Hari terakhir pelaksanaan UAS membuat semua siswa lega karna setelah ini mereka tidak perlu belajar sendiri lebih dari dua jam atau bangun jam 3 pagi untuk mempelajari mapel ulangan hari itu.
"Gilak! Panik parah asli! Temen kelas kurang ajar pada cepet banget keluarnya, gue kan jadi gugup parah!" Irene mendesah kasar, ia menduselkan diri pada tubuh Taehyung, berniat untuk dimanja setelah pertempurannya dengan soal-soal yang memusingkan kepala.
Taehyung yang tahu apa maksud kekasihnya pun menerima tubuh Irene kedalam rangkulannya, mengelus punggung dan rambut gadis itu pelan sembari mendengarnya terus menggerutu.
"Untung lo ngga sekelas sama Seulgi, coba kalo iya 30 menit awal udah keluar dia, ngga sopan banget." Jisoo yang sangat paham akan kebiasaan temannya hanya menggeleng tak percaya.
"Haha! Kaya tadi, anjir! Gue keluar mukanya langsung pada melotot panik, karna dari awal sebelum masuk udah wanti-wanti buat jangan keluar cepet-cepet tapi yang namanya gue males lama-lama dikelas, langsung keluar bodoamat!" Ia mengingat bagiamana ekspresi para temannya yang begitu kesal cenderung tidak terima.
"Tapi tadi susah sumpah! Mumet gue, udah mapel kejuruan ngga mudeng, gurunya males ngajar udahlah selesai! Pengen pindah ke Multimedia gue rasanya." Jennie merasa bahwa otaknya tidak begitu cocok dengan rumitnya jurusan yang ia ambil.
"Ke Pemesinan aja, gampang!" Kini mereka sudah berada ditempat biasa yaitu koperasi, ada yang duduk dikursi tinggi, duduk dikursi panjang, lesehan tanpa alas dibawah atau menyender pada mesin fotokopi dn etalase barang.
"Lo berdua bisa ngga sih ngga usah dempel-dempelan gitu?! Banyak yang jomblo, nih!" Begitu muak akan tingkah Irene yang terus saja bergelanyut pada Taehyung yang pastinya selalu senang akan tingkah manja sang kekasih.
"Ngga usah dilihat, sih! Ribet banget hidup lo!" Taehyung makin mengeratkan pelukannya dengan Irene yang terus mendusel manja.
"Makannya cari cowok yang jomblo juga! Suka sama cowok orang, udah lebih cantik lagi dari lo ceweknya, ya ngga mungkin dilirik lah." Semuanya menertawakan nasib Jisoo yang begitu apes dalam hal percintaan.
"Jis!" Seokjin tiba-tiba muncul memanggil Jisoo, seketika mengheningkan seisi koperasi semuanya berhenti tertawa dengan Jisoo yang keluar menghampiri Seokjin.
"Kenapa, Mas?" Dengan nada biasa tanpa kegirangan seperti biasa jika i bertemu dengan cowok itu, sekarang sudah biasa saja dan selalu harus biasa saja.
"Engga, cuma selamat aja udah selesai UAS, nih! Kemaren ke alfamart dapet gratis coklat, buat kamu aja, Mas ngga begitu suka coklat soalnya." Silver Queen Chunky Bar tersodor didepan Jisoo yang masih tak paham akan situasi.
"Hah?! Dalam rangka apa, Mas? Emang Masnya beli apa sampe gratis coklat begini? Enak banget." Jisoo masih belum menerima coklat itu, ia masih bingung akan tingkah tiba-tiba cowok itu.
"Yaaa anggap aja reward abis kamu UAS, ini ambil, Mas mau ke ruang osis lagi." Dengan paksaan Seokjin menaruh coklat itu pada genggaman Jisoo yang lantas mengucapkan terimakasih.
Jisoo kembali masuk dengan suara riuh karna godaan mereka semua atau betapa antusiasnya Seulgi dan Jennie pada coklat pada genggaman Jisoo.
"Bagi!!" Tanpa sopannya Jennie langsung meraih batang coklat milik Jisoo, membukanya brutal dan memotek dua biji berbagi dengan Seulgi.
"Gue mauu!" Irene berusaha beranjak tapi didekap erat Taehyung seolah tak membiarkan gadis itu lepas dari pelukannya. "Lepas, ish!"
"Ngga mau, apasih itu cuma coklat nanti aku beliin." Gampangnya membuat Irene luluh seketika, iming-iming akan dibelikan coklat lebih menggiurkan dari pada rebutan dengan para temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah-Kasih [TAMAT]
Teen FictionMasa SMK bagi Jennie, Irene, Wendy, Jisoo, dan Seulgi. Warning 18+ Untuk kata kasar dan kenakalan remaja.