Part 32. Flasback (2)

7.5K 961 21
                                    

"Taeyong sedang menderita baby blues."

Jeffery dan Jaehyun sama-sama terdiam ketika kata-kata itu terlontar dari dokter kandungan yang menangani Taeyong selama ini, dokter Mingyu.

"Bukannya baby blues hanya di derita ketika kelahiran pertama? Dulu Taeyong baik-baik saja ketika melahirkan Alexa, bahkan terkesan sangat gembira dengan kelahiran putri kami."

Mingyu melepas kacamata bacanya, Jaehyun mungkin akan mudah di berikan pengertian karena sesama dokter. Berbeda lagi dengan Jeffery yang bisa dikatakan orang awam, pasti akan sedikit susah menjelaskan mengenai baby blues.

"Benar, baby blues biasanya memang menyerang ketika kelahiran pertama tapi tidak semua kasus terjadi pada kelahiran pertama. Baby blues bisa terjadi juga pada kelahiran kedua, ketiga atau seterusnya. Dari usia kandungan yang ke 30 minggu, Taeyong memang sudah mengalami gejala baby blues dan sekali lagi saya tegaskan baby blues tidak hanya terjadi pada kelahiran pertama. Sampai sini paham Tuan Jeffery? Tuan Jaehyun?"

Saudara kembar itu mengangguk secara bersamaan kemudian mendengarkan kembali penjelasan Mingyu.

"Taeyong mengalami stress ringan pada masa kehamilannya, kondisi tersebut hadir ketika lingkungannya kurang nyaman atau dia kurang merasa dianggap alias dia butuh perhatian, Jung."

Ketika kehamilannya yang kedua, kedua suami Taeyong menjadi lebih sibuk diluar rumah. Taeyong lebih banyak menghabiskan waktu bersama Alexa di rumah megah yang dibelikan oleh kedua suaminya. Meskipun ditemani oleh anak perempuannya, Taeyong pasti masih akan kesepian. Orang hamil itu juga perlu teman curhat dan teman untuk memberikan solusi. Taeyong kadang keluar juga hanya untuk ke klinik kandungan, sahabat satunya diboyong keluar negeri dan satunya lagi sangat sibuk di rumah sakit dan klinik pribadi. Kadang Taeyong melamun sendirian dan merasa menyesal melepaskan pekerjaannya untuk tinggal dalam rumah tangga. Pikiran-pikiran negatif yang selalu berputar pada pikiran orang hamil akan membawa perasaan tidak nyaman dan berburuk sangka.

"Ditambah lagi kejadian beberapa hari lalu, Taeyong jatuh dari tangga dan berakibat pada bayi kalian yang mengalami keracunan ketuban, Taeyong menjadi sangat cemas karena menyalahkan dirinya sendiri akan kejadian tersebut. Dampaknya bisa kalian lihat sendiri. Taeyong sering berteriak atau menangis tanpa alasan, sering melamun dan susah tidur, dan tidak ingin memberikan asi kepada kedua bayi kalian karena dia masih menganggap bahwa dirinya pembawa celaka pada bayi-bayinya."

Mingyu membuka kembali lembar rekam medis milik Taeyong dan menilik riwayat kesehatan milik pasiennya itu.

"Baby blues mungkin akan sembuh beberapa hari ke depan, tapi jangan sekalipun kalian berpikir gampang tentang hal itu. Baby blues jika dibiarkan akan berubah menjadi depresi pasca melahirkan."

Mingyu menutup rekam medis Taeyong setelah selesai menjelaskan apa saja yang harus di hadapi saudara kembar itu untuk membantu menyembuhkan Taeyong dari sindrom yang di alami sekarang.

•••••

"Sayang? Makan dulu ya? Jean sama Jeno-nya jangan di lihatin gitu terus, mereka udah bobok."

Kepala bermahkota kecoklatan itu menggelengkan kepala, menolak kembali ajakan suaminya dan masih fokus pada kedua bayinya yang tertidur pulas pada boks bayi di samping bed pasien Taeyong. Mata bulat itu masih terus menatap bayi - bayinya seakan jika ia berpaling sebentar bayi - bayinya akan hilang.

Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang