•END•
Dari Agustus, bulan penyampai cerita duka.
Untuk Jaemin yang mengharapkan banyak akan dunia.
start writing 19 Juni 2021
finish writing 17 November 2021
# high rank
#chenle 1 28/07/21
#sadstory...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ selamat membaca ~
- a g u s t u s -
Hari ini hari terakhir sekolah dalam Minggu ini. Ya, hari Jum'at. Pulang nya juga cepat tidak seperti jam sekolah biasanya.
Sejak pagi tadi aku belum melihat Na Jaemin kembali. Hanya saja saat melewati lapangan sekolah, ada Chenle sedang bermain bola basket di temani Jeno dan beberapa siswa lainnya.
Mereka tak melihat ku karena sibuk bermain bola basket, tapi aku melihat mereka.
Saat ingin menuju gerbang sekolah, tubuh tinggi Jisung menghadang jalan ku. Membuat ku sedikit mendongak menatap pria itu.
Jisung tersenyum melihat ku. "Hay Nazma." Sapa nya.
Aku tersenyum, menyapa balik. "Hay juga Jisung, ada apa ya?,"
"Besok kita latihan yuk biar kamu tau bagian mana nanti kamu baca nya. Karena aku sama Chenle bakal nyanyi sambil main musik." Kata Jisung.
"Oh boleh, mau latihan di mana?," Tanya ku.
Jisung diam. Tapi tak lama dia kembali berucap. "Aku gak tau alamat rumah kamu. Niatnya sih mau di rumah bang Jaemin, dia kan rumah nya sepi tuh."
Aku tersenyum lalu, sedikit tertawa juga. "Kak Jaemin tau rumah ku kok."
"Wah iya?, Bagus deh kalau gitu. Besok aku sama bang Jaemin jemput kamu ya sekitar jam sepuluh."
Aku mengangguk. "Di sana ada siapa aja?,"
"Aku, Chenle, bang Jaemin, sama kak Mark."
"Aku ajak Bunga boleh?," Tanya ku.
"Oh boleh, aku tau pasti kamu ngerasa canggung kalau cewek sendirian kan?,"
Aku mengangguk sambil tersenyum. Setelah percakapan singkat itu aku pulang sendirian. Bunga lagi-lagi ada acara temu dengan teman ekstrakulikuler nya.
Menunggu bus di halte seorang diri kembali mengingatkan aku tentang Na Jaemin. Tentang pertemuan singkat itu. Dan tentang bagaimana Na Jaemin berbicara.
Hanya mengingat nya saja bisa membuat ku tersenyum.
🐰🐰🐰
Malam tiba. Aku baru teringat harus memberi tau Bunga soal latihan musikalisasi puisi bersama Jisung. Segera aku mengambil ponsel, mencari nama Bunga pada layar ponsel ku.
