08 Agustus ( sifat Renjun )

1.2K 219 9
                                    

~ selamat membaca ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ selamat membaca ~












- a g u s t u s -


















"Kemarin gimana jalan sama kak Jaemin nya?,"

Aku langsung menyenggol lengan Bunga. Kami sedang berada di koridor sekolah yang ramai siswi, tentu saja ucapan keras Bunga tadi mengundang pasang mata memperhatikan aku.

"Jangan di sini Bung," kata ku berusaha memutus kontak mata dengan siswi lain.

"Ya udah yuk ke toilet," Bunga menarik tanganku. Namun aku menahannya dengan tenaga yang besar sampai membuat Bunga malah terhuyung.

"Kelas aja." Final ku yang di jawab anggukan oleh Bunga.

Kami berdua akhirnya mempercepat langkah menuju kelas, karena banyak nya siswi yang nampak tak suka menatapku. Ada apa ini? Oh ayolah aku murid yang baru memasuki Minggu ke dua sekolah di sini. Aku hanya ingin sekolah dengan damai.

Jujur tatapan dari mereka membuat ku tak tenang, apalagi cara mereka menatap seolah mengatakan tak suka padaku. Memang nya apa yang salah dengan ku?.

Membuang pikiran yang aneh ini, aku semakin mempercepat langkah ku, menaiki anak tangga dengan cepat.

Saat di tikungan anak tangga yang hampir sampai ke lantai dua, seorang siswa hampir menabrak ku.

Huang Renjun.

Dia nampak tersenyum, meski tipis. Tapi aku bisa melihatnya dengan jelas, ya karena jarak kami cukup dekat.

"Maaf kak," kata ku.

Renjun mengeluarkan handset dari saku celananya. Yang membuatku terkejut aku mengenal handset itu.

Handset berwarna biru langit yang hilang dari ku kemarin.

"Handset lo kan pasti?," Tanya Renjun, tangan nya menjulurkan handset ke arah ku.

Aku mengangguk, menerima handset itu. "Ah iya kak, tapi kok___" aku menatap sejenak Renjun. "Handset nya kak Renjun yang nemuin?, Kayaknya kalo jatoh di kemudi samping kak Jaemin deh."

Renjun mendengus. "Apa bedanya sih di temuin gue ama Jaemin?, Toh juga tuh handset balik lagi ke tangan lo."

Sepertinya ucapan ku menyingung Renjun. Buktinya saja sekarang nada bicaranya marah, meski aku tau memang itu sifat Renjun.

AGUSTUS | na jaemin •end• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang