Part 17. Jeffery

13.3K 1.3K 52
                                    

Ponsel pintar milik Jaehyun itu tergeletak dengan pasrah di atas meja, Jaehyun masih mengamati setiap kata yang Papi-nya ketik tentang saudara kembarnya. Papi bilang itu semua salah paham, Jeffery akan datang ke kantornya hari ini utuk menjelaskan semuanya.

Toktok!

Pintu mewah kantor Jaehyun diketuk dan tidak lama dibuka hingga muncul sosok kakak kembarnya yang menampilkan senyum lima jari tanpa rasa bersalah.

"Duduk dan jelaskan semuanya, Jeffery. Suasana hatiku sedang kacau, kalau pejelasanmu tidak masuk akal, malam ini juga kamu akan masuk ke klinik bedahku di Busan.

"Dokter Jaehyun, marah boleh tapi jangan berprasangka buruk dulu. Mau ikut makan siang? Biar kamu bisa ngobrol dengan wanita yang kamu kira selingkuhanku. Ah, anak buahmu itu kurang teliti kerjanya!"

Jaehyun memutar bola matanya, ia merasa jengah dengan Jeffery yang orangnya selalu bertele - tele, Jaehyun itu tidak punya waktu untuk hal - hal tidak berbobot.

"Tidak, terimakasih. Suami mungilku membawakan bekal yang enak untuk makan siang."

"Wah! Curang! Aku tidak pernah dibuatkan bekal lagi tau!"

Jaehyun mengambil kertas dokumen dihadapannya dan menggulungnya menjadi satu sebelum menghantam kepala kembaranya dengan gulungan itu.

"Bagaimana Taeyong membuatkan kamu bekal, kerjaan kamu dua minggu ini saja hilang entah kemana, bedebah! Kalau Papi tidak mengirimku pesan hari ini, nyawamu mungkin sudah ada di pinggir neraka."

"Menyeramkan! Pakai hati nurani sedikit dong! Dasar psikopat. Untung aku ini baik tidak membongkar rahasiamu kemana - mana."

"Kalau kamu berani bongkar, berarti kamu siap untuk jadi bahan bedahku selanjutnya, Jeffery."

Jeffery mengelus lengannya, bulu kuduknya merinding mendengar kata demi kata dari Jaehyun ini. Raga dan luarnya boleh ramah dan sangat bersih, jiwa dan dalamnya justru seperti iblis jagal di neraka.

Yang lebih tua itu menarik dengan paksa kembarannya untuk ikut dia ke kantin rumah sakit. Jeffery janji tidak akan bermain rahasia - rahasiaan lagi kepada Jaehyun. Bisa - bisa nyawanya dikebiri oleh dokter bedah itu.

•••••

Pagi yang cerah di hari Minggu, raga mungil itu terusik dari lelap tidurnya karena kecupan - kecupan lembut yang terus menghujami tiada henti. Bibirnya yang mengerucut di cium dengan dalam, Taeyong sempat merengek tapi tidak berapa lama membalas lumatan di bibirnya. 

"Good morning, little Babe. Wakey - wakey."

"Jeffie?"

"Yes, Babe?"

Jeffery masih betah memeluk Taeyong dan menunggu si mungil membuka mata dengan penuh. Hari ini ia akan mengajak Taeyong ke suatu tempat yang dari dulu ingin Taeyong datangi. Jeffery angkat perlahan tubuh setengah sadar itu untuk di gendong ke arah kamar mandi.

"Jeffie~ mau kemana sih sepagi ini? Aku masih mengantuk~,"

"Ke suatu tempat, kamu pasti suka. Tempatnya lumayan jauh, harus berangkat pagi - pagi supaya tidak terjebak macet. Aku mau quality time bareng kamu aja."

"Alexa? Jaehyun?"

"Tenang aja, aku sudah ijin mereka kok."

Dua adam itu mandi dan langsung bersiap untuk pergi. Di sepanjang perjalanan Jeffery tidak pernah berhenti tersenyum mendengarkan setiap cerita Taeyong. Ah, dia terlalu lama menyiapkan segalanya hingga lupa suaminya sudah memupuk rindu.

Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang