Part 21

1.7K 146 15
                                    

Terima kasih buat yang sudah mampir di cerita ini dengan meninggalkan bintang dan coment.
Buat yang cuma baca, makasih juga udah mau baca..


               Maaf untuk typo...



Selamat membaca....

Tok... Tok... Tok...

         "Gre, aku balik ya, mama barusan telpon, dia minta anterin ke rumah nenek katanya" teriak Nando dari luar kamar.

        Gracia segera bangkit dan berjalan kearah pintu, membuka pintu dan mendapati Nando sudah berdiri di depannya.

       "Gre, Shan, aku balik duluan ya. Mama mendadak nyuruh aku pulang" ucap Nando yang juga melihat Shani yang sudah berada di belakang Gracia.

      Mendengar nama Shani di sebut, Gracia otomatis memutar badannya, melihat orang yang sudah berdiri di belakangnya.

    "Yah, padahal kamu baru sebentar datengnya" ucap Gracia "tapi kamu hati hati ya pulangnya Nan, salam buat mama ya"

     "Aku pulang juga ya Gre" ucap Shani sambil berjalan melewati Gracia dan Nando.

      Nando yang melihat keanehan tingkah Shani, hanya diam memperhatikan Shani pergi. Di lihatnya mata Shani yang agak sedikit bengkak dan ia melihat wajah kecewa Gracia ketika Shani melewatinya begitu saja.

      "Mereka berdua kenapa sih?" batin Nando.

      "Yaudah, aku pulang ya, kamu hati hati di rumah, kalau ada apa apa, kabarin aku ya" ucap Nando yang sudah tersadar dari lamunannya.

       "Ah, iya. Kamu juga hati hati di jalan" kaget Gracia "yuk aku anter kedepan" ajaknya kemudian.

      Sesampainya di bawah, mereka mendapati Shani yang sudah berada di dalam mobil dengan mesin yang sudah menyala.

      Dari dalam mobil, dapat ia lihat dengan jelas, Nando mencium kening Gracia dan mengusap pelan bahu Gracia.

     Hati yang tadi masih sakit, kini bertambah lagi kadar sakitnya karena melihat adegan barusan. Kasian Shani.

      Tin...

     Gracia yang mendengar suara klakson dari mobil Shani langsung saja mendekat ke mobil Shani dan mengetuk kaca samping kemudi.

   Tok.. Tok..

     "Shan, nanti aku telpon kamu ya, plis jangan marah sama aku" ucap Gracia ketika kaca mobil Shani sudah terbuka.

      "Kalau aku gak ketiduran ya" jawab Shani datar. "Bisa tolong bukain pagernya? aku pengen cepat pulang" lanjutnya.

       Gracia yang mengerti keadaan hati Shani, langsung menganggukkan kepala dan berjalan kearah pagar. Begitu pagar sudah terbuka, langsung saja Shani melajukan mobilnya.

~~~~~~~~

       Sesampainya di rumah, Shani langsung menuju kamar dan merebahkan dirinya di kasur. Ia pandangi langit langit kamarnya sambil memikirkan ucapan Gracia tadi.

      "Huft..." hembusan nafas kasar ia keluarkan begitu saja kala ia mengingat kejadian ruang tv Gracia.

     "Kenapa bisa sampai kebablasan sih tadi. Arrgghhh" frustasi Shani sambil mengusap wajahnya.

       Tak ingin terlarut dalam pikirannya, akhirnya ia bangkit dan mengambil handuk "mungkin mandi bisa ilang" gumamnya sambil berjalan menuju kamar mandi.

Kamu, jodoh ku bukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang