aja ya? Hahahaha meskipun umur kita sepertinya hanya beda enam atau tujuh tahun sih tapi kamu masih kecil sekali kalau dibandingnya dengan aku!"

Minhyung tersenyum, benar yang dikatakan Taeyong, badannya memang tidak sebesar anak kelas sekolah dasar pada umumnya.

"Minhyung, ayo pulang, kita bermain bersama dengan adik-adik yang lain, aku kesepian tau! Aku mungkin sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan pendidikan di kota orang, jadi ayo kita buat banyak kenangan bersama."

Taeyong memang bukan orang yang mudah bergaul, ia bisa dibilang pendiam namun otaknya bisa selancar aliran sungai Han. Taeyong akan berinteraksi secukupnya, tanpa mau mencari perhatian berlebihan kepada orang lain.

Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang