•END•
Dari Agustus, bulan penyampai cerita duka.
Untuk Jaemin yang mengharapkan banyak akan dunia.
start writing 19 Juni 2021
finish writing 17 November 2021
# high rank
#chenle 1 28/07/21
#sadstory...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ selamat membaca ~
- a g u s t u s-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi di ruang makan keluarga besar Huang. Tampak anggota keluarga menikmati makan bersama, tak ada yang berbicara ataupun sekedar bertutur sapa. Hingga kepala keluarga Huang berbicara setelah menyelesaikan acara makannya.
"Renjun."
Yang memiliki nama langsung bergetar, kepalanya menatap pada sang ayah dengan keraguan.
"Hari ini masih gak sekolah?,"
Renjun menggeleng pelan. "Besok yah baru masuk," kata pria itu berusaha menahan rasa takutnya.
Kepala keluarga Huang langsung menatap nyalang ke anak nya. "Besok gak sekolah! Cuma festival perayaan HUT RI aja kan?,"
Kembali Renjun mengangguk.
"Gak usah dateng!,"
"Tapi yah___,"
"GAK ADA TAPI-TAPIAN!!," bentak sang ayah, suaranya menggelegar, sampai membuat Renjun ketakutan untuk menjawab ucapan beliau.
"Tapi yah, besok sahabat Renjun tampil, Renjun sudah janji buat hadir dan nyemangatin."
Tentu Renjun hanya mengatakan dalam hati, mana mungkin dia punya keberanian untuk menjawab bentakan ayah nya.
"Oh iya Renjun," lagi sang ayah memanggil nya kembali. "Kemarin kemana?,"
"Di kamar aja kok yah," bohong Renjun, seingat dia ayahnya tak tau kalau kemarin dia diam-diam kabur dari rumah ke tempat Jaemin.
Sedangkan ayahnya yang tau Renjun berbohong, langsung marah. Sendok di tangannya ia layangkan tepat sasaran mengenai pelipis Renjun sampai membiru.
