Part 3

3.3K 301 6
                                    

Author pov

    Setelah mendapat balasan pesan dari Shani, Gracia atau Gre (panggilan akrab teman²nya) terus saja memandangi kolom chatnya dengan Shani. Dia bingung mau bales apa. Sementara itu, pikirannya sedang kacau, memikirkan tentang kejadian seminggu yang lalu.

     Kejadian, dimana dia bertengkar hebat dengan kekasihnya (sekarang udah jadi mantan) di sebuah taman di dekat rumahnya yang sedang ramai pengunjung (maklum, kalo weekend suka rame). Sebuah pertengkaran yang membuat mereka menjadi tontonan orang yang melihatnya.

    
        Flashback start

      "Kamu itu, kalo udah ketahuan selingkuh, ya ngaku aja" ucap sang mantan.

      "Selingkuh? Aku?" jawab Gracia dengan nada datarnya.

      "Iya lah, siapa lagi? Aku kemarin ngeliat kamu lagi jalan sama cewek di alun alun" ucap sang mantan dengan nada sinisnya.

      Gracia diam sejenak memikirkan ucapan sang mantan. Memang benar, beberapa hari lalu dia jalan dengan seorang wanita tanpa sepengetahuan sang mantan.

      "Siapa ya yang kasih tau dia kalo kemarin aku jalan sama cewek lain? Kan dia lagi ada kerjaan di luar kota" batin Gracia ikut berbicara.

       "Kenapa diam? Mau cari alesan apalagi kamu?" sinis sang mantan kepadanya.

       "Enggak cari alesan apapun, aku cuma mau jelasin aja, kalo cewek yang kamu liat tempo hari itu....."

        "Mau bilang kalo dia itu sodara kamu yang baru dateng dari luar kota? Halah, udah bosen aku dengerin alesan kamu yang itu² mulu" potong sang mantan di saat Gracia belum menyelesaikan kalimatnya.

         "Udahlah, kita putus aja. Aku udah bosen dengerin alesan kamu, yang setiap ketahuan selingkuh selalu itu-itu aja alesannya" ucap sang mantan lagi.

        "Yaudah kalo emang itu mau kamu, aku jelasin pun percuma kalo ujungnya kamu tetap gak pernah percaya sama aku" balas Gracia.

    Gracia berlalu pergi meninggalkan sang mantan yang masih syok mendengar ucapannya barusan.

      
         Flashback end

      
       Gracia pov

       Hai, aku Gracia. Aku seorang wanita yang hidup di sebuah kota metropolitan. Di sini aku hidup sendirian, orang tua ku tinggal di sebuah kampung yang tak jauh dari kota ini. Aku sudah hidup sendirian di kota ini selama 6 tahun dan dalam 6 tahun itu, sudah banyak suka duka yang aku terima.
 
       Mulai dari kehidupan yang sulit di massa awal² aku hidup seorang diri di sini, kesana kesini mencari pekerjaan, hingga akhirnya, aku di terima di sebuah perusahaan besar yang cukup ternama di kota ini.

        Setelah mendapat pekerjaan, kehidupan ku mulai membaik, aku punya banyak teman, punya banyak kenalan dan tak jarang, banyak pula laki-laki yang secara terang²an bilang suka kepada ku (maklum, kan aku cantik).

       Kalian pasti berfikir, kenapa wanita secantik aku (narsis ya aku) bisa jadi seorang yang "berbeda" kan? Aku "berbeda" bukan karena lingkungan atau pergaulan. Aku "berbeda" karena, aku sangat benci kepada laki-laki yang pernah menjadi pacar ku.

       Bagaimana aku gak benci, dia sangat kasar padaku. Pada suatu hari, dia mengajak ku kerumahnya, pada saat di perjalanan menuju rumahnya, kami sempat bertengkar di pinggir jalan, hanya karena sepele. Di situ dia memukulku, untung saja ada seorang ibu-ibu yang melihat pertengkaran kami.

       Dan dari situ lah, aku akhirnya mulai benci pada laki-laki. Dan, ketemu lah aku sama mantan wanitaku yang menemani ku selama ini. Dia orang pertama yang membawa ku kedunia yang "berbeda" ini.

       Selama aku hidup bersama dengannya, hubungan kami gak selalu mulus, selalu ada pertengkaran. Gimana gak mau bertengkar, setiap aku cek hpnya, selalu aku lihat foto cewek cantik yang dia ambil secara candid atau foto selfie mereka berdua.

       Pernah suatu hari aku bertanya padanya "sayang, ini foto siapa sih? kenapa hp kamu banyak foto cewek?"

       "Mereka semua temen kerja aku, tadi mereka pinjem hp aku buat foto" jawabnya.

     "Terus yang foto candid itu?" Tanya ku lagi.

      "Oh itu, itu aku sengaja buat ngerjain mereka aja" jawabnya lagi.

      Tanpa mau memperpanjang perdebatan, aku langsung beranjak menuju dapur, untuk menyiapkan makan malam kami.

      Begitulah kira-kira kisah hidupku yang banyak ributnya daripada damainya. Gak tau gimana nanti ceritaku sama Shani gimana, tunggu aja ya. Hehe

       Bicara soal Shani, aku belum membalas pesannya (Iyalah, orang asik ngelamun). Lagian, aku bingung mau bales apa, dia balesnya singkat padat dan jelas, kan aku malu kalo harus sok deket.

      Lagian, ini udh malem, besok aja deh balesnya, mungkin sekarang dia udah tidur.

     Pov end

    

     Dan, akhirnya Gracia pun ikut memejamkan matanya, karena besok adalah hari yang sangat sibuk bagi dirinya.

~tbc~


Hayoloh, pasti mumet kan kalian baca'y, ngaku aja ngaku.. jangan malu".. 🤭
Kalo mau koment, koment aja gapapa, apapun itu koment'y author terima, author orang'y ga baperan kok..
Makasih buat kalian yang udh mampir, baik itu yg kasih bintang atau cuma baca (gapapa ga kasih bintang yqng penting di baca)
Masih terima kritik, saran, apapun itu yang membuat semangat..
Dahlah, bye next part..

Salam satu butem
Grshn_addict

Kamu, jodoh ku bukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang