02 Agustus ( Jaemin dan temannya)

3.1K 417 58
                                    

~ selamat membaca ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ selamat membaca ~


- a g u s t u s -









Tak ada yang berubah di tanggal 02 Agustus ini. Hanya perasaan ku saja yang berubah. Karena Jaemin? Aku juga tidak tau soal itu. Hanya saja perasaan ku jadi aneh.

Aku berjalan santai menyusuri koridor sekolah, kepala aku angkat menatap lurus jalanan.

Hal tak terduga, membuat mata ku membulat. Dia, Huang Renjun berdiri di depan ku, dia sehabis berbelok, sedangkan posisi ku berjalan di pinggir koridor.

"Minggir," katanya terdengar angkuh.

Dengan cepat aku menggeser tubuhku, memberi jalan untuk Renjun. Pria itu langsung melewati ku begitu saja.

Aku diam sejenak, sampai terdengar dari belakang suara seseorang memanggil Renjun.

Seharusnya aku terus berjalan saja, tapi ini aku malah menoleh. Melihat wajah sang pemanggil Renjun tadi.

"Renjun." Dia memegangi bahu Renjun.

"Jangan bacot Haechan. Ini masih pagi." Kata Renjun.

Aku menghela nafas lega. Ternyata itu memang cara bicara Renjun. Ku pikir tadi Renjun membenci ku, makanya berbicara menggunakan nada angkuh.

Menggelengkan kepala, aku kembali berjalan menuju kelas. Tak ada apa-apa lagi.

Duduk manis di kursi ku. Kelas masih sepi, karena memang ini masih pagi. Aku melipat kedua lenganku di atas meja, menaruh kepala di atas lengan.

Terpejam sejenak, sembari menunggu bel masuk, atau menunggu suara gaduh Bunga.

Mataku tak bisa terpejam, alhasil aku kembali melek, menatap jendela, arah jendela langsung tertuju pada lapangan.

Sangat jelas terlihat, beberapa siswa tengah bermain bola basket. Bukankah ini masih terlalu pagi untuk membuang banyak tenaga?.

Tubuhku langsung duduk tegap, ketika melihat Na Jaemin berlari ke tengah lapangan.

Tidak! Dia tidak ikut bergabung bermain bola basket, ku lihat dia hanya menarik salah satu siswa yang tadi memegang bola basket. Menggiring nya ke pinggir lapangan.

Aku berdiri, untuk melihat lebih jelas, apa yang di lakukan Na Jaemin pada lelaki itu.

Sebenarnya tidak kedengaran apa yang mereka bicarakan, tapi gerak-gerik Na Jaemin cukup memberi jawaban.

AGUSTUS | na jaemin •end• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang