Part 23

598 53 0
                                    

Terima kasih buat kalian yang masih nungguin kisah yang saya tulis ini, walau kadang gak jelas, tapi saya bakal coba untuk terus update cerita ini, biar kelar dan gak buat kalian penasaran.. hehehe

Maaf untuk typo

Selamat membaca

       Setelah akhirnya mereka meresmikan hubungan yang sempat terombang ambing bagaikan perasaan author ke doi. Kini, Gracia dan Shani dapat melalui hari hari mereka dengan bahagia. Tak jarang, mereka menghabiskan weekend berdua, tapi terkadang Shani juga harus berbesar hati dan merelakan Gracia untuk menghabiskan wantu beraama Nando. Dia juga harus ikhlas menyaksikan sang kekasih berbagi kebahagian bersama Nando ketika mereka bertiga jalan bersama.

      Bicara soal Nando, hubungan Shani dengannya pun cukup baik, bahkan mereka sering berbalas coment di sosial media, jika salah satu dari mereka mengupload sebuah moment di sosial media mereka masing².

    "Mungkinkah kau mencintai diriku selama lamanya, hingga maut memisahkan" samar² terdengar di telinga Shani,  suara alunan musik yang berasal dari dalam rumah Gracia.

    Ya, di minggu pagi ini, Shani sudah berada di depan pintu rumah Gracia. Mereka sudah merencanakan weekend kali ini untuk menghabiskan waktu berdua. Karena akhir akhir ini, intensitas pertemuan mereka agak sedikit berkurang, di karenakan kesibukan mereka masing masing.

Tok.. Tok.. Tok..

"Gre" panggil Shani.

Tok.. Tok.. Tok..

     "Gre, kamu di dalem gak sih?" ucap Shani dengan nada sedikit kesal, pasalnya, sudah cukup lama ia berdiri di depan pintu, tapi sang empu nya rumah belum juga keluar.

Cause the player gona play play play

And the haters gona hate hate hate

Shake it off

      Terdengar suara dering ponsel dari dalam rumah Gracia yang cukup kuat. Dan, bersamaan dengan itu, sadar lah seorang manusia dari alam mimpi nya.

      Dengan gerakan malas ia berusaha untuk duduk dan memeriksa ponsel yang berbunyi itu. Tapi, belum sempat ia menjawab, dering ponselnya sudah berakhir.

     "Gre, aku udah di depan pintu rumah kamu dari 10 menit yang lalu" isi pesan yang masuk ke aplikasi chat Gracia.

      Dengan santai Gracia turun dari ranjang, melihat kebawah melalui jendela kamarnya. Ternyata benar, Shani sudah berada di pintu rumahnya.

      "Pagi bener datengnya, kan janjiannya siang" gumam Gracia sambil berjalan keluar kamar untuk membuka pintu.

      "Geeee, cepetan bukain pintunya, gak tau apa kalo aku udah kangen sama kamu" gerutu Shani di luar sana sambil terus mengetuk pintu.

       Tak lama kemudian, terbukalah pintu rumah Gracia. Dari luar, Shani melihat orang yang dari tadi ia tunggu, masih mengenakan piyama dan terlihat jelas wajah Gracia yang menggemaskan.

       "Eh eh eh, kamu kenapa?" tanya Gracia bingung. Pasalnya, tiba tiba saja Shani menubrukkan dirinya, memeluk Gracia dengan erat.

       "Aku kangen, kamu lama banget bukain pintunya" jawab Shani yang masih berada di pelukan Gracia.

       "Yaudah, yuk masuk dulu, gak enak ntar di liatin orang" kata Gracia sambil menutup pintu dan membawa Shani menuju kamarnya.

       Mereka pun jalan beriringan menuju lantai atas. Dengan hati yang senang, Shani terus menggandeng tangan Gracia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu, jodoh ku bukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang