Kembali lagi pada selasar kesiswaan, para calon osis sudah duduk rapih dalam barisan menunggu para Kakak Osisi membagikan lintingan keras berisi nama dan juga seksi bidang yang harus dijalani, tapi ada juga lintingan kertas yang kosong itu artinya yang menerima tidak diterima.
"Ngga tau lah, blank rasanya." Jennie berceletuk setelah ditanya teman sampingnya. "Gue ngga mau sumpah." Rengek Irene didepan Jennie setelah menerima lintingan kertas.
"Terus ngapain daftar? Mending kalo emang lo ngga diterima, lah kalo diterima? Kasian yang lain yang ngga keterima tapi kepengen masuk Osis, lain kali dipikir bener-bener kalo ikut apa-apa." Seorang rekan yang mendengar percakapan Irene pun menegurnya.
"Dih? Kok sewot? Lagian kalo orang lain yang ngga keterima berarti dia ngga punya potensial masuk Osis, yang ada malah nyusahin!" Bukan, bukan Irene yang membalas melainkan Wendy, dengan mulut pedasnya membalas perkataan tadi.
"Hahahanjir, lo pms apa gimana si? Sensi mulu dari tadi." Seulgi tertawa akan tingkah laku Wendy yang marah-marah terus dari tadi pagi.
"Sudah dapat semua?! Dalam hitungan ketiga silahkan dibuka tapi jangan memberitahukan pada rekan kalian sampai nanti sudah kami bolehkan." Ucap Ketua Osis sambil memberi aba-aba.
Lima gadis yang berkumpul dipojok barisan terus berdoa dengan keinginan masing-masing sambil membuka lintingan milik mereka.
"Anj--jing!" Seru Jennie dengan suara keras menatap para teman dekatnya yang penasaran tapi juga mengumpati tingkah laku gadis pendek itu.
"Go--blok." Bibir Seulgi membentuk kata kasar itu yang ditujukan pada Jennie yang masih tidak paham akan kesalahannya, sekaranga ia hanya mangap pikirannya blank.
"Eh, siapa itu yang mengumpat?! Sopan! Baru aja baru udah berkata kasar!" Kakak Osis kelas 12 yang mendengar umpatan Jennie pun tak terima.
Jennie yang tersadar pun menunduk memukul-mukul bibirnya sambil mengumpati diri sendiri.
"Sudah-sudah, sekarang yang didalam kertas yang kalian dapat terdapat tulisan Ketua Osis Umum, Wakil Ketua Osis 1, dan Wakil Ketua Osis 2 diharap maju kedepan." Panggil Kakak Osis mempersilahkan para ketua yang terpilih untuk memberikan sekata-duakata.
Jennie dengan perlahan berdiri sembari memejamkan mata, malu akan tingkahnya yang tadi. Wendy pun memekik saat melihat Jennie hendak beranjak dari tempatnya, dan malah ikut berdiri.
"Lo mau ngapain?!! Mau ke toilet?! Ikut!!" Suara Wendy begitu keras membuatnya menjadi pusat perhatian, sedangkan Seulgi sudah mengumpati lagi tingkah memalukan teman dekatnya.
"Goblok banget anjing." Serunya lirih sembari menutup wajah malu karna semuanya melihat kearah gerombolan mereka.
"Gue mau maju." Jennie dengan wajah merahnya menjawab terbata pertanyaan bodoh Wendy.
"Udah yok Dek, cepet kedepan, dan kamu kalo mau ke toilet silahkan." Tegur Kakak Osis paling cantik karna waktu sudah semakin sore.
"Hah?!" Wendy masih berdiri tak paham melihat Jennie yang sudah berdiri didepan sana.
"Lo duduk anjir, jangan malu-maluin!" Jisoo menarik tangan Wendy untuk kembali duduk, sudah cukup para temannya ini mempermalukan diri bahkan mempermalukan teman dekatnya.
Kakak Kelas 11 yang terpilih menjadi Ketua Umum sudah menyampaikan sepatah duapatah kata, kini giliran Jennie yang masih malu akan tingkahnya sendiri dan juga tingkah Wendy.
"Selamat Sore! Saya Safia Jennie terpilih menjadi Wakil Ketua Osis 1, terimkasih atas kepercayaan Kakak-Kakak dan juga mohon bantuannya rekan-rekan sekalian, dan Saya mohon maaf atas tingkah laku Saya dan teman Saya sebelumnya, sekian terimakasih." Jennie menyelesaikan perkataannya dengan wajah yang masih tetap merah, sungguh sangat memalukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah-Kasih [TAMAT]
JugendliteraturMasa SMK bagi Jennie, Irene, Wendy, Jisoo, dan Seulgi. Warning 18+ Untuk kata kasar dan kenakalan remaja.