Taeyong masih duduk bersila di hadapan Alexa yang sudah mulai belajar tengkurap. Memasuki usia lima bulan, bayi itu sangat aktif bergerak, entah menendang, merengek, atau lebih sering menjambak rambut Taeyong.
Senyum Taeyong mengembang dengan lebar ketika Alexa berhasil tengkurap tanpa bantuannya.
"YEEAAAYY ANAK PAPI BISA TENGKURAP!"
Taeyong raih ponsel genggamnya untuk mengabadikan saat - saat pertama anaknya bertumbuh. Ia lihat hasil fotonya dan mengirim pada kedua suaminya. Ada rasa berdenyut ketika hanya ia sendiri yang menyaksikan secara langsung pertumbuhan Alexa. Taeyong memang harus terbiasa ditinggal kedua suaminya yang super sibuk, sayangnya Taeyong belum terbiasa. Ia juga ingin Alexa bertumbuh dan berkembang di dampingi Daddy ataupun Dadda mereka. Taeyong letakkan kembali ponselnya ketika Alexa mulai merengek.
"Lucunya~ mau apa hm? Mau balik badannya? Balik sendiri dong, tadikan pintar tengkurap sendiri."
Taeyong tertawa kembali karena Alexa lebih kencang mnegeluarkan suara khas bayinya, ia angkat perlahan anaknya untuk direngkuh dalam gendongan. Alexa menguap dengan lebar dan tangan mungilnya berusaha meraih jemari Taeyong untuk digenggam, bayi itu memang punya kebiasaan menggenggam jari ketika ingin tidur.
"Ngantuk, ya? Mau nenen?"
Taeyong membuka kaosnya sebatas dada untuk membiarkan Alexa mencari sumber hidupnya, biasanya bayi akan mulai mendapat makanan pendamping ASI (MPASI) setelah berusia enam bulan, berhubung Alexa masih berumur lima bulan jadi bayi itu hanya mengkonsumsi ASI yang diprosuksi Taeyong.
Ting!
Taeyong mengintip sebentar ponselnya yang menampilkan notifikasi pesan, pesan dari Jaehyun. Bibir Taeyong melengkung kebawah, bukan ia tidak mengharapkan pesan dari Jaehyun, ia lebih sangat mengharapkan Jeffery yang membalas pesannya.
Akhir - akhir ini Jeffery menjadi lebih cuek, bukan yang cuek sekali. Jam lembur dan pulang Jeffery menjadi sangat malam, pesan dan panggilan Taeyong kadang tidak dibalas olehnya. Boleh tidak jika Taeyong kembali menaruh rasa curiga pada suaminya yang satu itu?
•••••
Jaehyun banting dengan cukup kuat ponselnya, ia sangat marah sekarang. Anak buahnya lagi - lagi melaporkan jika Jeffery bertemu wanita lain setelah kemarin pulang dari luar kota. Urat di sekitar kepala Jaehyun mulai bermunculan tanda aliran darahnya meningkat menuju otak.
Nafasnya ia atur sedemikian rupa agar aliran darah yang berputar diotaknya mengalir dengan normal kembali. Pada orang yang sedang marah biasanya aliran darah akan menjadi lebih cepat, itulah mengapa biasa dibilang jangan sering marah - marah nanti tekanan darah tinggi.
Jendela ruang kantor sederhana itu Jaehyun buka lebar - lebar agar udara khas pedesaan memenuhi ruangannya. Jaehyun memang sedang tidak di rumah sakit utama, ia berada di klinik milik pribadi yang terletak pada pinggiran kota Busan.
Klinik ini tidak beroperasi setiap hari, jika Jaehyun sedang ingin menenangkan diri, maka Jaehyun akan datang kemari dan membuka praktik yang kebanyakan pasiennya adalah orang -orang tua yang ditinggalkan anak - anak mereka merantau ke kota. Jaehyun sama sekali tidak menarik pembayaran kepada para orang tua itu, sehingga ia mendapat julukan dokter yang baik hati.
Jaehyun melangkah kakinya pada rak buku di ruang kantor, ia dorong perlahan rak itu hingga terbuka dan menampilkan ruangan operasi kecil yang di desain sangat mirip ruang operasi di rumah sakit. Jaehyun kenakan masker bedah dan cap bedah sedangkan tangannya dengan lihai memakai handscoone, ia dorong meja yang sudah berjejer peralatan bedah miliknya ke arah tubuh kaku yang tak diakui oleh keluarga.
Mayat - mayat tak berkeluarga itu biasanya adalah tubuh yang tidak dikenali dari korban kecelakaan, tuna wisma yang meninggal di jalan atau orang dalam gangguan jiwa ( ODGJ )yang meninggal dengan pasrah. Jaehyun jika sedangmarah akan melampiaskannya dengan melakukan otopsi kepada mayat - mayat tersebut, itu lebih baik karena Jaehyun dapat semakin belajar tentang anatomi tubuh manusia dari tubuh - tubuh itu.
Salah satu mayat yang pernah Jaehyun otopsi adalah mayat Papa kandungnya. Namun, kasus kematian pada Papanya adalah kasus yang berbeda. Papanya adalah tukang selingkuh, Jaehyun sangat benci kepada tukang selingkuh. Tanpa ada orang yang tau, Papanya mati oleh tangan anaknya sendiri. Jangan bilang siapa - siapa, Papi Jaehyun hanya tau jika suaminya meninggal karena sakit bukan karena diracuni.
TBC,
With love,
Rei 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband's ( JJF X LTY X JJH ) ✅
FanfictionBXB | M/M | Threesome | Mature 21+ | M-Pregnant | Fluffy Romance | Hurt Comfort Kisah Lee Taeyong, seorang Bruder (Br) cantik yang jatuh cinta dengan dua laki - laki kembar, Jeffery Jung dan Jaehyun Jung! ⚡ reizakaa | reilest11