37. Cigarette

695 150 5
                                    

ramein komen yuk! beberapa step
lagi menuju ending.
DEG-DEGAN :)

.

.

.



"Long time no see, Irene Jane."

Mata Irene membulat dan nafasnya tercekat. Perempuan itu menatap Jennie dengan tatapan sangat terkejut

"J-jennie?!"

Jennie tersenyum lalu menghampiri Irene yang telah terduduk di peti sana, "Do you miss me?" tanya Jennie

Irene masih membeku, ia menatap Jennie dengan tatapan terkejut sekaligus ketakutan. Jennie telah memanggil namanya dengan nama asli, bagaimana bisa ia tahu?

"Long time no see you, do you know me?" tanya Jennie lagi

Irene menggeleng pelan, "Jangan bilang kalau kamu itu Rub—"

"Yes! This is me, Ruby Jane."

Nafas Irene lagi-lagi tercekat, dunianya seolah berhenti dan nalarnya berusaha menerima kenyataan yang baru saja terjadi kini.

Ia menatap Jennie tak percaya. Jennie ternyata selama ini adalah adik kandungnya yang telah lama terpisah—papah bilang Ruby sudah meninggal

Irene menggeleng pelan, "Gak mungkin... gak mungkin... gak usah ngada-ngada kamu. Ruby udah mati... Ruby udah mati!!"

Sementara Jennie menatap Irene sinis. Lihatlah, betapa tidak tahu malunya Irene ini? Setelah apa yang telah ia lakukan terhadap Jennie beberapa tahun yang lalu

Sekarang malah menganggap Ruby Jane sudah meninggal

"Kalau saya ingat-ingat masa lalu, kayanya kamu kejam banget ya sama saya," ujar Jennie yang sudah mulai memancing Irene

Ia ingin membuat Irene merasa bersalah dan menyesali perbuatannya di masa lalu

"Kamu bahkan tidak menganggap saya sebagai adik kamu, ketika saya disiksa papah kamu malah diem aja dan gak peduli. Kamu kemana aja?" tanya Jennie sembari menatap Irene miris

Ia membeku dan menatap Jennie, namun sorot mata Jennie begitu tajam dan mengintimidasi. Melihat itu, Jennie tersenyum puas dan semakin mencerca Irene habis-habisan

"Bahkan kamu aja gak pernah menganggap keberadaan saya selama ini," decih Jennie sembari menatap Irene rendah

Jennie pun meraih dagu Irene yang kini telah bergetar lalu berbisik, "Tell to your husband. Just give up and dont dare to attack the Dirwantara."

PLAK!!!

Jennie menampar pipi Irene cukup kencang. Ia semakin mengikis jaraknya dengan Irene lalu menatap ke arah perut Irene

"Ngomong-ngomong, gimana kandungan kakak?" tanya Jennie tersenyum licik, "Anak Wonwoo kah atau anak Sehun?"

Skakmat.

Irene benar-benar dibuat bungkam oleh ucapan Jennie. Ternyata perempuan itu telah mengetahui rahasianya cukup jauh

"Tapi sayangnya bayi pertama kakak gak bakal lahir deh,"

Uncontrollable Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang