Part 19

1.2K 149 18
                                    

Cuma mau kasih tau, ada sedikit adegan nackal. Jadi, kalau kalian bilang "kentang banget sih thor", monmaap yak para pembaca.. 🤭
Karena authornya gak ngerti yang gitu².. wkwkwkwkwk


                 Maaf untuk typo..



Selamat membaca..

       Seperti yang sudah di bicarakan pagi tadi. Akhirnya Shani sampai juga di tempat tujuan. Rumah baru Gracia.

       Yah, walaupun sempat terjadi kerusuhan di kamarnya menjelang sore tadi. Itu terjadi karena Shani, yang setelah menerima telpon dari Gracia, tertidur lagi dan bangun bangun, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Dan ia belum memilih baju mana yang akan ia kenakan nanti.

       Dengan kesadaran yang seadanya, ia mengecek ponselnya, melihat chat dari beberapa orang yang tak di harapkan untuk mengirimi ia pesan. Tujuan utama Shani melihat ponsel adalah untuk melihat pesan dari Gracia.

         Dengan tersenyum kecil ia membaca pesan yang di kirim oleh Gracia. Isi pesan yang hanya berisikan alamat rumah baru Gracia dan waktu janjian untuk mereka bertemu nanti.

        "Ini gak salah kan jamnya, masa udah siang aja sih" ucap Shani sambil melihat jam di ponselnya.

      Dengan tergesa gesa, ia langsung turun dari tempat tidurnya dan langsung menuju balkon kamarnya.

     "Iya udah siang banget, mana panasnya gak nanggung nanggung di luar" ucapnya setelah tau keadaan di luar.

      Bergegas ia mengambil handuk dan Shani pun mandi dengan sedikit bersenandung.

     Shani bahagia, karena akan bertemu dengan orang yang paling ia rindukan.

~~~~~~~~~~

     Sementara itu, Gracia tengah bersiap siap di rumahnya. Ia memasak beberapa masakan yang ia kuasai untuk di hidangkan ketika Shani tiba nanti.

      "Mudah mudahan Shani suka" monolognya sambil menata meja makan.

      Sengaja Gracia mengundangnya ke rumah baru, karena ada hal yang ingin ia sampaikan pada Shani.

      "Nanti bilangnya gimana ya, duh kok perasaan aku jadi gak enak gini ya" ucap Gracia.

       "Apa reaksi Shani ya nanti kalo aku bilang yang sebenarnya?"

      "Yaudah deh, gimana nanti aja, pokoknya aku mau jujur ke Shani."

     Dan setelah semua selesai, Gracia berjalan menuju kamarnya. Mengambil ponsel untuk memberitahukan kepada Shani agar supaya tidak telat.

     Lalu ia berjalan menuju lemari, memilih baju yang akan ia kenakan nanti untuk menyambut Shani. Setelah 30 menit untuknya memilih baju mana yang cocok, akhirnya Gracia pun pergi mandi.

~~~~~~~~~

     Pukul 16:45. Di sinilah Shani berada. Di depan sebuah rumah yang dulu pernah ia datangi bersama Gracia untuk bersih bersih. Dan sekarang, tampak dari luar, rumah itu telah di huni oleh pemiliknya.

      Dengan perasaan ragu, ia mengirimi Gracia sebuah pesan, yang isinya memberitahukan bahwa ia telah sampai di depan rumahnya.

      Tak sampai lima menit, pintu gerbang rumah itu terbuka. Dan dari dalam mobil, Shani dapat melihat orang yang selama beberapa minggu ini menghilang dari hidupnya membukakan pintu gerbang.

       Dengan dada yang berdebar debar dan senyum yang tak dapat di tahan lagi, Shani pun melajukan mobilnya untuk masuk ke dalam.

       Sejenak ia diam di dalam mobil untuk mengatur detak jantungnya yang semakin tak karuan.

Kamu, jodoh ku bukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang