11. At Dusk

768 160 7
                                    

the memory at dusk
— Chapter 11 —

"Udah gila lo hah? Ngapain gue pergi ke Indonesia cuma buat bantuin lo nyelidikin si Kai," kesal Doyoung yang menatap Jennie tajam

Jennie memutar bola mata malas, "Please Doy, bantuin gue! G-gue gak tau lagi mau minta tolong siapa. Minta tolong Hyunjae bakal susah banget buat dapetin info tentang Kai."

"Tapikan—"

"Kalau sama lo 'kan dia kenal gitu, jadi gak usah nguntit kaya Hyunjae. Gue minta bantuan lo karena cuma lo dan gue yang punya hubungan baik sama dia. Bantuin gue Doy!" Jennie terlihat memelas membuat Doyoung berdecak kesal

"Lagian lo kenapa sih? Bucin banget, misal nih ya kalau dia selingkuh ya tinggal putusin aja kali. Inget! lo itu keluarga Dirwantara, bahkan derajat lo jauh lebih tinggi daripada dia. Gak tau malu banget kalau dia sampe nyelingkuhin lo!" ujar Doyoung menggebu-gebu

Ucapan Doyoung sukses membuat Jennie terdiam. Perempuan itu tampak merenung sesaat

"Jadi ini tujuan lo ke Milan, cuma buat ketemu gue dan bahas tentang ini?" tanya Doyoung sembari menatap Jennie cukup tajam

"I-iya..."

Mata Doyoung memicing saat mendengarkan jawaban Jennie. Perempuan itu tampak ragu dan ia bingung, apa yang diinginkan perempuan itu?

Hanya untuk membantunya memata-matai Kai?

Bukankah itu keterlaluan sampai-sampai ia rela ikut kedua orang tuanya ke Milan?

ooOoo

Lisa menghela nafas kasar, setelah perbincangannya bersama Taehyung membuat Lisa cukup frustasi. Ia masih tidak percaya kalau Rose adalah pelakunya

Lamunannya pun buyar saat ada seseorang yang duduk di hadapannya sembari menyodorkan segelas hot chocolate kepadanya

Lisa pun mendongak dan sedikit membeku saat tahu bahwa yang ada di hadapannya itu adalah Rose, "Nih buat lo, lo kayanya stress banget makanya gue buatin ini." ujar perempuan berambut blonde itu

Lisa pun menerima sodoran gelas itu dan tersenyum, " Thanks."

Rose pun duduk di sofa samping Lisa, ia berniat menemani Lisa di ruang tengah karena ia melihat perempuan berponi itu tampak banyak pikiran

"Lo kenapa sih? Kayanya lagi banyak pikiran banget," tanya Rose sembari menyilangkan kakinya agar mendapatkan posisi yang nyaman

Lisa menatap Rose sebentar membuat perempuan itu bingung, setelah itu Lisa menyandarkan kepalanya ke sofa, "Tentang Jungkook."

Jawaban Lisa membuat Rose mengernyit bingung, "Tentang Jungkook? Tentang apalagi? Denger-denger kasusnya mau ditutup ya."

Lisa pun terdiam, ia berusaha mengendalikan ekspresinya agar terlihat biasa aja, "Iya kasusnya bakal ditutup karena kurang bukti."

"Tapi lo curiga gak sih sama pelakunya, padahalkan yang tau kalau Jungkook dan Somi adik kakak 'kan cuma kita doang? Kecuali Lucas sih tapi dia sekarang udah tau," Lisa mulai memancing topik

Rose pun menghela nafas kasar, "Walaupun identitas Jungkook sepenuhnya udah dipalsuin sama Sehun. Namanya juga penjahat, mereka pasti nyari seluk-beluknya dulu sebelum beraksi."

"Yang gue takutin, setelah adiknya Jungkook yang jadi korban. Gue takut adek gue yang bakal jadi target selanjutnya," lanjut Rose dengan nada yang terdengar cemas

Setelah mendengar itu Lisa langsung terdiam, ia sedikit menatap curiga ke arah Rose tetapi tidak ada raut kebohongan dari mimik wajah Rose

Ia baru sadar bahwa Rose masih memiliki anggota keluarga, yaitu Ryujin. Tetapi Ryujin sudah diadopsi oleh seorang pejabat tersohor dan memiliki hidup yang terjamin

Uncontrollable Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang