~ Part 33 ~ [ Saatnya Benalu pergi ]

422 47 0
                                    





"Chagiya." Jungkook pun memeluk Y/n dengan eratnya.

Y/n hanya diam dan tak membalas pelukan Jungkook.

"Aku kangen banget sama kamu." ucap Jungkook sambil mengelus lembut rambut Y/n.

Y/n hanya diam dan diam saat itu.

"Oh iya. Aku punya sesuatu untukmu." Jungkook pun melepas pelukannya dan memperlihatkan kalung berlian tadi pada Y/n.

Y/n masih terdiam sambil menatap kalung tersebut.
Jungkook pun tersenyum dan ingin memakaikan kalung tersebut.

"Kenapa kamu kasih kalung ini untukku?" tanya Y/n dengan nada cukup datar sambil menatap Jungkook dengan matanya yag mulai berlinang.

"Karena aku emang mau ngasih ini ke kamu." jawab Jungkook sambil menatap Y/n dan dengan tanpa menatap Jungkook, Y/n pun kembali bertanya,

"Oh si Jiyeon udah kamu beliin?"

"Kenapa kamu jadi nanyain dia sih?" tanya Jungkook dengan nada yang mulai kesal.

Y/n tak menjawab dan hanya memalingkan wajahnya.

"Aku pulang karena aku kangen sama kamu. Kok kamu malah nanyain dia sih?" Jungkook sudah mulai kesal karena Y/n menyebut nama Jiyeon di hadapannya.

"Iya. kamu kangen sama aku tapi aku benci sama kamu." ucapan Y/n yang terdengar sedikit gemetar itu membuat Jungkook terkejut dan langsung menatap Y/n yang menundukkan pandangannya itu.

"Apa maksudmu?" tanya Jungkook dengan pelannya sambil memegang kedua bahu Y/n.

Namun Y/n menghindar dan berkata sambil menatap Jungkook dengan tajamnya,

"Kamu pulang setelah kamu sudah puas dengan istri mudamu? Lebih baik kita akhiri aja pernikahan ini."

"Apa maksudmu? Aku gak pernah nganggep Jiyeon itu sebagai istri aku. Istri aku cuma kamu." ucap Jungkook dengan tegasnya.

Jiyeon tersenyum puas saat ia mendengar semua itu. Jiyeon hanya diam dan menguping dari satu sisi rumah tersebut yang tak jauh dari kamar Jungkook dan Y/n.

"Iya. Jika disini, Jiyeon gak kamu anggap sebagai istri. Tapi di luar sana?" ucap Y/n dengan begitu kesalnya dan air matanya pun menetes.

"Kenapa kamu jadi gini? Aku keluar kota untuk bekerja. Bukan untuk menghianatimu."

"Terserah. Aku hanya menyatakan sebuah fakta." ucap Y/n sambil kembali memalingkan wajahnya.

Jungkook pun melangkah mendekati Y/n sambil bertanya,

"Fakta? Kamu dapat fakta itu dari siapa?"

Namun nyatanya Y/n semakin berjalan mundur dan semakin menjauh dari Jungkook.

"Andai saja aku bisa memutar waktu." ucapannya Y/n hentikan sendiri.

"Aku mohon. Jangan tinggalin aku. Kamu hanya tertipu oleh omong kosong. Percayalah." ucap Jungkook dengan tegasnya dan matanya mulai berlinang.

Y/n pun menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Air matanya pun mengalir deras dan Y/n pun berlari ke lantai pertama. Jungkook tak mengejar Y/n melainkan ia menuju ke kamar Jiyeon.

"Jiyeon~ah." panggilnya dengan nada tinggi.

Tak ada Jiyeon di kamarnya. Jungkook pun keluar dari kamar Jiyeon dan melihat Jiyeon menuruni tangga dengan perlahan.

Jungkook yang geram sejak tadi pun berlari dan mencekeram lengan Jiyeon.

"Apa yang kamu katakan pada Y/n hah?!" tanya Jungkook dengan nada tinggi sambil menatap Jiyeon dengan tajamnya.

Janji Peri S² || The Perfect Husband || END ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang