Part 28. Babies

10.1K 1.2K 52
                                    

Winwin buka pintu kamar tamunya perlahan, hari memang masih terlalu pagi untuk membangunkan sahabatnya tapi Taeyong perlu meminum obat mualnya sebelum sarapan nanti.

Tubuh kecil milik Taeyong dibalut selimut tebal guna menghalau udara dingin di pagi itu, di dalam pelukkan Taeyong ada raga kecil lainnya yang memeluk Taeyong dengan erat. Winwin tersenyum kecil, bersyukur jika sahabatnya nyaman beristihat di kamar itu.

Semalam Taeyong datang diantar oleh Minhyung, Winwin dan Yuta tentu sangat terkejut dengan kedatangan Taeyong yang lesu dengan jejak air mata di pipinya, belum lagi di tambah dua koper dengan ukuran sedang yang di geret Minhyung masuk ke dalam rumahnya. Awas saja bajingan Jung itu, pikir Winwin.

"Taeyong-a, bangun."

"Hhm.."

Winwin sisir rambut halus yang menutupi kening dan mata milik Taeyong, ia membantu Taeyong duduk secara perlahan agar Alexa tidak terbangun dari tidurnya yang sepertinya sangat nyenyak.

"Jam berapa, Win?"

"Baru juga jam setengah enam pagi, minum obat mualmu dulu baru setelah itu tidur kembali. Aku akan bangunkan kamu pukul delapan ketika sarapan sudah siap, ya?"

Taeyong terima beberapa butir obat yang diberikan Winwin, setelah kejadian kabur dari rumah semalam disinilah Taeyong, menumpang di rumah Winwin. Taeyong tidak mau pulang ke rumahnya di Ulsan ataupun ke panti karena pasti kedua suaminya akan dengan mudah menemukan dirinya.

"Sudah, istirahat lagi ya? Kamu tidak boleh sakit loh, ada dua nyawa yang kamu bawa sekarang. Lupakan dulu dua bajingan itu dan fokus saja kepada kesehatan kamu dan dua bayi kamu, Taeyong. Lihat tuh anak sulung kamu juga butuh perhatian. Nyaman ya disini, aku ada kalau kamu butuh sesuatu atau sekedar bercerita."

Winwin keluar membawa bekas gelas dan sisa bungkus obat sedangkan Taeyong menuju kamar mandi sebentar untuk buang air kecil kemudian bergabung kembali bersama Alexa untuk melanjutkan tidurnya, raganya sangat lelah akhir - akhir ini.

Tangannya terulur untuk menata rambut-rambut halus milik putrinya, raut wajah yang semakin mirip dengannya itu seolah membawa ketenangan ketika hatinya meronta-ronta kesakitan bak di neraka.

"Maafin Papi ya, Sayang?"

Taeyong marah bukan hanya sekedar ucapan Jaehyun yang menyakitkan, ia marah karena dua suaminya bahkan lupa tentang ulangtahun Alexa sebulan lalu.

Hari itu Taeyong memang dengan sengaja tidak membuat pesta atau perayaan apapun untuk ulangtahun Alexa, Taeyong ingin tahu siapa yang akan ingat duluan tentang hal itu. Sedihnya, kedua suaminya bahkan tidak membalas pesan ataupun telefon dari Taeyong. Kerja lembur, katanya.

Taeyong memang paham betul sesibuk apa pekerjaan yang di lakukan oleh suami - suaminya tapi jika sampai lupa ulang tahun anak pertama mereka itu sangat tidak bisa di toleransi oleh Taeyong. Taeyong masih coba untuk tetap sabar menghadapi kesibukan itu, namun sikap dingin dan terabaikan yang semakin menjadi dari hari ke harinya membuat Taeyong sangat marah.

Hingga ucapan menyakitkan itu keluar dari mulut orang yang ia cintai, Taeyong putuskan untuk menenangkan diri dan menghilang untuk sementara.

Minhyung dan Haechan tentu tau dimana Taeyong bersembunyi, tapi Taeyong menyuruh mereka untuk bungkam. Biarkan kedua suaminya hidup sendiri tanpa dirinya dan Alexa, biar mereka rasakan bagaimana rasanya kesepian dan di abaikan.

Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang