Keadaan seperti ini bukanlah harapan Jeffery maupun Jaehyun. Memang salah mereka berdua, harusnya siang itu mereka mengantarkan Taeyong dulu untuk cek kehamilan supaya tidak ada tragedi penyiraman float di kantin rumah sakit.
Wanita yang mereka temui adalah vendor dari perusahaan penjual mobil, mereka memesan mobil model terbaru untuk Taeyong, siang itu ternyata mereka lupa jika ada janji dengan si vendor jadi mereka menyetujui ajakan Taeyong untuk cek kandungan.
Namun , sebelum mobil hadiah ulang tahun si cantik pulang ke rumah, Taeyong sudah mengadu dulu dengan sang Papi dan pulang ke rumah Papa dan Mama Lee.
Makanya jangan ingkar dan menunjukkan sikap berkhianat, sudah tau orang hamil sangat sensitif, masih saja bertindak bodoh. Ck!
Dua tamparan pada pipi Jeffery dan Jaehyun terima masing - masing dari sang Papi, Papi mereka memang sangat sayang terhadap Taeyong. Apapun akan dilakukan agar menantunya itu merasa nyaman dan aman.
"Tesclanya mau dibawa ke Ulsan apa ditinggal saja di Seoul?"
"Itu hadiah Jeffery, masa iya ditinggal? Mau menyogok Taeyong dengan apa? Burger MCD saja enggak bakal mempan!"
Taeyong itu matre, jadi harus di sogok menggunakan beberapa sepatu, tas atau baju baru.
"Oiya, sebentar aku pesan tas dan sepatu sekalian."
Jeffery kembali sibuk berkutat dengan handphonenya dan memesan beberapa tas cantik untuk suaminya. Jaehyun hanya memijat kepalanya pelan, ia lelah, hari ini saja ia harus membatalkan janji dengan beberapa pasien pentingnya. Demi mendapatkan maaf dari suami dan sang bayi.
Tingtong!
Bel rumah berbunyi, tak berapa lama beberapa orang masuk untuk membawakan banyak tas yang berisi barang-barang branded yang dipesan oleh Jeffery.
"Kebanyakan, bodoh."
"Nanggung, Jay. Mending sekalian beli banyak begini, jasa kirimnya gratis."
Jaehyun memutar bola matanya malas, mereka memang kelebihan uang tapi mereka juga harus hemat. Jaehyun raih beberapa tas hadiah yang dipesan Jeffery sebelum bangkit dan meninggalkan Jeffery.
"Aku bawa tesclanya, kamu terserah mau bawa yang mana, Jeff."
•••••
Hari ini Taeyong bangun agak siang, setelah semalam menangis karena demi apapun kedua suaminya tidak ada yang menghubungi Taeyong sama sekali!
Taeyong turun ke lantai bawah, Taeyong dapat lihat ayahnya sedang duduk sambil membaca koran di temani secangkir kopi di atas meja sedangkan sang ibu sepertinya sedang membuat camilan di dapur.
"Ayah."
Atensi sang ayah beralih sepenuhnya kepada putra tunggalnya yang baru bangun tidur.
"Eh, Yongie. Mata kamu bengkak begitu, Nak. Menangis semalaman ya? Sini duduk di sebelah Ayah."
Taeyong memanyunkan dan menghentakkan kakinya sebelum duduk di sofa dan memeluk tubuh renta ayahnya dari samping.
"Ya aku sebel, masa mereka berdua sama sekali enggak menghubungi aku? Sekedar minta maaf atau kasih penjelasan apa gitu, hiks, ayaaahh."
Taeyong menangis kembali dalam pelukan hangat sang ayah. Ayah Taeyong hanya dapat beradu tatap dengan sang istri dan menggumam tanpa suara untuk memberi kode pada istrinya.
"Cup - cup, Sayang. Sudah ya, jangan nangis lagi. Lebih baik sekarang kita ke belakang, ayah tadi bikinin kamu ayunan, tenangin dulu pikirannya nanti coba kamu duluan yang menghubungi Jeffery atau Jaehyun ya?"
Taeyong hanya menurut ketika diseret paksa ayahnya ke belakang rumah, ibunya mengikuti sambil membawa nampan berisi camilan yang baru dibuat dan minuman yang sempat dibawa oleh tamu mereka pagi - pagi tadi.
•••••
Lagu selamat ulang tahun terdengar ketika Taeyong sudah sampai dihalaman belakang. Di sana ada Jeffery dan Jaehyun yang membawa masing-masing sebuket bunga dan kado untuk Taeyong.
Bukannya merasa senang, Taeyong malah menangis lebih histeris lagi. Orang tua dan para suaminya ikut panik karena Taeyong menangis lebih kencang ketika di dekati.
"Sayang, udah dong nangisnya. Jangan seperti ini, wanita itu vendor dari penjualan mobil, kita mau kasih kamu mobil impian kamu sebagai hadiah. Siang itu kita berdua lupa kalau ada janji dengan si vendor sampai kita juga lupa akan janji kita ke kamu. Bilang sam akita bagaimana caranya supaya kita dimaafkan, ya, Sayang?"
"Babe, udah yuk nangisnya, maafin kita ya? Suka tidak dengan kadonya? Kalau tidak suka, kamu mau apa sayang? Boleh minta apa saja, tapi harus berhenti nangis dulu."
"Hiks, bener? Apa saja?"
Jeffery dan Jaehyun mengangguk untuk menuruti suami kecil mereka, Taeyong berlari kecil masuk ke dalam rumah untuk mencuci muka dan berpakaian dengan rapi kemudian kembali lagi ke halaman belakang untuk menarik kedua suaminya.
"Leeegoooo. Eh, mobil merah muda ini yang buat aku?"
"Iya, ini mobil yang kamu pengen banget, kan?"
"Ada tas sama sepatu juga di bagasi mobilnya, Babe."
Taeyong hanya mengeluarkan kata oh dari mulutnya dan menarik kedua suaminya menuju mobil tersebut.
"Ya sudah kalau begitu. Naik yang ini saja, aku mau duduk di belakang terus kalian berdua di depan. Ayo!"
Si kembar hanya terheran-heran, biasanya Taeyong jika diberi kado mewah seperti ini reaksinya akan sangat gempar, tapi reaksi yang sekarang lebih ke biasa saja. Apakah bawaan si bayi?
•••••
TBC,
With Love,
Rei 💘
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅
FanfictionBXB | M/M | Threesome | Mature 21+ | M-Pregnant | Fluffy Romance | Hurt Comfort Kisah Lee Taeyong, seorang Bruder (Br) cantik yang jatuh cinta dengan dua laki - laki kembar, Jeffery Jung dan Jaehyun Jung! ⚡ reizakaa | reilest11