•END•
Dari Agustus, bulan penyampai cerita duka.
Untuk Jaemin yang mengharapkan banyak akan dunia.
start writing 19 Juni 2021
finish writing 17 November 2021
# high rank
#chenle 1 28/07/21
#sadstory...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lucu banget muka nya jaemin ^^ ~ selamat membaca~
- a g u s t u s -
Seperti rencana tadi malam, aku datang pagi ke sekolah. Langsung menuju taman. Aku hanya mengikuti ucapan Jaemin saja. Dia meminta bertemu di taman sekolah.
Pemandangan di taman sekolah sangat indah saat pagi hari. Masih ada embun di udara taman. Oh udara nya sangat menyejukkan.
Memejamkan mata sejenak, merasakan bagaimana alam bisa membuat manusia se damai ini.
Aku menoleh, ketika seseorang menepuk bahu ku.
"Sejuk ya?," Dia lalu duduk di samping ku.
"Eh kak Jaemin." Aku menunduk hormat, kita kemudian duduk sejajar. Menatap kolam ikan di pojok taman.
Jaemin memberi ku dua novel yang sudah dia bawa menggunakan Tote bag berwarna hitam.
Aku menerimanya sembari tersenyum. "Makasih kak." Kata ku.
Jaemin mengangguk. "Suka baca novel?,"
"Untuk sekarang ini enggak."
Dia lalu tertawa kecil. "Berarti dulu suka?,"
Aku menggeleng. "Enggak juga,"
Kemudian terdengarlah suara tawa dari Na Jaemin. Tawa yang hangat dan lembut. Melihat bagaimana cara Jaemin tertawa membuatku tenang, dan tanpa sengaja aku juga ikut tertawa.
Tawa kami berhenti, kelelahan juga terus membuka mulut dan bersuara, perut kami juga sudah menggelitik.
Sebentar ku perhatikan Na Jaemin yang tengah mengusap sudut matanya, ada sedikit air mata akibat tawa yang lepas tadi.
Dia menengok ke arah ku, lalu tersenyum. Ah itu masih senyuman yang sama saat pertama kali aku melihatnya.
"Ya udah ayo ke kelas aja, gue anter lo sekalian lewat, mau ke kelas Jisung." Katanya, dia berdiri lebih dulu. Membuat aku juga ikutan berdiri.
Kelas Jisung berada dua ruangan setelah ruang kelas ku. Memang lebih jauh kelas Jisung.
Lalu kami berjalan bersama menuju kelas ku. Aku menghembuskan nafas beberapa kali saat melihat bagaimana banyak nya siswi yang menatap sinis ke arah ku.
Apa yang salah?, Karena aku berjalan dengan Na Jaemin?. Hey! Itu hak ku. Ingin sekali aku bilang begitu.
Jujur saja aku tak suka di tatap seperti itu oleh orang lain, terlebih tanpa alasan yang jelas. Itu membuat mood ku menjadi turun.
Saat menaiki tangga menuju lantai dua, tiga orang siswi menghentikan langkah kami.
