26. Graduate

147 17 0
                                    

Matahari belum menampakkan sinarnya tapi Tari sudah duduk manis di meja riasnya. Berbagai macam alat make up sudah tertata rapi dihadapannya dan siap digunakan. Yap hari ini adalah hari wisuda Tari. Baju kebaya yang hendak ia pakai pun sudah tergantung di dekat meja riasnya. Sebuah kebaya warna pink yang sengaja Umi desain untuk Tari. Untuk make up nya Tari memilih untuk berdandan sendiri. Kata Umi buang-buang uang kalau dandannya ke salon. Maklum, jiwa ibu-ibu itu melekat dengan hemat, irit, dan sejenisnya.

Satu jam kemudian, Tari sudah siap dengan baju kebayanya dan make up yang tidak terlalu menor. Ia juga sudah memakai selempang yang bertuliskan namanya beserta gelarnya. Sekali lagi ia bercermin dan tersenyum. Setelah ini ia bertekad membuat kedua orang tuanya bangga.

Tari kemudian berjalan menuju lemarinya untuk mengambil toganya. Baju hitam kebanggaan setiap wisudawan. Tari pun memakannya dan kembali bercermin. Sepertinya bercermin kini menjadi hobinya.

Setelah puas dengan penampilannya, lantas Tari menemui kedua orang tuanya yang sepertinya sudah siap sejak tadi. Benar saja, mereka sudah siap dengan baju batik couple yang dibeli beberapa hari yang lalu.

"Cantiknya putri Abi," puji Abi seraya tersenyum. Membuat pipi Tari merona malu. Jarang sekali Abinya memuji seperti ini. Uminya bahkan tak mampu berkata-kata melihat putrinya yang kini sudah dewasa. Wajahnya sangat persis dengan Abinya.

"Ayo berangkat," ajak Umi yang diangguki Abi dan Tari.

🕌

Nama Tari dipanggil, ia pun maju ke panggung dengan langkah tegap. Tatapan matanya teduh serta senyuman manisnya yang terus terukir di wajahnya. Setelah berjabat tangan dengan dosen, dekan, serta orang penting lainnya, Tari turun dan menghampiri kedua orang tuanya. Di wisuda ini Tari lulus dengan nilai cumlaude atau nilai yang sempurna. Prestasi yang membanggakan baginya juga orang tuanya.

Setelah acara selesai, Tari dan kedua orang tuanya menyempatkan untuk berfoto bersama. Saat itu pula Apta hadir dengan outfit nya yang mengesankan serta membawa sebuket bunga dan selempang bertuliskan 'calon menantu keluarga Gumilar'.

Apta menghampiri lalu tersenyum dan mencium tangan Abi dan Uminya lantas memakaikan selempang itu bersebelahan dengan selempang milik Tari. Membuat gadis itu tak henti untuk tersenyum. Apta lalu menyerahkan buket bunga tadi.

"Mau foto?" tanyanya.

Tari hanya mengangguk, kehadiran Apta benar-benar diluar ekspektasi nya. Namun membahagiakan. Keduanya lantas berfoto dengan senyuman termanisnya. Setelah Keduanya selesai, mereka berfoto juga bersama Umi dan Abinya.

Demi apapun, Tari sangat bahagia. Khayalannya untuk wisuda didampingi kedua orang tua dan calon suaminya terwujud. Bahkan sampai membawakan selempang khusus untuknya.

"Terima kasih sudah hadir dan menepati janjimu dahulu," bisik Tari saat berjalan melewati Apta. Ia sangat beruntung memiliki seseorang seperti Apta. Lelaki yang memperjuangkannya tak hanya memberinya janji semata. Semoga saja lelaki itu jodohnya di dunia dan akhirat.

















Bukan Zahra dan Ali [ 𝐄𝐍𝐃 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang